Penangkapan dirinya yang tiba – tiba masih dianggap sebagai lelucon oleh Nam Gyu Man. Dia bahkan mengancam para petugas yang menangkapnya. Namun hal itu tak menggoyahkan Jaksa Chae. Langkah Jaksa Chae dan tim terhenti karena ada Seo Jin Woo dan Lee In Ah. ” Semua kejahatan yang kau lakukan..akan terungkap satu demi satu…” kata Jinwoo. ” Baiklah…aku akan menunggu…” kata Gyu Man santai.
Park Dongho datang menemui Nam Il Ho. Dia memberikan kaset rekaman suara Nam Il Ho. Dia sudah tak membutuhkan kaset itu lagi karena Nam Il Ho sudah mengambil saksinya. ” Pengacara Park…sedang apa kau disini?” tanya Hong Mo Suk. ” Aigoooo…Jaksa Hong…kau pasti sibuk sekali…” Park Dongho menyapa sambil tersenyum. Kemudian Dongho kembali berbicara kepada Nam Il Ho. Dia dulu sudah pernah mengatakan bahwa kerikil kecil di sepatu, bisa menganggu lari marathonmu. Lalu Dongho pergi meninggalkan Nam Il Ho dan Hong Mo Suk.
Setelah kepergian Park Dongho, Hong Mo Suk mengatakan bahwa Jaksa telah menangkap Nam Gyu Man. Wajah Nam Il Ho pun terlihat sangat terkejut. Hong Mo Suk mengatakan bahwa dia sudah memblok semua media agar tak menyiarkan kasus penangkapan Nam Gyu Man. Tentu saja hal itu hanya bersifat sementara. Semua tergantung dari jalannya sidang. ” Lalu apa rencana selanjutnya?” tanya Nam Il Ho. ” Pertama, aku akan mengeluarkan Nam Gyu Man terlebih dahulu. ” kata Hong Mo Suk.
Tim Byeonduri Law sadar bahwa mereka sedang menghadapi masalah yang tak mudah. Menangkap Nam Gyu Man. Bukanlah hal mudah. Nam Gyu Man ditangkap karena kasus perkosaan dan penggunaan obat terlarang, namun sama sekali tak ada artikel tentangnya. Dan bahkan mereka memperkirakan bahwa Nam Gyu Man tak akan ditahan sambil proses hukumnya berlangsung. Hal ini sama persis seperti kasus pembunuhan Oh Jung Ah. Nama Nam Gyu Man sama sekali tak disebut. In Ah mengatakan bahwa mereka menutupi semuanya dengan menggunakan uang. Jinwoo berkata bahwa mereka harus membuat kasus tsb menjadi besar. ” Karena…mereka tidak akan tinggal diam kalau masalah ini menjadi besar. ” kata Jinwoo.
Nam Il Ho menemui anak laki – lakinya di penjara. Ruang pertemuan Nam Gyu Man pun tak sama seperti tahanan yang lain. Nam Il Ho merasa geram karena anak laki – lakinya terus membuat masalah. Dengan sopan, Nam Gyu Man meminta maaf kepada ayahnya. Dia tak menyangka bahwa kasus yang sudah lama terjadi membuatnya menjadi tahanan sekarang. ” Semua tingkah lakumu diperhatikan oleh orang banyak. Apakah kau tak tahu itu?” kata Il Ho. Gyu Man tak berani menatap wajah ayahnya. Nam Il Ho mengatakan bahwa nasib Nam Gyu Man tergantung bagaimana masalah ini akan berkembang. Apakah dia bisa mengatasi hal ini atau tidak. Nam Il Ho tidak bisa membiarkan kasus ini berlalu begitu saja hanya karena Nam Gyu Man adalah anaknya. Nam Gyu Man terlihat menurut.
Nam Il Ho terkejut ketika Hong Mo Suk mengatakan bahwa Jaksa untuk kasus Gyu Man adalah Chae Jin Kyung. Chae Jin Kyung adalah murid beasiswa dari Il Ho Grup dan dia membantu mereka ketika persidangan ulang kasus Seo Jae Hyuk. Nam Il Ho pun meminta Hong Mo Suk untuk mengurus Chae Jin Kyung.
Jinwoo berkunjung ke kantor Park Dongho. Mereka membahas soal kasus Song Ha Young. Park Dongho meminta Jinwoo untuk menggali keterangan dari Kim Chan. Karena akan semakin banyak bukti yang didapat. ” Jangan merasa senang layaknya kau sudah mulai mendapatkan kepercayaanku. Aku bisa saja mengkhianatimu di akhir seperti yang pernah kau lakukan kepadaku…” kata Jinwoo. ” Kalau begitu lakukanlah. Agar kita impas…” kata Dongho sambil tersenyum. Dongho mengeluarkan selembar uang 50.000 won di mana di uang tsb terdapat tanda tangan dirinya dan juga Jinwoo. Itu adalah kontrak kerja mereka. Namun sepertinya Jinwoo tak tahu apa itu. ” Apa ini? Apakah ini kontrak?” tanya Jinwoo. Park Dongho merasa aneh. ” Jinwoo…apakah kau tidak ingat?” tanya Dongho. ” Apa yang kau bicarakan?” tanya Jinwoo sambil pergi. Dongho melihat kepergian Jinwoo dengan perasaan aneh.
Ahn Seo Beom datang menemui Kim Chan. Dia menyampaikan pesan dari Nam Gyu Man, bahwa Kim Chan harus menutup mulutnya. Bisa saja Seo Jinwoo datang menemui Kim Chan terkait dengan persidangan yang akan dilakukan oleh Gyu Man. ” Ah…tenang saja…aku mengerti. Aku tidak akan mengatakan apapun. Itu semua karena Nam Gyu Man sudah membantu membesarkan managementku dan juga memberiku uang saku…” kata Kim Chan dengan girang.
Hong Mo Suk datang menemui Chae Jin Kyung. Sudah dapat ditebak apa maksud kedatangan Hong Mo Suk. ” Aku ingin kau memikirkan kembali tentang kasus ini…” kata Hong Mo Suk. Sebelumnya Hong Mo Suk mengatakan bahwa dia sudah menutup kasus ini karena bukti yang tidak valid. ” Sunbae..kau tahu kata – kata mu barusan terdengar seperti apa bagiku? ‘ Aku sudah menutup kasus itu. Jadi sebaiknya kau tutup mulutmu juga…’ ” kata Jaksa Chae. Dengan masih tersenyum Hong Mo Suk mengancam halus Chae Jin Kyung. Chae Jin Kyung membalasnya dengan senyum juga. Mengatakan bahwa dirinya tak memihak siapa – siapa. Dia hanya melakukan tugasnya sebagai seorang jaksa. Hal ini tentu saja membuat Hong Mo Suk berpikir bahwa Jaksa Chae bukanlah orang yang mudah diajak kompromi.
Dokter penjara dibuat geram oleh Nam Gyu Man yang masuk ke dalam ruang kesehatan lalu berbaring di tempat tidur. Gyu Man masih merasa bahwa dirinya tidak berada di penjara. Gyu Man minta disuntik vitamin. ” Kau…narapidana 1013, apa kau gila? Seorang Tahanan bukan sedang dalam perjalanan. ” kata dokter penjara. Nam Gyu Man marah karena dia dipanggil tahanan 1013. Tapi sepertinya dokter tsb benar – benar tidak tahu siapa Nam Gyu Man. Karena dia tak menaruh takut sekalipun kepada Nam Gyu Man.
Dongho menemui Lee In Ah untuk menanyakan perihal penyakit Jinwoo. ” Jinwoo hanya kelelahan karena kesibukannya. Tak ada yang salah dengan Jinwoo. ” kata In Ah ketus. Hal ini tentu saja membuat Dongho semakin curiga.
Dongho pun meminta Sangho untuk mencari tahu apakah Jinwoo pernah pergi untuk menemui dokter. ” Apakah terjadi sesuatu dengannya?” tanya Sangho. ” Entahlah…aku berharap tak ada yang terjadi. ” jawab Dongho. Dongho teringat di saat dia dan Jinwoo menandatangani uang 50ribu won. Uang itu dianggap sebagai kontrak kerjasama mereka. Bagaimana bisa Jinwoo tak ingat sementara dirinya masih mengingat jelas kejadian tsb.
” Kau tidak memberitahunya kan?” tanya Jinwoo disaat In Ah memberitahunya bahwa Park Dongho datang dan menanyakan perihal penyakit Jinwoo. In Ah menggeleng. Jinwoo mengatakan bahwa tak boleh ada satupun orang yang tahu penyakitnya sampai semuanya berakhir.
Bae Chul Joo juga geram karena dia berharap kasus penangkapan Nam Gyu Man bisa menutupi kasusnya. Tapi nama Nam Gyu Man tak muncul satupun di media. ” Aku butuh lebih banyak informasi. ” kata Jinwoo. Bae Chul Joo pun memberikan info bahwa Nam Gyu Man menggunakan narkoba di saat dia memperkosa Song Ha Young. Ternyata Management Kim Chan itu juga digunakan sebagai transaksi narkoba . Pengirimnya adalah orang yang sama dengan orang yang mengirim narkoba di pesta Chul Joo. Chul Joo menegaskan bahwa tanpa Narkoba, management Kim Chan tak akan berkembang.
Bersama dengan pemasok narkoba di agensi Kim Chan, Jinwoo berusaha mencari tahu tentang agensi Kim Chan. Pemasok Narkoba mengatakan bahwa agensi itu lebih terlihat seperti arena bermain. Banyak perempuan yang berniat menjadi artis di sana, namun akhirnya mereka tertipu. Jinwoo pun mengambil beberapa foto artis disana secara diam – diam.
Akhirnya Kang Suk Gyu mendapatkan bukti yang otentik soal pembunuhan Oh Jung Ah. Dia mendapatkan bukti tsb dari pemeriksaan alat pembunuhan yang diberikan Ahn Seo Beom kepadanya. Ternyata terbukti bahwa alat pembuka wine itu digunakan untuk membunuh Oh Jung Ah.
Suk Gyu pun menemui Gyu Man di sel. Suk Gyu sudah mengatakan bahwa dia sudah mengetahui semua perihal kasus pembunuhan Oh Jung Ah. Suk Gyu mengatakan bahwa kedatangannya menemui Gyu Man adalah untuk membujuknya untuk menyerahkan diri. Hal itu mungkin saja akan meringankan hukuman Gyu Man. Hal itu tentu saja bukanlah type Gyu Man. Gyu Man pun mengeluhkan bahwa saat ini dirinya sudah cukup kecewa karena ditangkap karena tuduhan perkosaan. ” Aku tidak tahu kau bisa seburuk ini Gyu Man…” kata Suk Gyu. Gyu Man mulai terlihat kesal. ” Kedatanganku kemari adalah untuk mengingatkanku sebagai sahabat. ” kata Suk Gyu sambil beranjak dari tempat duduknya. Gyu Man pun kesal bukan kepalang.
Hong Mo Suk mengatakan bahwa akan sulit mengeluarkan Nam Gyu Man kali ini. Karena selain terlibat kasus dengan Song Ha Young, nama Gyu Man juga sempat terlibat dalam kasus pesta narkoba. Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh Kejaksaan Pusat.
Nam Il Ho pun tak hilang akal. Dia bersama Hong Mo Suk mengadakan pertemuan dengan para jaksa yang sudah pensiun. Dilihat dari obrolan mereka, sepertinya jaksa- jaksa itu adalah jaksa yang membantu Nam Il Ho selama hidupnya. Kali ini Nam Il Ho meminta mereka agar bisa membantu untuk mengeluarkan Nam Gyu Man dari penjara. Tentu saja ditambah dengan mulut manis Hong Mo Suk dan Tak Young Jin yang meyakinkan para pensiunan jaksa tsb membantu Nam Gyu Man. ” Karena Nam Gyu Man dipenjara, beberapa masalah di Ilho Grup jadi terbengkalai dan merugikan beberapa pihak. ” kata Jaksa Tak. Hong Mo Suk memandang curiga ke Jaksa Tak. Bagaimana bisa orang yang dulunya memandang hina dan benci kepada Nam Il Ho sekarang berubah menjadi pasukan pembela paling depan. Tak Young Jin tak menghiraukan pandangan curiga Hong Mo Suk. Dia malah tersenyum.
Hong Mo Suk bertanya kepada salah satu kepala Jaksa. Dia berusaha mencari tahu sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh Jaksa Tak dia juga ingin mencari tahu motif sebenarnya dari Jaksa Tak membantu Nam Il Ho.
Song Ha Young dan Lee In Ah bercakap – cakap di sebuah kafe. Song Ha Young bercerita tentang keinginannya menjadi seorang artis. ” Kau ingin menjadi artis yang seperti apa? ” tanya In Ah. ” Artis yang bisa menggerakkan hati semua orang. ” jawab Sing Ha Young. Neneknya berpesan agar dia menjadi artis yang bisa menggerakkan hati semua orang. Melihat Ha Young di layar kaca, untuk direkam kemudian disimpan sebagai harta keluarga adalah keinginan neneknya. ” Mari…kita wujudkan keinginan nenek mu suatu hari nanti. Aku akan membantu mu untuk mengembalikan hidupmu yang hilang ” kata In Ah berjanji. Song Ha Young pun menjawab dengan anggukan.
Kepala Hakim mendiskusikan apakah Nam Gyu Man bersalah atau tidak dalam kasus tuduhan perkosaan kepada Song Ha Young. Hong Mo Suk yang bertindak sebagai pengacara Nam Gyu Man mengatakan bahwa kasus tsb sudah lama ditutup dimana Nam Gyu Man dinyatakan tidak bersalah karena kasus tsb tidak cukup memiliki bukti. Namun berbeda dengan pendapat Kang Suk Gyu. Dia menilai kasus Nam Gyu Man ini pantas untuk ditinjau ulang karena hasil penyelidikan menyatakan ada kebenaran yang ditutupi. Tapi justru kepala Hakim yang memimpin jalannya diskusi mengatakan bahwa kasus Nam Gyu Man ini bukanlah suatu kasus besar. Hong Mo Suk tersenyum. Sementara Kang Suk Gyu menatap curiga kepada kepala Hakim dan Hong Mo Suk.
Nam Gyu Man ditangguhkan bebas bersyarat. Dia masih harus menjalani sidang, namun atas bantuan ayahnya yang memohon kepada para jaksa, Nam Gyu Man bisa menunggu putusan sidang tanpa harus berdiam diri di sel. Disaat dirinya keluar dari sel, di lorong dia bertemu dengan dokter yang dianggapnya pernah bersikap kurang ajar kepadanya. Gyu Man pun memaksa dokter tsb membungkukkan badannya 90 derajat. Ekspresi dokter itu pun terlihat tak senang.
Gyu Man merasa lega bahwa dirinya bisa menghirup udara bebas lagi. ” Seo Belom, mengapa kau tak sering menengokku?” tanya Gyu Man. Seo Belom menjawab bahwa dirinya menjadi lebih sibuk semenjak Gyu Man masuk tahanan. ” Ayahmu memohon kepada banyak orang untuk menolongku…” kata Seo Belom. ” Yeah…aku merasa bersalah terhadap ayah..” jawab Gyu Man. Lalu Seo Belom mengajak Gyu Man untuk minum. Namun Gyu Man menolak. Dia merasa bahwa situasi seperti itu tak bisa dia abaikan kemudian asyik – asyik minum. Dia pun menyalahkan Kim Chan yang tak bisa menjaga Song Ha Young dengan baik. Sehingga Ha Young bisa melaporkannya dan membuatnya ditahan. Gyu Man kemudian mengajak Seo Belom untuk menemui Jinwoo terlebih dahulu.
Bukannya kaget, Jinwoo malah tersenyum melihat kedatangan Nam Gyu Man. Dia sudah mengira bahwa Nam Gyu Man dan tim akan menggunakan cara kotor agar Nam Gyu Man bisa keluar. Lalu mereka berdua memulai kembali perang mereka. ” Mengapa kita tak mempertaruhkan semua hidup kita untuk persidangan ini..? ” kata Gyu Man. Jinwoo setuju. Dia merasa bahwa dia sudah tak memiliki apa – apa lagi. Jinwoo maju selangkah, ” Hidupmu selesai kali ini. Kau akan mati di tanganku…” kata Jinwoo sungguh – sungguh. ” Baiklah…siapapun yang akan mati, salah satu dari kita akan keluar…” jawab Nam Gyu Man. Keduanya pun saling bertatapan dengan pandangan penuh dendam.
Song Ha Young terkejut di saat Kim Chan datang menemuinya. Kim Chan yang sudah mengetahui perihal pelaporan yang dilakukan oleh Song Ha Young, terlihat marah. Dia mengatakan bahwa harusnya Song Ha Young hidup dengan diam dan tenang. Berbeda dengan Ha Young, dia ingin semua orang mengetahui kebenarannya melalui persidangan nanti. Dia juga berjanji akan membayar kerugian yang dialami oleh Kim Chan karena sudah berinvestasi untuk dirinya. Namun bukan itu yang diinginkan oleh Kim Chan. Dia ingin Song Ha Young tak bersaksi di persidangan nanti. Karena kesaksiannya akan memberatkan bos besarnya yaitu Nam Gyu Man. ” Kau tahu bahwa aku mempunyai videomu kan? Jika kau bersaksi di persidangan, aku akan menyebarkan videomu. Pikirkan dengan baik..” kata Kim Chan. Song Ha Young terlihat shock.
Nam Il Ho memberikan sebuah bingkisan berupa alkohol yang sangat mahal kepada Seok Joo Il. Wajah Seok Joo Ill terlihat berseri – seri mendapatkan hadiah dari atasannya. Nam Il Ho dengan mulut manisnya, menjanjikan kepada Seok Joo Il bahwa dia akan menambah pasukan anak buah Joo Il. Nam Il Ho kemudian meminta Joo Il membuka kado tsb. Ternyata ada sebuah amplop hitam disana. ” Kau sudah melalui banyak hal. Potonglah rambutmu dan beli beberapa pakaian yang bagus.” kata Nam Il Ho. Bukannya senang, wajah Seok Joo Il malah menunjukkan muka curiga sekaligus aneh.
Setelahnya, Nam Il Ho pergi ke kantor Dongho. Dia duduk di kursi Dongho sambil menatap foto Park Dongho bersama dengan ayahnya. ” Kyungsoo…maafkan aku…aku pergi terlalu jauh. Keluarga Nam ingin membunuh Park Dongho kita. Menurutmu, apakah akan lebih baik jika aku melakukannya sendiri?” Seok Joo Il berbicara kepada ayah Dongho di dalam foto. Tiba – tiba Park Dongho masuk. Keduanya sama – sama terkejut. Sekali lagi Seok Joo Il meminta Dongho untuk membatalkan keikutsertaannya dalam persidangan bersama Seo Jinwoo. Hal ini tentu saja ditolak mentah – mentah oleh Dongho. Bahkan Dongho berkata bahwa dirinya sudah memutuskan tali hubungan dengan Seok Joo Il. Park Dongho bahkan tak mau namanya disebut lagi oleh Seok Joo Il. ” Dongho….aku mungkin agak terlambat. Tapi aku akan melakukan pengakuan. 4 tahun lalu, aku menyeretmu untuk masuk ke dalam keluarga Nam, itu semua karena aku tak ingin kehilangan mu seperti kehilangan sahabatku, Kyung Soo…” kata Joo Il. Kata – kata Joo Il ini lantas membuat Dongho marah. Dengan nada tinggi, Dongho mengusir Joo Il dari ruangannya dan meminta agar mereka berdua tak bertemu kembali.
Dengan terburu – guru, Ha Young pergi ke terminal bus Dengan menggunakan taksi. Sepertinya ia ingin melarikan diri. Ha Young ketakutan bahwa dirinya akan diteror lebih lanjut lagi. Bail oleh Kim Chan ataupun Dengan Nam Gyu Man. Secara diam – diam ternyata Pengacara Song mengikuti Song Ha Young.
Jaksa Chae menemui atasannya Dan mengatakan bahwa Nam Gyu Man dibebaskan dark penjara. Meskipun demikian, Nam Gyu Man juga masih berstatus terhadap tersangka. Pimpinan Jaksa meminta Jaksa Chae agar berbuat sebaik mungkin Dengan kasus ini. Jangan hanya karena mereka orang kaya, mereka bisa berbuat seenaknya. Jaksa Chae pun berjanji akan melakukan yang terbaik.
Jaksa Char bertemu Dengan Jaksa Tak di lorong. Take Young Jin menanyakan perkembangan persiapan sidang Nam Gyu Man. Sedangkan Jaksa Char bertanya, apa Yang sedang dilakukan oleh Take Young Jin disana. Jaksa Take menjawab bahwa pimpinan Jaksa hanya ingin bermain catur dengannya. Hal ini membuat Jalsa Char terlihat sedikit curiga. Namun Dia mengabaikannya. Dan melanjutkan kembali langkahnya.
In Ah Yang sedang memeriksa dokumen di ruang rahasia Jinwoo, terkejut mendengar suara gaduh di luar. Ternyata itu adalah Seok Joo Ill dan anak buahnya. Mereka mencari dokumen yang terkait dengan Nam Il Ho dan Nam Gyu Man. In Ah nampak panik. Namun dia tetap bersembunyi di dalam kamar Jinwoo. Hampir saja Seok Joo Ill menemukan tuas pintu pembuka ruang rahasia Jinwoo. In Ah segera menelpon Jinwoo. Mengatakan bahwa ada sekelompok orang asing yang masuk ke dalam kantor mereka. Jinwoo pun langsung buru – buru menuju kantor nya. Seok Joo Ill yang tak menemukan apapun, memerintahkan anak buahnya untuk menemui Kim Chan.
Kang SukGyu kembali bertemu dengan Ahn Seo Beom. Ahn Seo Belom mengatakan bahwa Nam Gyu Man saat ini sudah keluar dari penjara. Lalu apa yang akan Suk Gyu lakukan dengan Pembuka Wine tsb. Kang Suk Gyu mengatakan bahwa dia harus berhati – hati. ” Apa kau akan membiarkan Nam Gyu Man lolos?” tanya Seo Belom. ” Pengaruh Nam Il Ho luas. Jika aku bertindak gegabah, bisa saja alat itu tak akan bisa menjadi barang bukti. Jadi aku harus memberikannya kepada orang yang membutuhkan. ” kata Suk Gyu.
Jinwoo datang di saat kantornya sudah seperti kapal pecah. Dia melihat sekitar, dan berusaha menebak apa yang sudah terjadi. Kemudian dia teringat akan In Ah. Jineoo berlari menuju ruang rahasianya. In Ah masih bersembunyi di balik lemari. Jinwoo nampak cemas dengan keadaan In Ah. Untunglah In Ah dalam kondisi yang baik – baik saja karena Seok Joo Ill dan tim tak menemukan ruang rahasia tsb. ” Jinwoo…aku mendengar bahwa mereka akan menemui Kim Chan. ” kata In Ah.
Dengan sigap, Jinwoo langsung menghubungi Kim Chan. Awalnya Kim Chan tak percaya dengan kata – kata Jinwoo yang mengatakan bahwa Nam Gyu Man sudah menyuruh anak buahnya untuk membunuh Kim Chan. ” Percaya padaku. Jika tidak, kau akan mati…” kata Jinwoo. Benar saja. Seok Joo Il tiba dengan membawa anak buahnya. Untungnya Kim Chan sudah lebih dulu keluar. Dia melihat anak buah Joo Ill memasuki kantornya. Tak lama Kim Chan terlihat menelpon seseorang.
Tak Young Jin memperkenalkan diri kepada Nam Gyu Man di saat Nam Gyu Man sedang melakukan terapi mengendalikan amarahnya. Itu adalah salah satu penyakit yang diderita Nam Gyu Man. Tak Young Jin dengan sopan memperkenalkan diri kepada Nam Gyu Man. Gyu Man meminta kepada Tak Young Jin untuk mengganti jaksa yang akan menangani kasusnya nanti. ” Aku belum memiliki hak seluas itu…” kata Young Jin. Young Jin meminta Gyu Man untuk menunggu sedikit lagi karena persidangan memiliki alurnya sendiri. ” Aku harap kau tak mengkhianati ku seperti Pengacara Park…” kata Gyu Man. ” Aku mempertaruhkan hidupku untuk mengambil keputusan ini. ” jawab Jaksa Tak. Gyu Man pun meminta Jaksa Tak untuk keluar dari ruangannya.
” Apa ini? Sepertinya dia tidak cukup mampu…” kata Gyu Man. Ahn Seo Belom mengatakan bahwa Jaksa Tak adalah orang yang mampu untuk membantu kasusnya nanti. Gyu Man pun terlihat percaya dengan kata Seo Beom. ” Aku tak peduli dengan hukum. Aku hanya ingin membunuh orang…” kata Gyu Man. Seo Beom menatap Nam Gyu Man dengan ekspresi takut.
Akhirnya Kim Chan memberikan sebuah flash disk kepada Jinwoo. Mungkin di dalamnya terdapat bukti yang menunjukkan kejadian sebenarnya. Jinwoo juga meminta Kim Chan membiarkan Song Ha Young pergi jika dia masih memiliki rasa kemanusiaan.
Jinwoo menelpon Nam Gyu Man mengatakan bahwa dirinya memiliki video tentang kasusnya bersama Song Ha Young. Gyu Man benar – benar dibuat kesal oleh tingkah Seo Jin Woo. Terlebih, Jinwoo memutus sambungan teleponnya ketika dia berbicara dengan Nam Gyu Man. ” Dia menutup teleponnya disaat dia berbicara denganku…” kata Nam Gyu Man terkekeh kepada Ahn Seo Beom. Setelah itu ekpressi wajah Nam Gyu Man berubah. Marah. Dia pun mengambil gelas si mejanya, hendak dilemparkan ke tembok di belakang Seo Beom. Seo Beom terlihat ketakutan. Nam Gyu Man yang melihat hal tsb justru tertawa terbahak-bahak. Nam Gyu Man melemparkan gelas tsb ke tembok sehingga hancur berantakan. Ahn Seo Beom terlihat lega karena pecahan kaca tsb tak mengenai dirinya. ” Apakah kau sekaget itu?” Nam Gyu Man bertanya sambil tertawa ke arah Seo Beom. Seo Beom tak menjawab. Masih ada sisa – sisa ketakutan di wajahnya. Nam Gyu Man marah besar karena ulah Seo Jin Woo.
Hari persidangan tiba. Lee In Ah panik karena Song Ha Young tak bisa dihubungi. Pengacara Song yang masuk ke kantor sambil kedinginan hanya tersenyum menatap In Ah. Dia sudah tahu apa yang akan terjadi. Sebelumnya Jinwoo sudah tahu bahwa Ha Young akan diancam. Oleh karena itu Jinwoo meminta Pengacara Song untuk menata – matai Ha Young. Jadi ketika In Ah bertanya dimana Song Ha Young, pengacara Song hanya tersenyum. Akhirnya In Ah dan pengacara Song akan menjemput Ha Young untuk mereka bawa ke pengadilan.
Genderang perang sudah ditabuh oleh kubu Jinwoo kepada Nam Gyu Man. Mereka sekarang sudah saling terbuka untuk menyerang satu sama lain. ” Kau benar – benar membawaku ke persidangan. Apa kau puas?” tanya Gyu Man. Jinwoo hanya tersenyum. Dua bertanya bagaimana perasaan Nam Gyu Man duduk di persidangan untuk pertama kalinya. Nam Gyu Man berkata bahwa dia sangat tenang karena dia memiliki pengacara Hong di sampingnya. ” Aku merasa lega bahwa kau berada di pihak lawan pengacara Park. ” kata Hong Mo Suk. ” Kita ditakdirkan memang sebagai lawan…” jawab Dongho. Kemudian keempatnya melangkah memasuki ruang sidang.
Dengan bantuan pengacara Song, In Ah berhasil menemukan dimana Ha Young bersembunyi. Ha Young mengatakan bahwa dia tak bisa bersaksi di pengadilan. ” Aku seharusnya tak memulainya. Kim Chan mengatakan bahwa dia akan menyebarkan videoku di internet. Menjadi saksi di persidangan hanya untuk sekali, tapi jika videoku tsb, itu akan mengikuti sepanjang hidupku. ” kata Ha Young sambil menangis. In Ah memegang tangan Ha Young. In Ah meminta maaf karena dia hanya memikirkan bahwa dia akan memenangkan sidang, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kepada Ha Young. ” Tak bisa kah kau percaya kepadaku seperti pertama kali kau menemuiku? Kita akan berupaya keras untuk melindungi mu. Videomu tak akan tersebar. Kita akan membloknya. Dan akan ku pastikan bahwa Nam Gyu Man dan Kim Chan akan membayar untuk kejahatannya. ” kata In Ah.
Persidangan dimulai. ” Melalui persidangan ini, aku akan membuktikan bahwa kau tak bersalah, ayah….” batin Jinwoo sambil menatap Nam Gyu Man dingin. Sementara Gyu Man membalas dengan senyum dan lambaian tangan. Terlihat sangat santai tanpa rasa cemas atau pun takut.
Jaksa Chae membuka jalannya sidang. Mengatakan bahwa Nam Gyu Man dituduh atas kasus perkosaan dan pemaksaan terhadap Song Ha Young. Hong Mo Suk sebagai pengacara Gyu Man tentu saja membelanya.
Lee In Ah dan Ha Young masuk ke dalam ruang sidang. Ha Young yang tak sengaja bertemu mata dengan Gyu Man nampak ketakutan. In Ah mencoba menenangkannya.
Kemudian jaksa Chae memanggil Ha Young untuk dijadikan saksi. Ha Young menceritakan semuanya. Awal perkenalan dia dengan Nam Gyu Man sampai dengan peristiwa itu terjadi. Jaksa Chae memnerikan semua bukti – bukti yang sudah dikumpulkan oleh Jinwoo dan tim. Dari mulai penyelidikan Cctv, dimana Kim Chan dan Nam Gyu Man terlihat membawa Ha Young yang tak sadarkan diri. Hong Mo Suk menyangkal bahwa Nam Gyu Man membawa paksa Song Ha Young ke dalam kantor. ” Jadi menurutmu seorang wanita mabuk, dibawa oleh dua orang pria ke dalam kantor yang sepi di malam hari. Apa maksud dari itu semua? ” tanya Jaksa Chae. Hong Mo Suk terdiam. Nam Gyu Man sudah mulai memanas emosinya.
Bahkan Jinwoo dan In Ah memberikan senjata yang lebih ampuh kepada Jaksa Chae untuk menjatuhkan Nam Gyu Man. Termasuk membeberkan siapa Kim Chan sebenarnya. Jinwoo dan In Ah memeriksa keuangan Kom Chan dan memberitahukan kepada Jaksa Chae. Jinwoo juga memberikan flashdisk kepada Jaksa Chae. Karena video itu berisi bukti yang tidak bisa ditonton oleh orang banyak, akhirnya Hakim memutuskan untuk menerima barang bukti tsb dan akan mereviewnya. Sidang ditunda dan akan dilanjutkan setelah Hakim memeriksa barang bukti yang akan diberikan oleh Jaksa Chae.
Jaksa Chae dan tim tersenyum lega. Tinggallah Nam Gyu Man dan Hong Mo Suk yang merasa kesal serta khawatir kejahatannya akan terbongkar.
Di luar ruang sidang, Jinwoo melihat In Ah sedang menggenggam tangan Ha Young. Tersirat dari tatapan In Ah kepada Ha Young mengatakan bahwa semua akan baik – baik saja. Ha Young pasti akan bisa meraih keadilan.
Jinwoo melihat In Ah tertidur di kursi. Perlahan Jinwoo menghampiri In Ah. Mengambil kertas yang masih berada dalam genggaman tangan In Ah. Membenarkan letak selimutnya dan duduk di meja sambil menatap In Ah yang masih terlelap. ” Kau telah bekerja dengan keras…terima kasih…” kata Jinwoo sambil tersenyum.
Jinwoo masuk ke dalam ruangannya dan terlihat sedang merea dirinya sendiri. Entah utuk apa dia melakukan hal itu, ” In Ah….” kata pertama yang diucapkan Jinwoo pada rekaman tsb.
Pisau di tangan Joo Il tampak menakutkan. Di otaknya terngiang kata2 Nam Il Ho yang meminta Joo Il untuk menyingkirkan Park Dongho. Di kejauhan terlihat Pak Dongho berjalan dengan tangan di sakunya. Keduanya duduk berdampingan di dalam mobil sekarang. Seok Joo Il terus mengingatkan Jinwoo agar tak melawan Nam Il Ho. Karena Nam Il Ho lebih buruk daripada yang ia sangka. Tapi Dongho tetap pada pendiriannya. Tekadnya sudah bulat untuk berdiri di sisi lawan Nam Il Ho. ” Ayahmu juga pasti tak menginginkan hal ini…aku sudah terlalu dalam terlibat dalam urusan bisnis Nam Il Ho. Aku akan berhenti menjadi anjing untuk Nam Il Ho. ” kata Joo Ill. ” Apa kau baru menyadari hal itu? Apa kau pikir aku percaya dengan kata – kataku?” kata Dongho tanpa menatap Joo Ill. Joo Ill tahu benar bahwa tekad Dongho tak bisa digoyahkan.
Kemudian Joo Ill mengungkapkan keinginannya untuk menjadi pengganti ayah Dongho di pernikahan Dongho nanti. Joo Ill juga mengatakan bahwa sebaiknya Dongho menikah, memiliki anak dan hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. ” Apa kau akan bersikap seperti ayahku lagi?” tanya Dongho. ” Dongho, tak bisakah kau memanggilkku hyungnim, sekali lagi?” pinta Joo Ill. ” Tidak…aku tidak mau…” jawab Dongho. Joo Ill meminta Donghk sekali lagi untuk memanggilnya ” hyungnim” , namun Dongho tetap menolak. ” Aku telah tumbuh dewasa sekarang…” kata Joo Ill. Terselip kebanggaan di kata – katanya. Joo Ill akhirnya meminta Dongho untuk pulang.
Joo Ill mengeluarkan pisau dari jasnya dan meletakkannya di sampingnya. Tiba – tiba ada pria tak dikenal, dengan menggunakan topi + masker serba hitam menerobos masuk ke dalam mobil Joo Ill dan menusukkan pisau tsb ke perut Joo Ill. Joo Ill meringis kesakitan. Tak berapa lama, dia tak sadarkan diri.
Dengan panik Dongho berlari ke ruangan dimana Joo Ill di rawat. Di mulut Joo Ill sudah terpasang alat pernapasan. Joo Ill dalam kondisi koma sekarang. Dongho terlihat menahan tangisnya sambil terus meminta maaf. Dia teringat kata – kata Joo Ill yang memintanya untuk belajar hukum agar bisa mengalahkan orang yang tak tahu hukum. ” Sangho….sepertinya aku harus menyelesaikannya dengan darah. Sudah sampai sejauh ini dan aku tak bisa kembali…” kata Dongho. Sangho tak berkata apa- apa. Dia juga turut terpukul dengan kejadian yang menimpa Sangho.
Ketika Dongho masuk ke dalam kantornya, terlihat Jinwoo sudah menunggunya. Dongho berpura – pura tak terjadi apa – apa. Tapi sepertinya Jinwoo sudah mengetahuinya. Dia mencurigai Nam Il Ho yang melakukan ini pada Seok Joo Ill. ” Aku yang akan menyelesaikan ini dengan menggunakan darah. Kau hanya perlu fokus untuk memenangkan persidangan. ” kata Dongho. Tiba – tiba Detektif Bae dan anak buahnya masuk. Membawa surat penangkapan untuk Park Dongho yang ditangkap atas tuduhan melakukan percobaan pembunuhan atas Seok Joo Illatas. Jinwoo dan Dongho sama – sama terkejut. Tanpa perlawanan, Dongho membiarkan detektif Bae memborgol tangannya. ” Lepaskan…ini dari tanganku sekarang juga….” kata Dongho. Alisnya berkerut. Wajahnya nampak marah sekarang. Sedangkan Jinwoo hanya bisa menatap Park Dongho. Dia tak menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Park Dongho karena dia sudah pernah mengkhianati Jinwoo sebelumnya.
Mungkin Jinwoo berpikiran bahwa bisa saja ke kali ini benar. Park Dongho mencoba membunuh Seok Jo Ill.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>