Screenshot_2015-09-24-22-26-10
Ddol Mi tiba di RS Mirae. Dia bertemu dengan MyungHoon dan menyerahkan data- data untuk transfer pasien. Kedatangannya ke RS Mirae adalah untuk memindahkan 1 pasien ke RS tsb. Selain itu DDol Mi juga ingin bertemu denga dr. Han Woo Jin. Dokter yang sukses dengan eksperiment robot operasinya.Namun Ddol Mi terus mendapat panggilan untuk kembali ke RS Busan.DdolMi mengabaikannya, karena dia sangat ingin bertemu dengan Han Woo Jin.Namun sayang Han Woo Jin tidak dapat diganggu karena sedang menjalani operasi.Dengan berat hati, Ddol Mi meninggalkan RS. Mirae dan berjanji akan datang lagi untuk menemui Woo Jin.

Screenshot_2015-09-24-22-27-12
Ddol Mi memaanfaatkan waktunya untuk menikmati keindahan sungai Han selagi di Seoul. Di saat yang sama Park Ji Na tengah melakukan jogging di sekitaran sungai Han. Sang Ho dan Mr. Kang sedang menikmati minuman mereka di tepi sungai Han.Mr. Kang mencoba berpuisi dengan suara yang cukup keras.

Sekelompok orang yang menggunakan pakaian bersepeda merasa terganggu dengan puisi yang dilantunankan Mr. Kang. Mereka mengatai dengan Mr. Kang sebagai gelandangan yang harus ditangkap polisi. Mr. Kang yang  tersinggung  menyerang mereka. SangHo yang mengetahui hal ini berusaha memisahkan perkelahian itu. Namun naas, disaat ingun memegang salah satu anggota kelompok itu, Mr. Kang justru mendorong jatuh SangHo dan akhirnya mengenai salah satu anggota perempuan. Anggota laki – laki yang melihat kejadian ini tak terima, sehingga mereka menari SangHo bangun dan memukulnya.

Screenshot_2015-09-24-22-27-22Screenshot_2015-09-24-22-27-39
Perkelahian tak terelakkan lagi. Adegan dorong-dorongan dan pukul-pukulan terjadi. Kelompok bersepeda itu segera berlari menghindari kejaran Sang Ho dan Mr. Kang. Mereka segera mengendarai sepeda mereka dan pergi. SangHo berusaha mengejarnya. Malang, salah satu anggota itu tertabrak mobil yang melintas dan tubuhnya terhempas ke kap mobil. Laki-laki itu berterik kesakitan. Sementara SangHo yang keningnya berdarah, terjatuh disaat sedang mengejar kelompok sepeda itu meminta temannya untuk menolong pria yang tertabrak mobil.

Screenshot_2015-09-24-22-30-14Screenshot_2015-09-24-22-30-21
Ji Na, perawat dari RS. Mirae berusaha melakukan pertolongan pertama. Ddol Mi yang ,elihat kejadian  ini juga langsung menghampiri korban. Ji Na meminjam ambulance RS Ddol Mi untuk membawa paasien tsb ke RS. Mirae.

Screenshot_2015-09-24-22-32-00
Di dalam Ambulance, korban merasakan sesak napas. Bagian dadanya sakit, bagian bibirnya membiru. Ji Na menduga bahwa ini adalah kasus Pneumothorax ( Kesulitan  bernafas karena masuknya udara ke dalam lapisan pleura ) . Ji Na meminta DdolMi untuk melakukan pertolongan pertama. Yaitu menusuk bagian dada sang pasien dengan alat agar udara bisa keluar lewat darah. Ddol Mi merasa ketakutan karena dia belum pernah melakukan hal ini sebelumnya. Ji Na berkata bahwa pasien akan meninggal jika hal ini tidak dilakukan. Ddol Mi masih ragu – ragu dan takut. Ji Na merebut alat yang dipegang Ddol Mi dan dengan cepat dia menusukkan ke bagian dada pasien. Darah keluar. Bersamaan dengan itu, pasien mulai menghentikan erangannya. Deru napasnya terdengar normal kembali. Ji Na dan Ddol Mi bernapas lega.

Screenshot_2015-09-24-22-33-11Screenshot_2015-09-24-22-33-16
Haesung datang ke RS. Mirae untuk mengembalikan Jas dokter dan ID Cardnya. Dia bertemu dengan senior Joo Ran. Joo Ran meminta Haesung untuk tinggal sebentar dan berbicara dengannya.

Haesung menolak. Dia bertanya kemana Ji Na pergi. JooRan menjawab bahwa hari ini adalah hari liburnya. Haesung kemudian berpamitan untuk pergi. Perawat laki –laki memanggil Joo Ran dan berkata bahwa Ji Na datang dengan membawa pasien. Haesung yang mendengar hal ini melambatkan langkahnya untuk mencuri dengar apa yang terjadi. Haesung menoleh ke arah seniornya. Joo Ran pun menatap ke arah Haesung dan tersnyum.

Screenshot_2015-09-24-22-34-02Screenshot_2015-09-24-22-34-55
Ji Na menjelaskan kondisi pasien kepada Joo Ran. JooRan bertanya apakah ini kasus Pneumothorax, karena dia melihat ada bagian tusukan di dadanya. Ddol Mi menatap Ji Na, dan langsung berkata “ Ya “ dengan gugup. Haesung memberikan pujian kepada Ddol Mi bahwa dia sudah menyelamatkan pasien. Joo Ran meminta dokter lainnya untuk melakukan beberapa tes kepada si pasien.

Park Ji Na berpapasan dengan Dr. Han Woo Jin, disaat dia sedang mengantarkan pasien untuk tes CT Scan dan MRI bersama Ddol Mi. Keduanya terlihat menatap dengan penuh arti. Sebelum masuk ke ruang tes, pasien itu memegang tangan Ji Na dan mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan hidupnya. Ji Na tersenyum.

Dia mengabaikan tatapan Woo Jin dan terus berlalu. Ddol Mi yang melihat Woo Jin langsung memanggilnya. Namun panggilannya tak didengar ooleh Woo Jin.  Woo Jin kembali teringat kata- kata pasien tadi bahwa Ji Na sudah menyelamatkan hidupnya. Dia pun penasaran apa yang sudah dilakukan oleh perawat Park Ji Na.

Screenshot_2015-09-24-22-38-25Screenshot_2015-09-24-22-38-59
Ahn Dae – Gil melihat keributan di RS antara Sang Ho dan sahabat dari pesepeda yang tertabrak mobil tadi. Dia merasa frustasi. Tak lama datanglah pasien kakek-kakek yang dibawa oleh tim penyelamat 119. Dae Gil mengatakan bahwa mereka semua sedang sibuk dan hampir tak ada dokter yang menangani. Namun karena terburu – buru, regu 119 segera pergi dan meninggalkan kakek tadi bersama Dae Gil yang kebingungan. MyungHoon meminta DaeGil untuk mengikat pasien tsb, karena pasien tsb berbau alkohol dan MyungHoon meminta Daegil mengikatnya sampai pasien ini sadar dari mabuknya. Joo Ran melihat Haesung hanya terduduk diam. Dia menghampirinya dan berkata “ Dr. Lee, kau tak ingin membantu ? Hanya kerena kau tak bekerja di sini lagi ? “ . HaeSung tersenyum, “ Tentu saja aku harus membantu kan? Pasien adalah yang nomor 1….” Haesung berkata sambil menggunakan Jasnya kembali.

Screenshot_2015-09-24-22-41-13Screenshot_2015-09-24-22-41-19
Ddol Mi terduduk di luar kamar pasien. Tak lama Ji Na keluar dari kamar pasien. Ji Na mengatakan bahwa kondisi pasien saat ini baik – baik saja dan keluarganya akan segera datang. Ddol Mi mengatakan bahwa semua orang tahu bahwa dia yang menolong pasien itu. Jadi jika ada sesuatu yang salah, dia yang harus bertanggung jawab. JI Na menjawab jika terjadi sesuatu yang salah maka dia lah yang harus menanggungnya karena dia yang melakuka pertolongan pertama tsb. Ji Na menyarankan Ddolmi untuk kembali ke Busan karena hpnya terus berdering.

Screenshot_2015-09-24-22-41-52
Di lorong RS, Ji Na kembali bertemu dengan Woo Jin. Ji Na berniat untuk menghindari Woo Jin, namun dengan cepat Woo Jin memegang tangan Ji Na dan menariknya. Woo Jin mengatakan bahwa perawat hanya harus melakukan apa yang menjadi tugasnya. Tidak untuk menyelamatkan pasien. Ji Na membela diri bahwa jika pasien itu meninggal di tangannya, dia tidak akan mengampuni dirinya sendiri. “ Tak apa jika kau bersikap dingin terhadap ku… tapi mengapa kau memilih tempat yang berbahaya? Di samping Haesung? “ … “ Seharusnya kau bisa menhhargai dirimu sendiri. “ . Ji Na menjawab “ seseorang menjadi master operasi robot karena dia menghargai dirinya sendiri. “ Mereka berdebat kecil. Ji Na mengatakan bahwa Woo Jin bisa menjalani hidupnya sendiri. “ Sudah 3 tahun, sangat mencengangkan b\bahwa prof. Han tersiksa oleh perasaan lamanya. “ kata Ji Na. Dia melangkah meninggalkan Woo Jin yang tak berkata apa – apa.

Screenshot_2015-09-24-22-43-03
Haesung memeriksa keadaan Sang Ho yang kepalanya terbentur saat adegan kejar-kejaran dengan kelompok bersepeda. Setelah yakin bahwa kondisi SangHo baik-baik saja, Haesung segera pergi. Namun dia merasa bahwa ada seseorang yang menarik jas dokternya. Kakek yang diikat oleh DaeGil tadi yang menarik jasnya. Haesung menghampiri kakek itu dan memeriksanya. Haesung bertanya apakah DaeGil sudah mengambil tes darahnya. daeGil bilang belum karena dia harus menunggu kakek itu sadar dari mabuknya. Haesung meminta DaeGil untuk melepaskan ikatannya.
Sementara itu Ddo Lim menanyai seorang dokter tentang Han Woo Jin, namun dokter tsb menjawab dengan tidak ramah bahwa Woo Jin sudah kembali ke rumah. Ddo Lim menggerutu akan sikap tak sopan dokter  tsb.

Si Kakek mengalami kejang. Perawat segera memanggil Haesung. Haesung meanyakan apa yang DaeGil sedang lakukan.DaeGil menjawab bahwa dia sedang melakukan tes. Hal ini membuat Haesung menaikkan suaranya karena tes yang dimaksud bukan tes yang sedang dilakukan ole DaeGil sekarang. Haesung eminta infus obat pada perawat. Sementara itu dia memijit dan berbicara pada kakek supaya kakek itu tidak pingsan. Keadaan kakek berangsur pulih. Muka DaeGil yang tadinya tegang perlahan mulai terlihat lega.

Screenshot_2015-09-24-22-45-42Screenshot_2015-09-24-22-47-30
Ddo Lim masih berusaha mencari Woo Jin. Dia berjalan mengelilingi RS. Dia melihat haesung sedang memarahi DaeGil yang hampir saja membunuh si kakek. Haesung mengatakan bahwa kakek itu gula darahnya rendah, sehingga dia menggigil. Namun DaeGil tak tahu akan hal itu. Dia membela diri dengan mengatakan bahwa dokter memintanya untuk mengikat si kakek karena si kakek terlihat mabuk. Haesung tak bisa menerima alasan tsb. Dia mengomeli daeGil di depan perwat dan dokter lain. Kemudian Haesung pergi menemui si kakek.

Screenshot_2015-09-24-22-47-49Screenshot_2015-09-24-22-48-30
Haesung mengatakan pada kakek bahwa dia baik – baik saja saat ini. Kakek berterima kasih pada dirinya karena sudah menolongnya. Kakek memegang tangan Haesung dan menepuk-nepuknya. Haesung meminta DaeGil untuk memeriksa gula darahnya 10 menit lagi dan melaporkan pada dirinya.

Screenshot_2015-09-24-22-48-50
sejak kapan dokter dari luar melakukan diagnosa pada pasien di RS ini ? “ tiba- tiba Woo Jin muncul di hadapan HaeSung.

Screenshot_2015-09-24-22-49-37
Woo Jin berkata siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan pasien? Woo Jin  juga mengatakan bahwa Kang Joo Ran terlalu serakah untuk menempatkan tim Emergency untuk menjadi bagian  no 1 di Mirae. Woo Jin mengingatkan Joo Ran untuk menyadari tentang posisi dan tanggun jawabnya. Serta tidak menjadi serakah. Kang Joo Ran menjawab dengan tegas bahwa dia kan bertanggung jwab dengan tugasnya dan tidak akan menghindari apapun. HaeSung, Ji Na dan Ddol Mi yang melihat kejadian ini hanya diam.

Screenshot_2015-09-24-22-50-21Screenshot_2015-09-24-22-52-17
Sementara itu di kantor siaran berita. Wartawan yang mengikuti parlemen tentang gempa bumi waktu lalu meminta atasannya untuk menayangkan berit apengetahuan tentang gempa bumi. Namun atasannya menolak dan malahan meminta sang wartawan untuk mengungkap kisah asmara selebriti terkenal.

Screenshot_2015-09-24-22-53-55
Park Ji Na menemui Kang Joo Ran di tempat parkir. Ji Na memberikan surat pengunduran dirinya sebagai perawat di Mirae. Joo ran terkejut dengan sikap Ji Na yang tiba – tiba. Joo Ran meminta Ji Na untuk tetap tinggal di Mirae karena dia adalah perawat terbaik di tim gawat darurat. Namun Ji Na bersikeras untuk meninggalkan Mirae. Dia menganggap Emergency menjadi tak menarik lagi semenjak kepergian Lee Haesung.

Ji Na juga mengatakan bahwa yang melakukan pertolongan ke pasien pneumothorax adalah dirinya. Han Woo Jin tahu akan hal itu. Cepat atau lambat Presdir Park Gun juga akan mengetahui hal itu dan itu akan membahayakan posisi Kang Joo Ran.  Jadi dia memilih untuk mundur.  Dengan senyum, Ji Na meninggalkan Joo Ran yang berdiri mematung memegang surat pengunduran dirinya.

Screenshot_2015-09-24-22-54-45Screenshot_2015-09-24-22-54-58
Kang Joo Ran menghubungi Haesung dan mengatakan kalau Park Ji Na keluar dari RS. Joo Ran menceritakan semua alasannya.

Screenshot_2015-09-24-22-56-17Screenshot_2015-09-24-22-56-02

Dalam perjalanannya mencari Ji Na, Haesung bertemu dengan Ddol Mi. Dia menghampiri Ddol Mi. Ddol Mi merasa gugup saat Haesung melihatnya. “ kenapa kau tak kembali ke Busan? Apakah kau khawatir soal pasien yang kau selamatkan ? “ sindir HaeSung. Ddol Mi menjawab dengan  tergagap “ Aku hanya belum pernah melakukannya. Jadi aku sangat gugup.” Haesung berkata bahwa dia bukan satu-satunya orang yang belum pernah melakukannya. “ Kau hanya takut disalahkan jika pasien tsb meninggal “ . Ddol Mi terkejut. Dia berdalih bahwa dia sudah melakukan yang terbaik. Dia hanya melihat cara penyelamatan itu sekali di masa magangnya, bagaimana dia bisa melakukan hal itu sekarang? . “ Membunuhnya akan lebih baik daripada kau tidak melakukan apapun. “

Screenshot_2015-09-24-22-57-00Screenshot_2015-09-24-22-57-06
HaeJin menatap tajam pada Ddol Mi. “ Izin doktermu tak berguna sama dengan jarum yang tak kau gunakan untuk menusuk dada pasien tsb. “  “ Orang yang paling tidak beruntung adalah orang yang meninggal dengan mempercayai dokter sepertimu. “ Hae Jin pergi meninggalkan Ddol Mi yang tediam dengan perkataan menusuk HaeSung.

Screenshot_2015-09-24-22-58-25Screenshot_2015-09-24-22-58-39
Haesung menemui Ji Na dan mengajaknya untuk minum. Haesung mengajak Ji Na untuk merayakan kepergiannya dari RS. Mirae.

Screenshot_2015-09-24-22-58-56
Pertemuan antara Park Gun, Han Woo Jin dan Goo Ja Hyuk dengan menteri kesehatan. Mereka membahas apa yang akan Park Gun lakukan dengan pendanaan dari pemerintah. Park Gun mengatakan bahwa dia mungkin akan menggunakannya untuk biaya pengembangan robot yang dapat melakukan operasi. Menteri kesehatan berkata bahwa alat itu sudah pernah digunakan untuk melakukan operasi istri dari Presiden. Dan ada salah satu system dari robot tsb yang tak bekerja dengan baik. Woo Jin menambahkan bahwa mesin itu masih baru. Dan akan menjadi lebih baik jika dikembangkan lagi. Sepeninggal  pak menteri, Park Gun mengucapkan terima kasih kepada Ja Hyuk. Karena Mirae bisa mendapatkan pendanaan dari pemerintah berkat bantuan dari dirinya. Ja Hyuk mengharapkan dana itu bisa digunakan untuk pengembangan riset dokter Kang Joo Ran.

Screenshot_2015-09-24-23-00-18
Di luar,Joo Ran sedang menanti Ja Hyuk di dalam mmobilnya. Joo ran melihat menteri kesehatan keluar dari ruang pertemuan, dan mendapati menteri kesehatan dijemput oleh seorang perempuan dan mereka berpelukan di dalam mobil.

Haesung dan Ji Na sedang mengobrol di salah satu restoran. Ji Na mengatakan bahwa rasanya sangat menyenangkan bisa menyelamatkan hidup orang. Haesung menyarankan Ji Na jangan melakukan hal itu lagi karena memiliki resiko yang tinggi. “ seseorang sudah mengatakan itu kepadaku..” kata Ji Na. “ Siapa ? Han Woo Jin ? “ tebak Haesung. Ji Na meng – iya kan.

Screenshot_2015-09-24-23-02-14
Haesung bertanya apakah mereka bertengkar? . “ Ya..kami bertengkar dengan sangat hebat..” Ji Na mengatakan dengan gaya bercanda. Ji Na berkata mengapa dia tak menjadi dokter saja ya? . “ Karena kau tak boleh lebih baik dari ku… “ jawab Haesung sambil tersenyum . Hal ini membuat Ji Na gemas dan ingin memukul Haesung.

Screenshot_2015-09-24-23-02-20
Ddol Mi sedang duduk di depan minimarket bersama dengan supir ambulansnya. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan pernah datang ke Seoul lagi. Temannya menghibur ddol Mi yang hampir menangis dengan membawakan makanan.

Screenshot_2015-09-24-23-03-22
Sedang asyik memanggang daging, tiba – tiba Haeseung dan Ji Na dikejutkan oleh sesuatu yang menabrak kaca restoran dan membuat mereka terjatuh. Haesung dan Ji Na terjatuh ke lantai. “ Ji Na…cepat keluar…” teriak HaeSung sambil menarik  tangan Ji Na dan bangkit keluar restoran. Terdengar suara ledakan di belakang mereka yang berasal dari restoran tsb. . Ddol Mi yang berada tak jauh dari lokasi kejadian juga kaget. Di luar, crane dengan ukuran besar terlihat jatuh menimpa bangunan- bangunan di sekitar tempat mereka berada. Ji Na dan Haesung yang terjatuh saat mencoba keluar dari restoran, menatap ke atas dan…terlihat benda besar muncul entah darimana, meluncur cepat ke arah mereka dan…………………………………………………………..

Screenshot_2015-09-24-23-04-39Screenshot_2015-09-24-23-04-17

Screenshot_2015-09-24-23-05-42To be continued………………………