Ddolmi, Jina dan si pasien tiba di RS. Hangang Mirae. Ddolmi terus melakukan CPR kepada pasien karena keadaannya terus memburuk. Supir ambulan Ddolmi memaksa untuk pulang ke Busan. Namun Ddolmi dalam posisi yang tidak bisa meninggalkan pasien begitu saja. Supir Ddolmi terus merengek kepada Ddolmi untuk meninggalkan pasien tsb di RS karena disana sudah ada para dokter yang akan menolongnya.
Haesung mengatakan bahwa Ddolmi kan tetap tinggal dan membantu dirinya untuk mengoperasi pasien. Ddolmi terkejut karena Haesung tak memberitahukan hal ini sebelumnya. Mereka memasuki lift untuk menuju ruang operasi. Ddolmi masih dalam posisi melakukan CPR untuk menjaga si pasien tetap bernapas. Sementara Supir ambulansnya mengatakan jika sampai Ddolmi tak keluar dari lift tsb, dia akan meninggalkannya dan kembali sendiri ke Busan. Ddolmi menatap Haesung . Haesung berbalik menatap ddolmi. Tatapan Haesung membuat ddolmi tak punya pilihan. Akhirnya dia memutuskan untuk membantu Haesung dalam operasi tsb.
Tanpa mereka sadari ternyata kejadian mereka menolong pasien tsb direkam oleh wartawan JBC News.
Si pasien kembali kehilangan detak jantungnya sesaat sebelum operasi dimulai. Dokter anestesi mengatakan bahwa akan sulit menolong pasien dengan keadaan tsb. Dengan malas, dokter anestesi hanya melihat Haesung yang berjuang keras untuk mengembalikan detak jantung si pasien.
Jantung pasien kembali berdetak. Haesung bernapas lega. Sementara dokter anestesi itu tak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya.
“ Satu orang adalah orang yang baru aku temui, seorang lagi adalah rekan di ruang operasi semasa magang dulu. “ Kata Haesung sebelum mereka memulai operasi. “ Aku tahu ini tidak masuk akal. Namun dengan dokter sebanyak ini, kita tidak bisa membiarkan pasien meninggal di jalan karena mencari RS. “ “ Jika hari ini kita bisa membuat suatu keajaiban yang gila, Pria ini dapat kembali ke keluarganya. “ Haesung menutup pembicaraan dan memulai operasi.
Kang Jooran dan menteri Goo Ja Hyuk sedang menikmati wine di rumah Kang Joo Ran. Keduanya terkejut setelah melihat berita tentang jatuhnya Crane di district Younggkwang. Tak lama Jooran mendaoat panggilan dari RS bahwa di RS banyak pasien yang harus ditangani. Akhirnya Kang Joo Ran pergi meninggalkan Ja Hyuk di rumahnya.
Perawat RS. Hangang masih mengeluhkan sikap Haesung yang nekat melakukan operasi di RS. Tsb. Dia ditugaskan untuk membersihkan kembali ruang ICU dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan. Di belakangnya, Bae Myung Gun sibuk memotret- motret keadaan ruangan ICU.
Kang Joo Ran terkejut karena di RS. Mirae hanya terlihat sedikit pasien. Padahal menurut berita yang ia lihat di TV, peristiwa itu adalah peristiea besar. Dan mengapa hanya sedikit pasien yang berada di RS tsb. Perawat On menceritakan kejadian tentang 2 pasien yang datang bersama Ddolmi dan Ji Na. Dia juga menjelaskan bahwa 1 pasien dengan ginjal yang pecah harus ditransfer ke RS lain dan Mirae hanya menerima pasien perempuan. Perawat On mengatakan alasan dokter Han menolak pasien dengan ginjal pecah adalah tidak adanya tim urology yang akan melakukan tes pada pasien tsb. Dan bisa menceritakan apa yang terjadi dengan pasien tsb. Perawat On juga mengatakan bahwa sebenarnya hal itu bisa dilakukan oleh dokter bedah yang lain. “ Dokter Kang, kau berpikiran hal yang sama dengan ku kan ? “ tanya perawat On. “ Jika Lee Haesung ada di sini, keadannya mungkin akan berbeda.” Kata perawat On Kemudian.
Ternyata operasi ini adalah hal yang baru pertama kali untuk Jung Ddolmi. Tak heran jika dirinya gugup bukan main. Di ssat Haesung memerintahkan dirinya untuk melakukan gunting jahitan, Ddolmi melakukan kesalahan hingga darah pasien muncrat ke muka Haesung. Semua yang ada di ruangan operasi terkejut.
‘ APA YANG KAU LAKUKAN??? “ bentak Haesung membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh padanya. Jung Ddolmi memegang gunting operasi dengan tangan gemetar. Ddolmi menyebutkan bahwa ini adalah pertama kali untuk dirinya melakukan operasi ginjal. Haesung tetap saja membentaknya. Ddolmi tak berani menatap muka Haesung.
So Yoo, berakata bahwa dia , Lee Haesung adalah orang yang menarik seorang psikiater kemudian seorang dokter magang yang baru pertama kali melakukan operasi ke dalam ruangan tsb. Mereka menyetujui untuk membantu melakukan operasi tsb, harusnya Haesung lebih mengerti mereka. Dia meminta seorang dokter yang tak pernah sekalipun melakukan operasi untuk membantunya. Harusnya dia sudah bisa memperkirakan hal ini. So Yool kemudian berkata bahwa memang seharusnya pasien itu dibawa ke RS lain. “ Tak ada orang yang ditakdirkan di jalan. “ kata Haesung. Haesung kemudian meminta maaf karena telah berlaku kasar pada Ddolmi. Mereka pun melanjutkan operasinya.
Kali ini Haesung meminta Ddolmi untuk memotong benang jahitan operasi. Tangan Ddolmi masih bergetar memegang gunting, namun akhirnya ddolmi melakukannya dengan baik. Ddolmi bernapas lega.
Sangho masih berusaha mencari identitas laki-laki yang sedang dioperasi oleh Haesung. Namun sepertinya tim 119 tak menemukan apapun. Tentu saja hal ini akan membuat mereka kesulitan untuk menghubungi keluarganya.
Kondisi si pasien tiba – tiba menurun. Dalam keadaan kritis.Haesung berusaha menyelamatkan nyawa si pasien, bagaimanapun caranya. Keringat bercucuran di dahinya. Semangatnya untuk menyelamatkan nyawa pria ini sepertinya tak bisa dibendung lagi. Semangatnya itu membuahkan hasil, detak jantung dan tekanan darh si pasien kembali. Ketika Ddolmi dan yang lain ingin melanjutkan operasi. Haesung menahannya. Dia menanyakan kondisi vital si pasien. Doketr anestesi mengatakan bahwa semua dalam keadaan normal. Haesung menghentikan operasi. “ Dia akan hidup dengan 1 ginjal “ kata Haesung. Namun So Yool melarangnya. Dia menjelaskan bahwa mereka belum menemukan walinya.Mereka juga tidak tah pria ini memiliki sejarah penyakit seperti apa. Jika mereka hanya mengambil 1 ginjalnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, ituadalah suatu kesalahan . Haesung mengatakan hidup dengan 1 ginjal akan lebih baik dibanding dengan mati. “ kau akan beurusan dengan hukum lagi “ kata So Yool. “ aku aan berterima aksih untuk itu. “ Haesung menjawab.
Diluar ruang operasi sudah ada wartwan yangsedari tadi menunggu Haesung untuk diwawancarai.
Sementara itu di markas 119, Choi Sang Ho sedang menikmati mie ramen dengan Woosung selesai bertugas. Woosung mengeluhkan sikap istrinya yang selalu tidak baik padanya. Woosung mengatakan bahwa ini bukan karena pekerjaan Sangho melainkan karena Sangho sering minum dengan pengemis Mr. Kim. Sangho dan rekannya melihat berita soal penyelamatan yang mereka lkukan di peristiwa Crane tadi.
Namun yang muncul dalam berita tsb adalah Haesung yang baru saja menyelesaikan operasi.
Par Gun sedang menonton berita itu juga bersama dengan kakak ipar dan kakaknya. Begitu juga dengan Han Woo Jin di ruangannya dan juga Kang Joo Ran.
“ Dokter yang menolak pasien ini seharusnya menyadari bahwa hidup sang pasien mungkin akan berakhir hari ini. Sangat melelahkan jika terus terlibat dalam suatu hukum. Dia lebih memilih menyelamatkan hidupnya sebagai dokter daripada nyawa pasien itu sendiri. Aku hanya tidak ingin pasien itu meninggal di jalan. Pasien itu juga memiliki keluarga. Seseorang yang membiarkan pasien meninggal di jalan. Mereka tidak ada di dunia ini. “
Kakak ipar dari Park Gun berkata apa maksud dari semua ini. Apakah dokter yang berbicara di tv tadi adalah dokter terbaik Mirae? Park Gun menjawab bahwa Haesung adalah dpkter yang tidak kooperatif. Dia sering kali berurusan degan hukum sehingga seringkali RS membayar biatya kerugian atas tindakan yang dilakukannya. Kakak iparnya menganggap bahwa Gun tak mampu mengelola RS sehingga hal ini terjadi. “ Jika kau tak bisa menjadikan RS Mirae sebagai RS yang aku inginkan, sebaiknya kau tinggalkan posisimu di RS tsb. “ kata Kakak ipar Park Gun kemudian meninggalkan Park Gun yang kesal setengah mati.
Park Ji Na dan Eun So Yool keluar dari RS bersama – sama. Mereka membicarakan tentang Haesung yang memiliki watak berbeda dari yang lain.
Haesung menghampiri Ddolmi yang sedang menunggui pasien yang baru saja dioperasi. Tiba – tiba Ddolmi menerima panggilan dari kepala Rsnya di Busan. Kepala Rs kesal bukan main pada Ddolmi yang tidak kembali ke Busan. Akhirnya Ddolmi mendengar kata “ dipecat “ dari ang kepala RS. Haesung yang mendengar semua percakapan tsb di belakang. Haesung tak berkata apa- apa. Ddolmi yang kesal segera keluar dari ruangan dan meninggalkan Haesung yang langsung tertidur sepeninggal Ddolmi.
Ddolmi kembali lagi ke ruangan dengan niat ingin meminjam uang kepada Haesung karena dompetnya tertinggal di ambulans. Namun Haesung berkata bahwa dirinya tak punya uang cash dan kemudian tertidur lagi. Ddolmi kesal bukan kepalang dan hampir saja ingin menendang Haesung.
Park Gun menyalahkan Joo Ran atas semua yang telah dilakukan Haesung. Dia mengharuskan Joo Ran untuk bertanggung jawab atas semua yang sudah terjadi. Par Gun meminta Joo Ran untuk mencari rahu identitas laki – laki yang sudah dioperasi oleh Haesung.
Perawat On berkata bahwa tim 119 belum bisa menemukan siapa walinya. Namun pria itu ditemukan di dalam mobil dengan seorang wanita. Akhirnya Joo Ran menemui wanita tsb. Setelah melihat wajahnya, Joo Ran merasa familiar. Ah..wanita tsb adalah wanita yang pernah dia lihat sedang berpelukan dengan menteri kesehatan di dalam mobil tempo lalu. Namun untuk menguatkan dugaannya, Joo Ran meminta bantuan 119 untuk memberikan barang apa saja yang ditemukan di mobil tsb.
Dirinya lemas seketika ketika mengetahui bahwa pria yang ditolak oleh Rsnya adalah Menteri Kesehatan.
Par Gun marah besar ketika mengetahui bahwa pria yang dioperasi oleh Lee Haesung adalah menteri Seok Jung Woon yang berasal dari departemen kesehatan . Gun memaki Woo Jin yang tak mengenali wajah Menteri tsb. Gun membentak dengan keras kepada Woo Jin dan Joo Ran dan mengatakan bahwa impian kalian berakhir disini. Dengan lunglai, Woo Jin melangkah keluar ruangan.
Tidak dengan Joo Ran, dia menghampiri Gun yang tengah dilanda kesal. Joo Ran mengatakan apa yang sudah diketahuinya. Hubungan dengan menteri Seok dan wanita yang berada 1 mobil dengannya Kim Mina. Joo ran mengatakan pada Gun bahwa mereka mengetahui hub kedekatan mereka. Dengan sengaja mereka memindahkan Menteri Seok ke RS Hangang, karena jika wartawan tahu mereka berada di 1 RS yang sama, tentu saja hub mereka kan terekspos. Gun tersenyum lebar , “ Sepertinya kalian berdua masih punya kesempatan untuk mewujudkan ambisi kalian. “
Park Gun mengunjungi Menteri seok di RS. Hangang. Ddolmi yang sedang mengamati Haesung tidur terkejut. Dia mengira bahwa presdir Gun adalah wali dari Menteri Seok. Park gun mengecek tanda – tanda vital dari Menteri Seok. Kemudian dia berkata poada Ddolmi untuk meninggalkan mereka berdua karena Gun ingin berbicara dengan Haesung. Ddolmi menurutinya.
Park Gun membujuk Haesung untuk memindahkan menteri seok ke RS. Mirae. Namun Haesung menolak. Gun beralasan bahwa kepindahannya itu akan menyelamatkan anam baik dirinya dan Mirae. Jika terjadi sesuatu dengan Menteri setelah ditolak oleh RS. Mirae, mungkin saja akan terjadi tuntutan dan….” Aku tidak akan membunuhnya..jadi jangan khawatir…” . Gun berkata bagaimana dia bisa merwawat Menteri dengan kondisi RS yang seperti ini ? . Haesung berkata bahwa Park Gun lah yang telah membuat RS Hangang seperti ini. “ Aku yang telah mengoperasinya, jadi aku yang akan bertanggung jawab. Jika kau memang peduli dengan dia, mengapa kau tidak menambahkan staff dan….” “ LEE HAE SUNG…!!!!! “ Gun berteriak dengan kesal dan segera keluar dari ruangan. Jung Ddolmi yang melihat pertengkaran mereka dari luar, merasa bahwa Lee HaeSung juga memiliki sisi yang keren.
Bae Myung Gun terus saja membujuk atasannya untuk menyiarkan berita tentang bencana alam. Apalagi sebelumnya MyungGun sudah diberi tahu untuk waspada karena mungkin saja Gempa bumi kan melanda Korea Selatan. Namun tetap saja, atasannya tak ingin menyiarkan berita tsb.
Ddolmi membangunkan Haesung dan menagih janjinya. Haesung membawa ddolmi ke atm da memberinya sejumlah uang agar dia bisa kembali ke Busan. Haesung mrngucapkan terima kasih karena sudah dengan susah payah membantunya selama ini. Haesung juga berkata bahwa dirinya sudah menghubungi atasan Ddolmi di Busan untuk menghentikan pemecatannya. Ddomi yang mengetahui dirinya tak jadi dipecat, bukannya senang justru malah memukuli Haesung. Dia kesal karena sudah dipermainkan oleh Haesung.
Haesung menatap keluar jendela dan merasa aneh. Pelangi tiba – tiba menjadi lebih besar dari biasanya. Tak lama, Haesung merasakan ada getaran. Saluran air di bawah kaki Ddolmi pun tiba – tiba memancarkan air dengan sangat keras. Guncangan makin terasa hebat sehingga membuat jalan aspal terbelah.
Telah terjadi gempa bumi dahsyat. Haesung menarik tangan ddolmi dan segera berlari menghindari jalanan yang retak. Mobil – mobil bertabrakan tak mampu dikendalikan. Kereta bawah tanah pun terhenti karena goncangan dahsyat ini. Ddolmi melihat bangunan di belakang Haesung runtuh seketika. Dia pun berteriak. Keadaan kacau balau.
Apa yang selanjutnya terjadi ? Apakah ddolmi da Haesung mampu bertahan dan menyelamatkan para korban ?