Hyejin menghampiri Sungjoon untuk merekomendasikan scene yang kemungkinan cocok untuk lokasi pemotretan dengan konsep “ Travelling Alone “ . “ Ahh…tak terlalu buruk….” Respon Sungjoon. Kemudian dia segera melanjutkan membuat sketsa.
Hyejin memuji sketsa yang sedang dibuat oleh Sungjoon. Ternyata Sungjoon membuat pictorial proposalnya sendiri. Dan hal ini membuat Hyejin makin kagum.
Sungjoon kemudian menjelaskan konsepnya kepada Hyejin. Tentang apa yang akan dia gunakan dengan menggunakan konsep Travellig alone. Hyejin mengatakan bahwa akan sangant menyenangkan jika di konsepnya dilampirkan kertas surat juga. “ Kertas surat? “ tanya Sungjoon tak mengerti. Hyejin menjelaskan bahwa walaupun orang itu melakukan travelling alone, mungkin dia juga akan bercerita kepada orang lain jika dia menemukan sesuatu yang bagus. Hyejin melanjutkan kata – katanya. Dia akan menceritakan kepada orang yang ingin dia ceritakan bahwa dia mengalami waktu yang sangat menyenangkan. Dia minum teh hangat, sambil memandang laut. Dan mungkin juga dia lebih suka menceritakannya lewat surat daripada lewat panggilan telepon. Sungjoon terus memperhatikan Hyejin dari jauh. Ada sesuatu yang menarik dari wanita ini. Itulah yg mungkin dipikirkan oleh Sungjoon.
Sungjoon mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami hal seperti itu. Dulu di saat dia di bulli oleh teman-temannya di USA, di saat dia tak punya siapa – siapa untuk tempat cerita, temannya di Korea selalu mengirimnya surat. Dan Sungjoon selalu dapat menceritakan perasaannya pada sahabatnya itu. Saat yang paling ia nantikan adalah di saat surat sahabatnya itu datang padanya .
” Namun di suatu waktu, sahabat ku itu berhenti menulis surat untukku…entah kenapa…dan setelah itu aku mengalami waktu yang sulit. ” tutup Sungjoon dengan ceritanya. Hyejin, yang sangat amat mengerti siapa sahabat yang dimaksud, hanya diam saja. Bahkan dia berpura – pura tidak tahu. Sungjoon mengucapkan terima kasih atas ide yang diberikan oleh Hyejin. Mereka saling melakukan toast dan tersenyum. Sadar akan yang mereka lakukan, mereka buru – buru melepaskan tangan satu sama lain .
Hyejin berjalan kedepan. Kemudian dia menyapa anjing yg sedang berjalan di tepi laut bersama dengan pemiliknya. Sungjoon yg melihat hal ini tanpa dia sadari tersenyum. Namun di saat Hyejin menoleh padanya, dia kembali merubah ekspreasinya. Sungjoon terus mengamati tingkah Hyejin tanpa sepengetahuan Hyejin. Dan lagi – lagi Sungjoon selalu tersenyum.
” Kim Hyejin-ssi…mari kita segera selesaikan ini dan segera pergi dari sini. ” kata Sungjoon. Hyejin menghentikan langkahnya. Dia menatap Sungjoon. Yang ditatap merasa aneh. Seakan ada sesuatu di wajahnya. Hyejin berkata bahwa itu adalah pertama kali Sungjoon memanggil Hyejin dengan sebutan nama. Selama ini dirinyabselalu dipanggil oleh Sungjoon dengan sebutan ” Hey..management services “. Sungjoon menyangkal. Kapan dirinya memanggil Hyejin dengan sebutan itu. Sungjoon pun mengingat semua kejadian di saat dia selalu memanggil Kim Hyejin dengan sebutan ” Management Services”. Tak mau kalah, Sungjoon juga menyebutkan kalau Hyejin sering memanggik dirinya ” Si bodoh Sungjoon”. Hyejin tergagap. Sebenarnya dia tak ada maksud untuk memanggil Sungjoon dengan sebutan itu. Keduanya tetus berdebat sambil meninggalkan pantai.
Sungjoon sedang memilih kacang polong di makanannya. Hyejin memperhatikannya sambil tersenyum. Dia bertanya apa yang Sungjoon lakukan. Sungjoon menjelaskan bahwa dirinya tak makan kacang polong. Hyejin teringat saat kecil, Sungjoon juga selalu memisahkan kacang polong dari makanannya.
Hyejin menemukan kotak rubik. Dia berusaha menyelesaikannya. Ternyata dia berhasil membuat satu sisi sama. Sungjoon berkata bahwa dia dapat menyelesaikannya dalam waktu 30 detik. Hyejin membiarkan Sungjoon untuk mencobanya. Namun Sungjokn berhenti di tengah jalan. Hyejin menggoda Sungjoon bahwa ternyata dirinya tak secerdas yang Hyejin bayangkan.
Sungjoon menyangkalnya. Dia berkata pada Hyejin bahwa dia juga jago bermain sesuatu yang membutuhkan otak. Salah satunya ada permainan menyusun garis namun Sungjoon lupa namanya. Hyejin mencoba mengingat melody dari music tersebut. Dan akhirnya keduanya menyebut permainan ” TETRIS ” secara bersamaan. Keduanya bersorak. Dan mereka melakukan perdebatan lagi soal melody dari games tsb.
Obrolan keduanya berlanjut. Mereka memperbincangkan banyak hal. Dari mulai band favorit mereka, drama favorit mereka dan juga lainnya. Mereka merasa ” click ” satu sama lain. Keduanya terlihat lebih dekat dari sebelumnya. Oleh karenanya mereka terus mengobrol sampai waktu tak terasa sudah larut malam. Sang pelayan kafe pun memberitahu mereka jika merek sudah mau tutup.
” Sepertinya kita sudah terlalu lama disini” kata Sungjoon. Hyejin mengangguk. Kemudian keduanya beranjak pergi dari kafe tsb. Hyejin menatap punggung Sungjoon yang sudah berjalan terlebih dahulu, sambil tersenyum.
Hyejin hampir saja tertabrak sepeda yabg melintas. Kemudian Sungjoon buru – buru melindunginya. Keduanya masuk dalam suasana canggung lagi.
Mereka berdua berjalan beriringan. Sungjoon mengucapkan terima kasih atas pertolongan Hyejin malam itu. Disaat dirinya kembali kepada traumanya. Sungjoon menceritakan peristiwa ibunya yang tertabrak mobil dan meninggal di hari hujan serta trauma yang dialaminya. ” Ahhh…mengapa aku harus menceritakan ini padamu? ” tanya Sungjoon. ” Apakah ada campuran wisky di minuman coklat yang baru saja aku minum? ” lanjut Sungjoon. Hyejin menjawabnya dengan senyum.
Sungjokn mengajak Hyejin ke temlat dimana merek bisa melihat banyak bintang. Hyejin terkesima melihat banyaknya bintang di langit. Begitu juga dengan Sungjoon. Sepertinya dia ingin bisa membawa sebagian ke langit Seoul juga kalau bisa. Hyejin menatap Sungjoon yang sedang asyik menatap langit.
Dia berbicara kepada dirinya sendiri ” Untuk beberapa waktu ini aku berfikir bahwa teman gendut masa kecilku sudah menghilang. Namun ternyata kau masih tetap Ji Sung Joon yang kukenal. Jika saat itu aku tidak bodoh bersembunyi dan tetap muncul di depanmu, mungkin kita akan bisa tertawa dengan lebih nyaman seperti tadi. Dan aku bisa selaku ada di sampingmu disaat kau mengalami waktu yg sulit. “. ” Sungjoon-a….aku…aku merasa bahwa aku bisa mengatakan semuanya hari ini. Bahwa aku adakah teman masa kecilmu, Kim Hye Jin. Mungkin aku bisa, jika itu hari ini. ” Hyejin masih terus bicara dalam hati.
Joonwoo menghubungi Deputy Ji dan mengatakan apa yang terjadi antara dirinya dengan Hanseol. Mungkin dia tidak bisa menyusul mereka karena saat ini kaki Hanseol terkilir. Selesai menghubungi Deputi Ji, Joonwoo menoleh ke kamar diamana Hanseol sedang beristirahat. Joonwoo mengingat peristiwa tadi siang dan tersenyim ” Ternyata ada sisi cute di dalam dirinya…” kata Joonwoo. Sementara Hanseol di dalam sedang menyesali apa yg sudah dia lakukan hari ini. Dan rencananya pun gagal total.
Sungjoon dan Hyejin berjalan di taman. Hyejin mengatakan bahwa dia akan mengatakan sesuatu yang akan membuat Sungjoon terkejut. ” Ada yang mengatajan bahwa ada memori yang akan lebih baik meninggalkan kita. Memory yang akan lebih indah jika dia menjadi beku utk beberapa saat. Sampai kemarin, aku masih memikirkan bahwa hal itu benar. Namun hari ini, aku berpikir bahwa itu tak selamanya benar. ” Hyejin berusaha menahan nada gemetar di suaranya. Sungjoon bertanya, apa yang sebenarnya ingin Kim Hyejin katakan?. ” Kepala editor….sejujurnya ….. aku…….”
” Heeeeeyyy….dongssaaaengggg…..!!!! ” suara Shinhyuk terdengar di belakang. Hyejin kaget setengah mati. ” Kau berjanji bahwa kau akan mentraktirku makan makam kan? Mengapa kau bisa pergi begitu saja? ” tanya Shinhyuk sambil mendekat ke arah Hyejin dan Sungjoon sambil mendengarkan rekaman suara Hyejin di handphonenya. ” Apa yang kau lakukan di sini ?? Jauh – jauh kemari hanya untuk makanan??” tanya Hyejin perlahan. Shinhyuk terus menggoda Hyejin . Selanjutnya dia berkata bahwa kedatangannya ke Gangwondo untuk menggantikan Joonwoo team yang tidak dapat kesana. Jadi dia bisa membantu Sungjoon untuk melihat-lihat lokasi pemotretan. ” Aku tidak tahu kalau ternyata kau memiliki semangat pekerjaan seperti itu.” kata Sungjoon.
Sungjoon segera ingin masuk ke penginapan. Namun Shinhyuk menahannya. Dia sudah jauh – jauh menempuh perjalanan ke sana, dan dia ingin duduk minum sebentar. Namun Sungjokn menolaknya. Dia kan tidak minum alkohol. Sungjoon terus berjalan. ” Oke..masuklah duluan…aku akan minum berdua dengan Hyejin….”. kata Shinhyuk. Hyejin menatap aneh ke Shinhyuk. Namun tiba – tiba Sungjoon berbalik arah dan mendahului mereka berdua untuk menuju ke suprmarket.
Mereka bertiga duduk untuk menikmati malam di Gangwondo. Shinhyuk terus menggoda Sungjoon soal panty. Hingga Sungjoon merasa sedikit lebih kesal. Hyejin pun sampai – sampai menyemburkan birnya di saat Shinhyuk terus berbicara tentang panty.
Kedekatan yang terjalin antara Hyejin dan Shinhyuk sepertinya menimbulkan rasa penasaran Sungjoon. Seakan mengerti, Shinhyum memberi tahu Sungjoon bahwa jika di luar mereka saling menganggap hubungan seperti kakak adik. “Aaahhh…oppa ddongssaeeng….” Sungjoon berkata sambil tersenyum.
Kemudian…Shinhyuk berkata bahwa ada sesuatu di pipi Hyejin dan dia pun menyentuh pipi Hyejin. Sungjoon menatap mereka berdua dengan penuh arti.
Shinhyuk memberikan sebuah hadiah pada Hyejin. Dia menaruhnya di tangan Hyejin. Hyejin berteriak sekencang-kencangnya karena hadiah yabg diberikan adalah mainan laba – laba plastik milik Shinhyuk. ” Yaaa…..baguuuss….harusnya memenag seperti itu reaksinya…” kata Shinhyuk sambil terpingkal – pingkal.
Kemudian dia mengambil laba – laba itu dari tangan Hyejin dan menggenggam tangan Hyejin. Sungjoon terus memperhatikan hal ini. Hyejin memukul – mukul punggung Shinhyuk dan berkata bahwa dia sangat ketakutan.
PPPAAAAaAaKKKKkK !!!! Tiba- tiba Sungjoon menepok dahi Shinhyuk dengan kencang. Hyejin merasa kaget. Begitu juga dengan Shinhyuk. Topi yang dikenakannya sampai terjatuh. “Ada nyamuk di dahimu…hmm…mungkin itu nyamuk musim gugur…” kata Sungjoon santai.
Sungjoon tak sengaja meminum minuman alkhol. Sampai akhirnya dia mendadak collapse , tertidur lagi. Shinhyuk dan Hyejin membawanya ke kamar. Shinhyuk dan Hyejin menidurkannya di tempat tidur. Shinhyuk meminta Hyejin untuk mengambilkan air. Namun Hyejin menolaknya.
Sebelumnya Sungjoon sempat mengatai Shinhyuk sebagai sesuatu yang ” berlendir “. Dia menanyakan hal itu juga pada Hyejin. Merasa tak ingin diganggu lebih lama, Hyejin memilih untuk mengambilkan Shinhyuk air.
Shinhyuk melihat foto -foto apa saja yang sudah diambil oleh Sungjoon. Ekspressinya berubah di saat dia melihat foto – foto yang ada di kamera.
Shinhyuk melakukan jogging di malam hari. Ekspressi wajahnya tidak seperti biasanya. Terkuhat lebih keras dan galak. Dia melihat ada banyak foto Hyejin di dalam kamera Sungjoon. Entah mengapa dirinya merasa kesal.
Keesokan harinya di rumah Hyejin. Hyejin yang baru keluar kamar langsung memeluk Haeri , sahabatnya. Dia berkata bahwa dia merindukan Haeri. Haeri bertanya kapan dia pulang. ” Apakah terjadi sesuatu di perjalanan bisnismu ? ” tanya Haeri. ” Sesuatu? Sesuatu seperti apa? ” Hyejin kembali bertanya. Haeri menjelaskan mungkin ada rasa tidak nyaman karena dia harus pergi bersama Ji SungJoon, seseorang yang tak ingin dia tahu tentang identitasnya. Hyejin mengatakan bahwa dirinya merasa lebih dekat dengan Sungjoon setelah perjalanan bisnis kemarin. Haeri melihat wajah Hyejin yang banyak tersenyum. Hyejin segera pergi. Karena minggu ini adalah minggu deadline majalah mereka, mungkin Hyejin akan lebih sibuk daripada biasanya. Mungkin nantinya Haeri akan jarang bertemu dengannya. Jadi Hyejin meminta Haeri untuk tak merindukannya, dan jangan menunggunya kalau ingin tidur. Hyejin kemudian pergi . Haeri berpesan pada Hyejin agar makan yang baik di saat bekerja.
Sesampainya di kantor, Hyejin mendapat sapaan selanat pagi dari Sungjoon. Hyejin pun membalasnya dengan senyum yg lebar.
Di dalam kantor pun, Sungjoon ersikap tak kaku seperti biasanya. Dia menyemangati anak buahnya untuk bekerja lebih keras selama periode deadline mereka. Dia pun berteriak ” fighting !! ” di depan anak buahnya. Hal ini membuat tim editor merasa aneh. Sementara Hyejin hanya menatap perubahan yang terjadi pada Sungjoon dengan senyuman. Dan Shinhyukpun juga memperhatikan hal ini.
Hyejin melihat bawang pemberiaan Sungjoon yang sudah memiliki akar. Dia mengibaratkan bahwa itu adalah jenggot. Dan Hyejin berkata itu sangat keren. Sementara itu Shinhyuk terus memperhatikan tingkah laku Hyejin.
Haeri menelpon Sungjoon untuk menanyakan bagaimana perjalanan bisnisnya berlangsung. Karena dia sama sekali tak mendapat kabar dari Sungjoon perihal hal itu. Sungjoon menjelaskan bahwa belakangan ini dia sangat sibuk jadi tak sempat menghubungi Hyejin ( Haeri ). Dan sekarangpun Sungjoon harus memutus telponnya dengan Hyejin ( Haeri ) dengan terburu – buru karena leader Cha sudah memanggilnya untuk pekerjaan.
Tim editor bekerja lembur. Hyejin menaru makanan di mea Sungjoon dan Sungjoon mengatakan bahwa dia akan makan dengan baik makananya. Hyejin tersenyum dengan lebih lebar. Lagi – lagi Shinhyuk memperhatikan tingkah laku Hyejin.
Tim editor bekerja tak mengenal waktu. Mereka terus bekerja hingga larut malam.
Suasana aneh tercipta antara Joonwoo dan Hanseol. Hanseol terlihat canggung di saat Joonwoo tak sengaja menatapnya.
Hyejin mengantarkan sebuah surat kepada Sungjoon. Tak seperti biasanya, kali ini Sungjoon melihat wajah Hyejin sambil berkata ” terima kasih ” dengan senyum hangat. Hyejin memibta Sungjoon untuk meluangkan waktu untuk makan bersama dirinya setelah pemotretan selesai. Hyejin ibgin mentraktir Sungjoon makan untuk menggantikan biaya kaca puzzlenya. Sungjoon pun setuju. Shinhyuk terus memperhatikan mereka dari luar.
Di saat Shinhyuk dan Hyejin makan malam bersama, Shinhyuk menanyakan apa yang Hyejin bicarakan pada Sungjoon. Hyejin mengatakan bahwa dia mengajak Sungjoon makan dan dia akan menceritakan semuanya. Shinhyuk memandang Hyejin tanpa kata – kata. ” Ahh… aku mengingatkan mu pada adikmu lagi ya? ” tanya Hyejin. Shinhyuk meng-iyakan. Dia berkata semakin dia melihat Hyejin, mereka terlihat semakin murip. Cara mereka makan semua makanan, cara mereka melihat Shinhyuk, keduanya terlihat mirip. Hyejin tersentuh dengan kata- kata Shinhyuk.
Hyejin melahap makanan yang terlalu panas dan lidahnya seakan terbakar. Dia menjulurkan lidahnya untuk menghilangkan panasnya. ” Tingkahmu yang barusan, adalah yang sangat mirip dengan adikku. ” kata Shinhyuk. Hyejin merasa heran. Namun dia segera mengabaikannya.
Hyejin melihat foto anjing yang sangat lucu di dalam dompet Shinhyuk. Dia bertanya apakah itu milik Shinhyuk. Shinhyuk menjawab ” Ya ” . Namanya Coco. ” Dia adalah adikku ” kata Shinhyuk sambil berlalu. Hyejin tertegun sebentar.
Hyejin menyadari ternyata bahwa selama ini yang dimaksud adiknya Shinhyuk adalah seekor anjing !!! Hyejin sangat marah mengetahui hal ini. Dia begitu tersentuh dengan cerita Shinhyuk yang mengatakan bahwa adiknya sangat mirip dengannya. Namun sama sekali tak menyangka bahwa yang dimaksud adalah anjing. Shinhyuk mengatakan bahwa Hyejin telah salah paham. Selama ini kan Shinhyuk tak pernah mengatakan bahwa adiknya itu adalah seorang manusia. Hyejin menyerang Shinhyuk. Tapi Shinhyuk berusaha menangkisnya.
Hyejin benar- benar merasa kesal pada Shinhyuk. Dia sudah memperlakukan Shinhyuk dengan baik dan tak seharusnya Shinhyuk berbuat seperti ini padanya. Hyejin bertanya mengapa dia tega berbuat hal ini kepadanya. Shinhyuk hanya terdiam. Sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
” Jackson…..sepertinya aku menyukaimu. ” aku Shinyuk. Hyejin pun makin shock. Lelucon macam apa lagi ini? Shinhyuk menjelaskan mengapa dia bisa menyimpulkan hal seperti itu. Shinhyuk tak suka jika Hyejin ingin menceritakan semuanya oada Sungjoon. Shinhyuk khawatir jika mereka akan saling menyukai satu sama lain nantinya. Shinhyuk juga menjelaskan di saat dia melihat soondae, dia langsung teringat oleh Hyejin. Shinhyuk pun tak mengerti. Kenapa hal itu terjadi padanya.
Hyejin tediam mendengar penjelasan Shinhyuk. Shinhyuk menatap Hyejin dalam. ” Aku menyukaimu…dan itu sangat banyak…” kata Shinhyuk kagi sambil mendekat ke arah Hyejin. Hyejin mundur, ” Reporter Kim…kau………” Hyejin tak meneruskan kata – katanya. Tak lama berselang ” Wwwooooowww….hampir saja aku tertipu lagi….waah…!!” Hyejin berkata pada Shinhyuk. ” Aku tak bercanda kali ini. Ini sungguhan. ” kata Shinhyuk. Namun Hyejin tak percaya dan segera pergi meninggalkan Shinhyuk.
Sungjoon berjalan bersama Hyejin ( Haeri ) setelah makan malam bersama. Hyejin ( Haeri ) menanyakan bagaimana perjalanan bisnisnya. Sungjoon hampir saja mencerutakan tentang kotoran sapi. Namun dia tak meneruskannya. Hyejin ( Haeri ) bertanya apakah terjadi sesuatu yang menarik. Kemudian Sungjoon menceritakan tentang Hyejin. Tentang permainan masa kecil mereka yang masih bisa diingat Hyejin dengan baik. Sungjon mencerutakannyabdengan tertawa dan hal ini membuat Hyejin ( Haeri ) sedikit tak nyaman.
” Sungjoon-a…” panggil Hyejin. Mereka berhenti berjalan. ” Bolehkah aku bertanya tentang sesuatu? ” tanya Hyejin ( Haeri ) . ” Apa ? “. ” Apakah alasanmu bertemu denganku, bermain keluar denganku karena aku Dakah teman masa kecilmu?”. ” Mengapa tiba – tiba kau bertanya seperti itu? ” Sungjoon sedikit gugup. ” Aku hanya ingin tahu perasaanmu. Alasanmu bermain denganku dan bertemu denganku. Aku sudah mengetahui perasaanku.dan aku ingin nengetahui jawabanmu.” Hyejin ( Haeri ) mengungkaokan perasaannya. “Hyejin-a…..”
Disaat yang sama, Hyejin dan Shinhyuk yg masih berdebat soal Shinhyuk yabg sudah menyatakan perasaanya berdiri tak jauh dari Sungjoon dan Haeri berada.
Hyejin ( Haeri ) tengah mengungkapkan perasaanya oada Sungjoon. Hyejin ( Haeri ) tiba – tiba mencium Sungjoon dan tepat Shinhyuk melihatnya. Seketika dia langsung teringat semua omongan – omongan yang pernah dikatakan oleh Hyejin dan Haeri oadanya sehingga mebgarah oada kesimpulan bahwa orang yang menyamar sebagai Hyejin di amta Sungjoon adakah Min Haeri, orang yang dianggap oleh Haejin adalah soulmatenya.
” Apa yang kau lihat di sebelah sana? ” Hyejin penasaran dengan apa yang dilihat Shinhyu. Hyejin menoleh. Namun buru – buru di tahan oleh Shinhyuk utk kedua kalinya Hyejin menoleh lagi dan kali ini Shjnhyuk pun memeluknya dari belakang. Menjaga agar Hyejin tak melihat hal yang akan membuatnya sakit.
Apakah Min Haeri mampu terus berbohong pada sahabat tercintanya? Dan apa yang akan dilakukan oleh Shinhyuk selanjutnya. ?
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>