K-drama.net – Yeon Doo masuk ke ruangan klub Baekho. Dia membawa meja serta kursi belajarnya. Tae Pyung sempat marah mengapa Yeon Doo masuk ke ruangan Baek Ho. Yeon Doo ingin merasakan masuk ke Baek Ho, karena Baek Ho satu satunya klub yang belajar selama waktu latihan. Soo Ah yang merasa terganggu memprotes Yeon Doo.
Yeon Doo pun memperlihatkan aplikasi pendaftarannya ke klub Baek Ho ke meja Soo Ah. Secara resmi, Yeon Doo mengungkapkan, dia sudah resmi bergabung dengan klub Baek Ho. Kim Yeol tersenyum melihat Yeon Doo yang menerobos masuk ke tim Baek Ho. Ha Joon merasa muak dengan semua penjelasan Yeon doo. Dan Ha Joon ingin mengusir Yeon Doo keluar dari ruangan klub Baek Ho. Namun Yeon Doo tetap tak ingin pergi, Yeon Doo bahkan mengigit tangan Ha Joon. Yeon Doo mengaku tak bisa pergi kemanapun karena ruangan klub “Real King”-nya telah lenyap.
Kim Yeol hanya menatap tindakan dari Yeon Doo itu. Akhirnya guru Soo Yoong menarik Yeon Doo keluar dari ruangan klub Baek Ho. Guru Soo Yoong menarik rambut Yeon Doo, Yeon Doo pun dibawa hingga ke ruangan guru. Tak lama ibunda Yeon Doo marah melihat sang anak ditarik rambutnya oleh si guru.
Melihat tingkah tak sopan itu, tentunya ibu Yeon Doo berteriak keras. Ibu Yeon Doo meminta guru Soo Yong untuk melepaskan tangannya dari rambut sang anak. Ibu Yeon Doo yang marah meminta surat tranfer sekolah. Guru Soo Yong yang takut menjelaskan bahwa ibu Yeon Doo sudah salah mengerti. Ibu Yeon Doo marah dikatakan salah mengerti. Ibu Yeon Doo semakin marah dan mengancam akan melaporkan tindakan guru Soo Yoong itu ke kantor dinas pendidikan. Guru pun gemetaran mendengar ancaman ibunda Yeon Doo itu. Guru Tae Bum melerai agar, ibunda Yeon Doo tak emosi. Ibunda Yeon Doo emosi melihat anaknya diseret oleh gurunya dengan tidak manusiawi. Ibunda Yeon Doo tak ingin dirinya disuruh tenang, karena melihat kejadian
Ibunda Yeon Doo meminta surat transfer dari SMA Sevit segera. Namun Yeon Doo sekilas menyadarkan ibunya bahwa dia takkan pindah. Ternyata ibu Yeon Doo sempat salah pengertian dengan anaknya. Ibunda Yeo Doo mengira anaknya meminta untuk pindah sekolah. Kemudian Yeon Doo serta ibunya keluar dari ruang guru. Yeon Doo bertanya ke ibunya apakah Dong Jae mengadukannya lagi. Ibunda Yeon Doo langsung duduk sejenak di taman Sevit, dan tak menyangka dirinya bisa merah besar hingga menyebabkan tangannya gemetaran.
Ibunda Yeon Doo menyesal mengira anaknya akan pindah dari SMA Sevit. Ibunda Yeon Doo tak menyangka dia banyak menggunakan kata informal kepada guru sang anak. Ibunda Yeon Doo ingin kembali ke ruang guru untuk meminta para guru tak membenci anaknya. Namun Yeon Doo mencegat ibundanya. Yeon Doo ingin mengembalikan kembali klubnya Real King jadi dia takkan pindah.
Kemudian Yeon Doo pun masuk belajar sebagai anggota klub Baek Ho. Saat belajar Yeon Doo banyak melakukan tindakan di luar kebiasaan, seperti belajar di lantai sambil membawa selimut. Hal itu membuat guru Soo Yong jengkel. Namun Yeon Doo tetap tak ingin pergi dari ruangan Baek Ho. Yeon Doo juga tetap melakukan tindakan aneh di kantin sekolah, dengan memegang beberapa spanduk.
Tindakan Yeon Doo itu juga dibantu oleh Hyo Sik sebagai temannya di “real King”. Saat guru Soo Yong berpaling, ada tulisan spanduk lain yang terlihat. Namun tak lama guru Soo Yong menyadari tulisan lain di spanduk Soo Yong serta Hyo Sik itu. Hal itu menyebabkan guru Soo Yong menghukum keduanya untuk membersihkan aula SMA Sevit. Saat Yeon Doo serta Hyo Sik membersihkan ruang latihan basket, teman2 di klub “Real King” berusaha untuk membantu mereka. Keempatnya pun membersihkan ruang latihan basket Sevit dengan bahagia, karena kebersamaan itu. Saat hendak membersihkan taman Sevit, anggota lain “Real King” turut membantu. Suasananya pun berubah dimana mereka semua saling bermain air. Ini tanda bahwa anggota klub “Real King” mencoba bersatu kembali setelah klub mereka dibubarkan oleh Kepala sekolah Sevit.
Mereka semua menikmati kebersamaan bermain air di taman SMA Sevit sebagai anggota dari klub “Real King”. Tak lama Kim Yeol serta Ha Joon melihat kebersamaan para anggota Real King tersebut. Kemudian keduanya pergi, Kim Yeol sempat terkena percikan air klub “Real King, namun dia tak menggubrisnya. Saat guru Soo Yong melihat ulah anggota “Real King”, guru Soo Yong pun marah besar, dan hendak mengejar mereka. Yeon Doo pun kabur namun dia malah terjatuh dalam dekapan Kim Yeol. Keduanya saling bertatap-tatapan satu sama lain. Yeon Doo hendak berdiri, namun Kim Yeol menahan Yeon Doo sambil mengatakan bahwa mereka selalu bertemu dalam keadaan seperti ini. Yeon Doo bergegas bangkit dan tak lama Dong Jae memberikan minuman susu ke Yeon Doo. Keduanya pun melakukan “Cheers” bersama.
di kantin sekolah, Kim Yeol mengambil minuman susu yang sama dengan minuman yang diminum Dong Jae serta Yeon Doo. Kim Yeol penasaran dengan rasa dari minuman merk susu tersebut. Ha Joon kaget melihat tipe minuman yang diambil oleh Kim Yeol. Saat Kim Yeol mencicipi minuman susu itu, nampaknya Kim Yeol langsung menyukainya. Sementara itu, Yeon Doo serta Dong Jae duduk bersama di ruangan latihan basket SMA Sevit. Yeon Doo takut para temannya di “Real King” malah mendapatkan poin buruk lagi. Yeon Doo merasa kagum dengan para temannya yang selalu membantunya. Dong Jae pun mengeringkan rambut Yeon Doo. Yeon Doo takut bila klub “Real King” musnah, maka dia tak mampu menghadapi semua teman temannya lagi.
Namun Dong Jae yakin Yeon Doo akan tetap bertahan hingga akhir serta akan menang melawan SMA Sevit. Yeon Doo bahagia mendengar hal itu, Yeon mengambil bola basket dan melemparkannya ke ring, sembari berkata bahwa dia akan menang melawan kepala sekolah. Kemudian Yeon Do pun pergi dari ruang latihan basket untuk membersihkan dirinya. Sebaliknya di kamarnya, Soo Ah merenungkan masa lalunya. Masa lalu saat Soo Ah diwawancara dari juri mencanegara. Saat itu dengan bahasa Inggris yang fasih, Soo Ah menjelaskan dirinya yang pandai dalam berbagai bidang.
Namun juri penerimaan sekolah itu mengaku tak mencari orang yang memiliki berbakat secara unilinear, yakni orang yang bisa melakukan apapun secara sendiri. Tanpa berpikir panjang, para juri pun menolak kualifikasi yang diberikan oleh Soo Ah. Tak lama konsultan Soo Ah (yakni Direktur Lee) datang, dan mengatakan bahwa semua yang dikatakan mereka belum tentu benar. Soo Ah tak terima dirinya dikatakan kekurangan dampak bagi orang lain.
tak lama Soo Ah menerima pesan di hpnya. Dia hendak pergi, namun Yeon Doo mencegatnya. Yeon Doo memberikan Soo Ah alat pengepel serta sapu. Yeo Doo menyuruh Soo Ah untuk membersihkan kamar mereka. Saat Soo Ah ingin tetap pergi, Yeon Doo memegang tangan Soo Ah dan menyuruhnya untuk membersihkan kamar. Soo Ah pun marah, dia mengejek Yeon Doo yang tak punya rasa malu datang ke SMA Sevit. Yeon Doo menegaskan dia akan tetap bertahan di sekolah Sevit, dan berjanji akan melihat Soo Ah gagal dengan kedua matanya.
Sementara itu saat Direktur Lee berjalan, dia melihat Kim Yeol berjalan bersama Ha Joon. Direktur Lee langsung memanggil Kim yeol. Dia menawarkan Kim Yeol untuk bergabung dengan Ivy League School.
Direktur Lee pun memberikan kartu namanya ke Kim Yeol. Tak lama Direktur Lee (Konsulant Pendamping Soo Ah) bertemu dengan kliennya Soo Ah. Soo Ah menyindir Direktur Lee yang mengiklankan dirinya ke Kim Yeol. Sementara itu, Kepsek SMA Sevit sangat marah besar di kantornya kepada guru Soo Yong. Kepsek Sevit marah karena dia menerima banyak panggilan dari orang tua murid SMA Sevit. Guru Soo Yong pun menyaramkan agar klub “Real King kembali dihidupkan kembali. Guru Soo Yong berharap dengan idenya itu dapat membuat anggota “Real King” puas dan diam terutama Yeon Doo. Namun Kepsek Sevit tetap tak ingin melakukannya.
Tak lama Direktur Lee datang ke ruangan Kepsek. Nampaknya Direktur Lee meminta sebuah rencana untuk dilakukan oleh Kepsek Sevit, namun Kepsek Sevit tak ingin melakukannya. Direktur Lee meyinggung rencananya bahwa sekolah harus memilah muridnya agar bisa mengirimkan siswa potensial yang memiliki kemampuan akademik hebat untuk masuk universitas terkemuka. Kemudian Direktur Lee pun membahas tentang “Ivy League”. Direktur Lee menyarankan idenya itu, karena SMA Sevit sedang dirundung masalah dengan kantor dinas pendidikan. Sambil memandang brankas yang didalamnya terdapat proposal perluasan asrama SMA Sevit. Sebaliknya Soo Ah bersama temannya kembali mengerjai Yeon Doo di ruangan Laundry asrama SMA Sevit. Karena disuruh membersihkan kamar oleh Yeon Doo, Soo Ah malah menaruh semua barang berharga milik Yeon Doo ke mesin cuci.
Dengan sedih Yeon Doo pun mengambil beberapa barang berharganya seperti foto, piala saat memenangkan perlombaan dance. Namun Yeon Doo tak berhenti. Saat Soo Ah serta teman temannya di klub Baek Ho hendak pergi, Yeon Doo memanggil mereka dan menjelaskan bahwa mereka tidak boleh mengganggu benda yang paling penting. Saat Yeon Doo hendak berkelahi, teman teman Soo Ah menghalangi Yeon Doo. Dua lawan satu pastinya Yeon Doo tak bisa bergerak. Namun kesetiakawanan klub “Real King” masih eksis. Teman teman sejati Yeon Doo di klub “Real King” datang membantunya. Hyo Sik, Da Mi, dan kawannya memegang Soo Ah serta temannya. Akhirnya semua buku buku berharga Soo Ah serta temannya dimasukkan ke dalam mesin cuci. Sehabis melakukan hal itu anak anak Real King bahagia termasuk Yeon Doo. Namun Joon Soo (anggota Real King) malah melemparkan foto bersama anggota Real King lalu berkata bahwa Real King sudah mati.
Hyo Sik tentunya marah mendengarkan hal itu, dia memegang baju Joon Soo. Joon Soo meminta semua temannya untuk memikirkan masa depan mereka untuk lanjut ke universitas. Kemudian Joon Soo pun pergi. Keesokan hari di SMA Sevit, di depan ruang klub “Baek Ho”, Da Mi, Yeon Doo, serta Hyo Sik duduk bersama, mereka hendak kembali bertingkah untuk protes. Tak lama dua anggota “Real King” lain datang. Akhirnya Yeon Doo serta Hyo Sik bersemagat, dan keduanya bergaya ala dance. Tak lama Kepsek Sevit serta guru Soo Yong melihat gaya mereka. Guru Soo Yong menghampiri anggota “Real King”, dan Kepsek Sevit memiliki ide di pikirannya.
Kelima anggota “Real King” pun dibawa ke ruang guru oleh guru Soo Yong. Guru Soo Yong begitu marah dengan tingkah protes ala klub “Real King”. Tak lama ibu Kepsek Sevit datang. Guru Soo Yong mengaku sudah mengomeli anak anak Real King untuk tak mendekati ruangan Baek Ho. Keesokan harinya, kedua anggota klub “Baek Ho” serta “Real King” bertemu. Mereka datang dengan gaya mereka masing2. Hyo Sik sempat mengejek klub Baek Ho. Tak lama Kepsek dan guru Soo Yong datang. Ibu Kepsek meminta kedua klub masuk ke dalam ruangan kelas.
Guru So Yong,menjelaskan bahwa Baek Ho dan Real King akan mengikuti. Akhirnya Kepsek Sevit meminta ketua klub “Real King” yakni Yeon Doo serta klub“Baek Ho” yakni Kim Yeol untuk membuat tim baru agar bisa memenangkan kompetisi regional.
Namun Yeon Doo tak bisa melakukan hal tersebut. Bagi Yeon Doo, misi dari ibu kepsek adalah mustahil. Ibu Kepsek berjanji jika Yeon Doo berhasil memenangkan kompetisi regional, maka akan menghidupkan kembali Real King. Di dalam hati Yeon Doo bercampur kegelisahan apakah akan menerima tawaran itu, namun dia tak bisa menolak tawaran tersebut. Semua anggota Real King meminta agar Yeon Doo menerima tawaran itu. Di dalam hatinya, Yeon Doo tak ragu lagi, apalagi tawaran Kepsek akan menghidupkan Real King. Akhirnya Yeon Doo ingin menerima tawaran itu. Namun Kim Yeol menantang, karena klub Real King terdiri anak anak yang tak pintar.
Kemudian Kim Yeol menelpon Direktur Lee. Dia berkata bila Baek Ho akan berkompetisi dalam kompetisi cheerleading segera. Jika kamu memenangkan itu, Ivy League akan mudah sekali. Kemudian Kim Yeol yang sudah tahu ide Kepsek Sevit berasal dari Direktur Lee Kemudian munculah ingatan lalu Soo Ah. Saat itu Soo Ah bersama ibundanya diberikan pengarahan dari Direktur Lee.
Saat itu Direktur Lee menjelaskan bahwa beberapa mantan Presiden US adalah orang yang terlibat dalam tim Cheerleader di kampusnya.