Drama Korea Snowdrop diminta untuk berhenti produksi, apa alasannya? Masalah yang menimpa “Joseon Exorcist” rupanya merembet ke drama korea berjudul “Snow Drop“. Drama yang tadinya dijadwalkan akan tayang pada pertengahan tahun ini diminta untuk membantalkan proses produksi.]
Padahal ini adalah drama yang cukup ditunggu di tahun 2021, Anggota BLACKPINK Jisoo akan membuat debut pertamanya sebagai pemeran utama. Selain itu, drama ini juga didukung oleh Penulis Yoo Hyun Mi dan sutradara Jo Hyun Tak yang sebelumnya membuat karya yang sukses besar dengan drama Sky Castle.
Alasan Drama Korea Snowdrop produksinya dibatalkan.
Menyusul serangkaian kontroversi yang melibatkan drama Korea seperti “Joseon Exorcist” dan “Mr. Queen“, drama “Snowdrop” juga menuntut dibatalkan karena tuduhan “distorsi sejarah.”
Plot kontroversial “Snowdrop”
“Snowdrop” adalah drama fiksi JTBC yang berlatar di era otoriter Korea tahun 1980-an. Plotnya mengisahkan tentang mata-mata Korea Utara yang menyamar sebagai mahasiswa, diperankan oleh aktor Jung Hae In. Ia bertemu dengan karakter Jisoo, Young Cho, yang diyakini didasarkan pada orang yang sebenarnya bernama Chun Young Cho. Dia adalah seorang aktivis yang melawan otoriterisme di Korea tahun 1970-an.
Peristiwa yang terjadi dalam cerita drama ini memiliki keterikatan sejarah yang sangat penting seperti saat “Pemberontakan Gwangju,” sebuah revolusi yang dipimpin mahasiswa yang membuka jalan bagi perjuangan Korea Selatan melawan rezim otoriter dan kelahirannya. Selama periode ini banyak mahasiswa pengunjuk rasa disiksa dan bahkan dibunuh karena dicurigai sebagai mata-mata Korea Utara.
Kenapa Netizen Ingin Membatalkan Drama “Snow Drop” BLACKPINK Jisoo?
Gerakan mahasiswa yang terjadi selama revolusi adalah masalah yang sangat sensitif bagi warga Korea Selatan. Menurut pernyataan dari fan union yang meminta pembatalan “Snowdrop”, plot drama tersebut mengingatkan pada “bagian sejarah yang menyakitkan di mana banyak aktivis mahasiswa dituduh sebagai mata-mata dan menerima penyiksaan yang tidak adil dan meninggal.” Selain itu, mereka mengklaim pengaturan pemeran utama pria sebagai mata-mata Korea Utara yang menyamar sebagai siswa dapat menunjukkan romantisasi kepada mata-mata.
Selain itu, bocoran plot drama tersebut diduga memperkenalkan karakter pemimpin tim National Security Agency (NSA) sebagai “karakter yang jujur dan bersemangat yang mengikuti aturan.” Dan menurut serikat penggemar “Snowdrop”, ini juga meromantisasi NSA yang, dalam sejarah, terlibat dalam “menyiksa aktivis mahasiswa dengan memalukan.”
Mereka juga menuntut penjelasan tentang pilihan karakter pemeran utama wanita yang namanya “eksis sebagai sosok nyata” dalam Gerakan Demokrat. Kesamaan semacam itu, dapat membahayakan tokoh sejarah.
Selain itu, mereka mengecam drama tersebut karena menggunakan Hosu Female University sebagai latar di mana “pemeran utama wanita, yang merupakan mahasiswa di universitas tersebut, menyembunyikan pemeran utama pria di asrama”. Jika plot ini benar, maka akan menjadi problematis karena sekolah telah memainkan “peran penting” dalam pergerakan siswa saat itu.
Karena alasan yang disebutkan di atas, mereka menyerukan pembatalan drama tersebut dan menuntut penjelasan dari JTBC.
Tanggapan JTBC
Setelah menerima permintaan pembatalan, JTBC merilis pernyataan resmi melalui Twitter untuk membahas kekhawatiran tersebut. Mereka menegaskan kembali bahwa tuduhan seputar ‘Snowdrop’ tidak relevan dengan kisah drama tersebut. “Snowdrop” bukanlah drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata. “Snowdrop” adalah komedi satir yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980-an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea. Ini juga merupakan melodrama tentang pria dan wanita muda yang menjadi korban dari situasi itu.