Park Dongho sedang sibuk dengan kertas – kertas di hadapannya ketika dia dikejutkan okeh Sangho yang memberitahukan tentang percobaan pembunuhan Seok Joo Il. Dongho langsung berlari meninggalkan kantornya untuk menuju ke Rumah Sakit.
Sesaat setelah Dongho meninggalkan kantornya, masuklah pria yang menusuk Joo Il sambik membawa pisau yang sudah ia tusukkan ke Joo Ill. Dia hendak melimpahkan kesalahan kepada Dongho.
Dongho menginjak gas mobilnya sekuat tenaga. Dia berlari di lorong RS sampai akhirnya melihat Joo Ill yang terbaring tak berdaya di tempat tidur. Dongho hanya bisa meminta maaf. Berkata kepada Sangho bahwa dia tak bisa mundur lagi. Sudah sejauh ini dan dia akan menyelesaikannya dengan tangannya sendiri. Sangho terlihat menahan tangisnya.
Seo Jinwoo juga terkejut ketika Song Jae Ik memberinya kabar tentang pembunuhan Joo Ill.
Dia langsung menuju ke kantor Dongho. Di saat sedang berbicara dengan Dongho, datanglah detektif Bae dan tim. Membawa surat penangkapan untuk Park Dongho atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Seok Joo Ill. ” Lepaskan ini segera dari tanganku…” kata Dongho ketika detektif Bae memasangkan borgol di tangannya. Jinwoo hanya bisa memandang Dongho. Dia mengerutkan dahinya. Tak tahu harus percaya atau tidak.
Tim detektif Bae menemukan pisau yang diduga dipakai untuk menusuk Seok Joo Ill. ” Apa kau akan mengelak lagi? Kami bahkan sudah menemukan barang bukti. ” kata Detektif Bae. Kemudian tanpa perlawanan lagi Dongho dibawa ke kantor polisi. Jinwoo tak bisa berbuat apapun. Hanya bisa menatap Park Dongho yang digelandang ke kantor polisi.
Tim Byeonduri Law Firm tak percaya jika Park Dongho melakukan hal tsb. Apalagi Song Jae Ik. Park Dongho memang terlihat seperti gangster, tapi sepertinya tak mungkin jika dia melakukan penyerangan seperti itu. Terlebih lagi Seok Joo Ill sudah seperti ayah baginya. ” Sepertinya, Park Dongho masuk dalam jebakan..” kata Jinwoo.
Nam Gyu Man sepertinya tidak tahu bahwa ini adalah rencana ayahnya. Dia mengira bahwa Park Dongho benar – benar menyerang Seok Joo Ill. ” Gangster tidak seloyal yang aku kira. ” kata Nam Gyu Man kepada Hong Mo Suk. Hong Mo Suk berkata bahwa tak ada jaminan untuk tak menyerang kawannya sendiri. Para Gangster harus bisa melindungi dirinya sendiri. ” Park Dongho harusnya mendukung Seo Jin Woo dalam kasus kita. Tapi sekarang dia harus sibuk mengurus persidangan kasusnya sendiri. Terlihat seperti dia kehilangan sayapnya. ” kata Hong Mo Suk. ” Kalau begitu ini merupakan kabar baik untuk kita…” kata Gyu Man. Hong Mo Suk tersenyum. Mengatakan bahwa dia juga akan menarik sayap Jinwoo di persidangan berikutnya.
Sangho menemui Dongho di sel. Dongho menanyakan bagaimana keadaan Joo Ill. Joo Ill masih dalam keadaan tidak sadar. Banyak anak buahnya yang meninggalkannya dan hanya sedikit yang tersisa. ” Sangho…sepertinya Nam Il Ho mendapatkan ku. Aku tahu karena detektif Bae yang bekerja untuk Nam Il Ho yang menangkapku..” kata Dongho. ” Sepertinya Hyungnim ingin melindungimu…”kata Sangho. Dongho memukul meja dengan tangannya. Penuh amarah. Namun tak ada yang bisa ia perbuat. Dongho meminta Sangho untuk menjaga Joo Ill. Sangho malah mengkhawatirkan Dongho. Siapa yang akan menjadi pengacaranya nanti di persidangan?. ” Kau tak perlu mengkhawatirkan itu. Untuk saat ini jagalah Joo Ill dulu…” kata Dongho.
Jaksa Tak memberitahukan kepada Il Ho bahwa akan ada inspeksi soal pajak yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap 10 perusahaan besar di Korea. Il Ho merasa terganggu akan hal tsb. Jaksa Tak menenangkannya dengan mengatakan bahwa dia akan mengalihkan perhatian mereka thd sesuatu yang lebih besar. Nam Il Ho berterimakasih akan hak itu.
Di saat Tak Young Jin akan keluar dari ruangan Nam Il Ho, dia bertemu dengan Hong Mo Suk. Jaksa Tak tersenyum namun Hong Mo Suk tak membalasnya. Hong Mo Suk melaporkan perihal anak buah Seok Joo Il yang protes karena bossnya terluka. Namun Hong Mo Suk sudah menangkan mereka dengan menggunakan uang. ” Pastikan kau tidak meninggaljan jejak. ” pesan Il Ho. ” Ya…aku sudah menyembunyikan pria yang menusuk Seok Joo Il. ” kata Hong Mo Suk. Nam Il Ho mengatakan bahwa Gyu Man sepertinya tak mengetahui bahwa dia melakukan semua itu. Hong Mo Suk setuju akan hal itu. Nam Il Ho bertanya siapa yang akan menjadi jaksa salam persidangan Park Dongho nanti. ” Dia adalah juniorku. Tak ada yang perlu kau khawatirkan. ” kata Mo Suk. Il Ho pun mengangguk. Sepertinya dia percaya dengan kinerja Hong Mo Suk.
Sangho datang untuk memohon kepada Jinwoo agar dia mau membela Park Dongho. Sanghi mengatakan bahwa Jinwoo tahu pasti, Park Dongho tak pernah menusuk Jo Ill. ” Apa yang terjadi antara mereka berdua bukan urusanku. ” kata Jinwoo. Sangho terus memohon. ” Kau tak tahu malu. Apakah Dongho yang memintamu kesini agar Jinwoo mau membelanya di persidangan?” tanya Manager Yeon. ” Tidak….aku datang karena keinginanku sendiri. Jinwoo…kau adalah harapan terakhir kami. Hanya kau yang bisa membantu Dongho.” pinta Sangho. Pengacara Song juga menentang keinginan Sangho. Itu semua karena apa yang sudah Dongho lakukan kepada ayah Jinwoo. Jadi jangan berharap kali ink Jinwoo akan membantu Park Dongho. Namun Sangho terus memohon dan meminta. In Ah juga meminta Sangho untuk meninggalkan kantor mereka. ” Seo JinWoo…hanya kau harapan terakhir kami…” pinta Sangho bersungguh – sungguh.
Park Dongho terdiam dalam selnya. Teringat percakapannya bersama Seok Joo Ill. Meskipun mereka adalah pelayan Nam Il Ho, tapi mereka menjadi orang yang memiliki kedudukan tinggi. Park Dongho marah jika teringat akan hal ini. Tapi dia tak biaa berbuat apapun sekarang.
Hong Mo Suk bertemu dengan detektif Bae. Berbasa – basi menanyakan kondisi ayah Detektif Bae. Detektif Bae mengucapkan terima kasih karena atas bantuan keluarga Nam ayahnya bisa baik – baik saja sekarang. ” Detektif Bae kau sudah dengan baik bisa mengatasi kasus Mr. Ha, jika pekerjaan ini bisa kau kerjakan dengan baik, dapat dipastikan, kondisi hidupmu akan menuju kesuksesan. ” kata Mo Suk. Detektuf Bae pun berjanji dengan setia akan melayani keluarga Nam dengan baik.
” Yeo Kyung…aku pikir kejahatan Gyu Man tak hanya disini saja. Aku rasa ada kejahatan lain yang sudah dilakukannya. ” kata SukGyu kepada Yeo Kyung. Secara tak sengaja mereka bertemu di kantor forensik nasional. Wajah Yeo Kyung langsung pucat. Ketakutan. ” Apa yang kau maksud adalah kasus pembunuhan Oh Jung Ah, 5 tahun lalu?” tanya Yeo Kyung. SukGyu belum dapat memastikan itu. Saat ini dia hanya ingin mendengar semuanya dari mulut Gyu Man sendiri.
Yeo Kyung berkata kepada ayahnya bahwa dia bisa menutupi kasus narkoba tapi dia tak bisa membantu untuk menyembunyikan kasus pembunuhan. ” Apa yang kau katakan?” tanya Nam Il Ho berpura – pura tak mengerti. ” Aku tahu bahwa Gyu Man adalah pembunuh Oh Jung Ah sebenarnya. ” kata Yeo Kyung. Yeo Kyung mengatajan bahwa ayahnya harus berhenti menutupi kesalahan kakaknya. Karena itu tak akan membuat kakaknya menjadi lebih baik. Tapi yang terjadi adalah Nam Il Ho menampar pipi Yeo Kyung. Yeo Kyung tak percaya akan hal itu. Dia menangis. ” Gyu Man adalah pewaris Il Ho Grup. Kenapa kau malah menggali keburukannya? Kau seharusnya melindungi kakakmu.!!” kata Il Ho dengan keras. Yeo Kyung menatap ayahnya tak percaya.
Sambil minum alkohol mahal di ruangannya, Nam Gyu Man bercerita bahwa persidangan nya kali ini akan sulit. Bahkan Yeo Kyung mungkin tak akan bisa membantunya. Ahn Seo Belom tampak sama sekali tak tertarik dengan ocehan Gyu Man. ” Hya..apa kau benar – benar mengawasi Song Ha Young. Aku menjadi seperti ini karena dia berbicaralah terus. ” kata Gyu Man. Ahn Seo Beom pun berjanji bahwa dia akan meminta orang lain untuk memata – matai Song Ha Young.
Nam Gyu Man mengunjungi Park Dongho di tahanan. Awalnya Gyu Man hendak mengejek Park Dongho yang dipenjara karena tuduhan menyerang Seok Joo Ill. ” Aku tak tahu bahwa kau seperti ini. Mengapa kau menusuk seseorang yang sudah seperti ayahmu?” tanya Gyu Man. Dongho tak terpancing dengan ocehan Gyu Man. ” Kau benar – benar tak tahu apa kau pura – pura tak tahu. Ini adalah pekerjaan ayahmu. Kau tak mengenal ayahmu dengan baik kan? Ayahmu seperti ini. Dia akan membuang semua orang yang sudah tak berguna baginya. Mirip sekali sepertimu. ” kata Dongho. Gyu Man terlihat menahan amarahnya. Dongho terus mengatakan bahwa tak lama lagi Gyu Man akan duduk di penjara. ” Jinwoo…akan membunuhmu. ” kata Dongho setengah berbisik. Lalu Dongho pergi meninggalkan Gyu Man. Gyu Man bangkit dari kursinya. ” Hyaaa ba*****n!!!!! Aku yang akan membunuhnya terlebih dahulu. Aku tak akan pernah kesini lagi!!!! ” kata Gyu Man dengan penuh amarahnya. Dia menendang kursi yang baru saja ia duduki. Emosinya memuncak sekarang.
Nam Gyu Man pun membentak Hong Mo Suk agar dirinya dipertemukan dengan jaksa yang akan menangani kasus Park Dongho.
Hakim memutuskan untuk menunda keputusannya. Dia mengatakan kepada Jaksa Chae, jika dia bisa menemukan korban Nam Gyu Man lain selain Song Ha Young, maka dia akan menjadikan video tsb alat bukti yang sah. Dengan cepat Jaksa Chae mencari In Ah untuk mengatakan hal tsb.
Tak ketinggalan, Hong Mo Suk juga bertanya kepada Nam Gyu Man apakah ada korban lain selain Song Ha Young. Awalnya Nam Gyu Man tak ingin mengatakannya dengan berpura – pura lupa. ” Jika kau ingin kita memenangkan persidangan ini, kau harus mengatakannya kepadaku. Kita harus memastikan bahwa saksi itu ada di pihak kita. ” kata Mo Suk. Barulah Gyu Man berpikir. Dia tampak mengingat – ingat sesuatu.
Ada seorang wanita bernama Min Hee. Dia adalah teman Ha Young ketika dia masih trainee. Tetapi Ha Young kehilangan kontak Min Hee setelah kejadian. Saat ini ia tak tahu dimana Min Hee berada.
Tak mengenal lelah, Sangho terus meminta Jinwoo untuk membela Park Dongho di persidangan. Jinwoo masih terus saja menolaknya. Dia mengatakan kepada Sangho, percuma memohon terus seperti itu karena dia tak akan membantu Dongho. ” Pada hari itu dia ingin menunjukkan video pengakuan Nam Gyu Man di pengadilan. Namun dia tak bisa karena Joo Ill melarangnya. Dia ingin melemparkan semua yang dia tahu hanya untukmu Jinwoo. Aku tahu persis apa yang dia lakukan. Mungkin perbuatannya kepadamu tak bisa diampuni. Tapi aku masih memohon, selamatkan Park Dongho, Jinwoo….” kata Sangho sambil berkaca – kaca. Jinwoo tak menjawab. Hanya mendengarkan semua yang dikatakan Sangho. Kemudian dia pergi tanpa berkata sepatah katapun.
Jinwoo masuk ke dalam ruangannya. Disana dia memandangi photo Park Dongho. Dia teringat kata – kata Park Dongho yang mengatakan bahwa dia kehilangan ayahnya dikarenakan oleh Nam Il Ho. Dan Nam Il Ho juga menyebabkan Jinwoo kehilangan ibu dan kakaknya. Dia berjanji akan membalas dendam kepada Nam Il Ho. Park Dongho juga bahkan mengharapkan Jinwoo menang di persidangan ulang ayahnya. Hal itu yang membuat Jinwoo kembali bimbang. Haruskah dia membela Park Dongho atau tidak.
Hong Mo Suk dan Nam Il Ho sedang menunggu jaksa yang menangani kasus Park Dong Ho. Sambil menunggu jaksa itu datang mereka berbincang. Nam Gyu Man membicarakan tentang kemungkinan Gwak Han Soo yang bisa mengkhianati mereka. Nam Gyu Man meminta Hong Mo Suk untuk mengatasinya. Nampak ekspressi cemas sekaligus lelah di wajah Hong Mo Suk. Biarpun begitu dia tetap menyanggupi keinginan Nam Gyu Man. Di saat dia tahu bahwa Park Dongho belum memiliki pengacara untuk kasusnya, Nam Gyu Man berkata, ” Siaoa yang akan membela seorang berandalan? Park Dongho harusnya bisa membela dirinya sendiri. Dia kan seorang pengacara.”. Tak lama Jaksa yang ditunggu tiba. Namanya Goo Kwang Il. Nam Gyu Man berbasa – basi dengan mengatakan bahwa Kwang Ill adalah seorang jaksa yang bagus. Goo Kwang Ill tersipu malu. Dia mengatakan bahwa Hong Mo Suk terlalu berlebihan memujinya. Tak banyak basa – basi Nam Gyu Man bertanya, ” Mr. Goo.. apa yang terjadi jika korban Park Dongho meninggal?” . ” Tentu saja itu akan berubah menjadi kasus pembunuhan. ” jawab Kwang Ill. Gyu Man tersenyum. ” Dia hanya perlu pergi saja dengan damai…”
Song Ha Yong langsung menghubungi In Ah ketika dia tahu ada 2 pria berbadan besar sedang menunggu di lobi apartemennya. ” Nam Gyu Man akan terus menghubungiku sampai kau berhenti. ” kata In Ah. Wajah Ha Yong terlihat cemas. In Ah lalu menawarkan Ha Young untuk tinggal di rumahnya. ” Keluargaku baik – baik saja akan hal itu. Jadi kau tak perlu meminta maaf. ” kata In Ah. In Ah pun membawa Ha Young bertemu dengan orang tuanya di toko pizza. Ayah In Ah sudah mendengar semua tentang Ha Young. ” Kau telah melewati semuanya sendiri selama ini. Aku salut kepadamu. ” kata Ibu In Ah. ” Apakah tak apa jika aku tinggal disini?” tanya Ha Young sekali lagi. In Ah tersenyum. Dia mengatakan bahwa dia yang harus nya mengucapkan terima kasih karena Song Ha Young sudah percaya kepadanya.
Hong Mo Suk mengunjungi Gwak Han Soo di dalam penjara. Sepertinya Gwak Han Soo sudah insyaf. Dia membawa kitab Injil kemanapun dia pergi. Di saat Hong Mo Suk menyindir nya, Gwak Han Soo juga menjawabnya dengan beberapa bait ayat suci. Hong Mo Suk menegaskan bahwa Nam Gyu Man memiliki pengaruh bahkan sampai ke dalam penjara sekalipun. Jadi Hong Mo Suk meminta kepada Gwak Han Soo agar tidak berulah. Dalam artian membocorkan apa yang dia tahu tentang Nam Gyu Man. ” Apakah kau sedang mengancam ku sekarang?” tanya Han Soo. ” Jika kau merasa baik di dalam sana, sebaiknya kau memikirkan apa yang akan terjadi nanti. ” kata Hong Mo Suk. ” Amen..” jawab Gwak Han Soo singkat.
Kang Suk Gyu menatap berkas kasus yang ada si hadapannya. Berkas kasus percobaan pembunuhan Seok Joo Il dengan tertuduh Park Dongho. Lagi – lagi dia merasa aneh dengan kasus tsb.
” Kang Suk Gyu yang menjadi hakim di persidangan Park Dongho nanti. ” kata Seo Beom kepada Gyu Man. Gyu Man pikir itu adalah hal yang baik. Kang Suk Gyu dan Park Dongho adalah orang yang ia benci. Seo Beom berkata bahwa Kang Suk Gyu dikenal sebagai hakim yang adil dan jujur. Mungkin maksudnya adalah bahwa Kang Suk Gyu tak bisa menerima suap. ” Mengapa kau mengatakan hal itu dihadapanku? ” kata Gyu Man sambil memandang kesal ke arah Seo Beom. Seo Beom yang awal ekspresinya lega dan sedikit senang langsung berubah seketika. Dia tak ingin Gyu Man curiga kepadanya. Bahwa sebenarnya Seo Beom sudah menusuknya dari belakang.
In Ah juga memberitahu Jinwoo bahwa Kang Suk Gyu yang mengambil kasus Park Dongho. Kang SukGyu pasti akan memutuskan dengan adil. Berita itu sepertinya tak berpengaruh banyak kepada Jinwoo. Jinwoo sedang asyik dengan pikirannya sendiri. Melihat hal ini, In Ah mengajak Jinwoo ke suatu tempat. Tempat itu indah sekali di malam hari. Sebuah taman yang banyak sekali dikelilingi oleh lampu warna – warni. ” Aku datang kesini di saat aku tak bisa mengatur pikiranku. ” kata In Ah. Jinwoo tersenyum. In Ah mencoba untuk membicarakan tentang persidangan Park Dongho. Jinwoo mengatakan bahwa dia tak tahu harus berbuat apa. Dia tak habis pikir mengapa kehidupannya selalu terkait dengan Park Dongho. ” In Ah…apakah menurutmu tak apa jika aku tak mengambil kasus Park Dongho?” tanya Jinwoo. Jinwoo memikirkan hal ini sepanjang hari. ” Mengapa kau memikirkannya sepanjang hari? Itu semua karena kau tahu bahwa Park Dongho tak bersalah. Kau tak ingin ada lagi orang yang seperti ayahmu. Dituduh melakukan perbuatan yang tidak dilakukannya. Aku percaya kau bisa mengambil keputusan yang benar. ” kata In Ah panjang lebar. Jinwoo tersenyum lebih lebar.
Sangho menceritakan isi hatinya kepada Seo Beom. Dia mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu pada Park Dongho, dia tak akan bisa hidup. ” Kau berbicara seperti apa? Kau harus memikirkan bagaimana caranya untuk hidup. ” kata Seo Beom. ” Hidup itu keras. ” kata Sangho. Seo Beom berkata hidup yang keras adalah hidup yang hanya menggunakan kekuatan. Sangho mengangguk – angguk setuju. Seo Beom berkata dia ingin meninggalkan negara Korea. ” Apakah Nam Gyu Man melakukan sesuatu kepadamu lagi?” tanya Sangho. ” Aku pikir dia akan membunuh seseorang..” Seo Beom sedikit berbisik. Sangho terperanjat. Siapa yang akan dibunuh oleh Gyu Man. ” Aku.” Seo Beom berkata sambil mendekatkan wajahnya ke arah Sangho. Sangho tak menjawab, namun wajahnya menunjukkan tanda tanya. ” Aku bercanda…..” kata Seo Beom. Lalu keduanya tertawa terbahak – bahak.
Dongho terdiam di dalam selnya. Teringat di saat dia bertemu dengan Joo Il. Saat itu Joo Il memintanya untuk memanggilnya ” hyungnim”. Tapi Dongho menolak karena dia sudah tak ingin berurusan dengan Nam Il Ho dan Seok Joo Il lagi. Seandainya dia tahu akan seperti ini kejadiannya, tentu saja dia tak akan menolak permintaan hyungnya itu.
Nam Gyu Man menemui seorang wanita. Wanita yang sedang bekerja di toko bunga itupun shock hingga dia menjatuhkan alat penyiram tanaman ke lantai. Nam Gyu Man menghampiri wanita tsb. Tampak raut wajah ketakutan wanita tsb. Sehingga dia tak bisa menatap wajah Gyu Man. Gyu Man membentak nya. Dengan takut – takut akhirnya wanita itu menatap Gyu Man. ” Pasti Jaksa menemui kan? ” tanya Gyu Man. ” Aku tidak akan pergi. Aku berjanji aku tidak akan pergi. ” kata perempuan tsb cepat. Tapi sebaliknya Gyu Man malah meminta wanita tsb untuk datang ke pengadilan. MinHee memandang Gyu Man dengan pandangan heran. Gyu Man bahkan memberikannya uang agar Min Hee mempercantik dirinya dan membeli baju yang bagus.
Lee In Ah dan Song Jae Ik sedang dalam perjalanan untuk mendatangi Min Hee. Setelah susah payah, akhirnya mereka berhasil mendapatkan Min Hee.
In Ah masuk ke dalam toko ketika Min Hee masih bersimpuh di lantai. Min Hee terlihat masih shock dengan kedatangan Nam Gyu Man. Min Hee langsung berdiri dan menyambut Lee In Ah yang dikiranya sebagai pelanggan. Lee InAh mem memberikan kartu namanya sebagai perkenalan. Min Hee kembali terkejut di saat In Ah mengenalinya. ” Pergi kau.. aku tak akan pergi ke pengadilan!! ” kata Min Hee dengan raut wajah ketakutan di saat In Ah bertanya apakah dia mengenali Song Ha Young atau tidak. In Ah pun memandang dengan perasaan aneh.
Jinwoo memutuskan untuk membela Park Dongho. Oleh karena itu dia mengunjungi Park Dongho di penjara. ” Apa kau berniat untuk membunuh Seok Joo Ill?” tanya Jinwoo. Dongho tak menjawab. Jinwoo kemudian berkata, apakah Dongho ingat akan ucapan yang dia ucapkan kepada ayahnya dulu waktu pertama kali mereka bertemu. Dongho bertanya apakah Seo Jae Hyuk membunuh Oh JungAh atau tidak. Pada saat itu Dongho berkata dia tak peduli ayah Jinwoo bersalah atau tidak. Tugasnya hanya sebagai pengacara yang membela kliennya. ” Pengacara, jika kau tak percaya kepadaku, kau tak perlu membelaku. ” kata Jae Hyuk pada saat itu. Kata – kata itu juga yang dikatakan Dongho kepada Jinwoo. ” Kau pernah berkata kepadaku, bahwa jika ada seorang pembunuh datang dengan luka tusukan, apakah aku akan menyelamatkannya atau tidak jika aku seorang dokter. Kau berkata bahwa pengacara sama saja. Bukan tugas pengacara untuk menentukan seseorang bersalah atau tidak. Tapi aku tidak akan seperti mu. Katakan kepadaku kebenarannya. ” kata Jinwoo. Dongho mengatakan bahwa bukan dia yang melakukannya. Dia sama sekali tak ada niatan untuk membunuh Joo Ill. ” Dengarkan baik – baik. Aku membelamu hanya karena ingin Nam Gyu Man dan Nam Il Ho mengakui perbuatannya. Kebenaran tidak akan mengatakan kebenarannya sendiri. Maka dari itu aku yang akan membuatnya terjadi. ” Jinwoo berkata dengan raut muka yang sungguh – sungguh.
Song Jae Ik dan Manager Yein sangat terkejut ketika tahu bahwa Jinwoo akhirnya mengambil kasus Park Dongho. Sing Jae Ik sempat protes akan hal itu. Tapi Jinwoo berusaha menenangkannya. Jinwoo mengatakan bahwa dia hanya ingin menuntaskan kasusnya. Kasus ini terasa aneh baginya. ” Karena kau sudah memutuskannya. Kami tak akan berkata apapun. Tapi apakah kau akan baik – baik saja?” tanya Manager Yeon. ” Sebagai pengacara, aku hanya perlu mempunyai klient yang baru..aku akan baik – baik saja. ” kata Jinwoo. Dia menoleh ke arah In Ah yang tersenyum lebar ke arahnya.
Jinwoo memulai mengumpulkan bukti dengan mendatangi detektif Bae di kepolisian. Jinwoo bertanya soal TKP. Dan detektif Bae menjelaskan dengan santai. Jinwoo juga bertanya kedekatan detektif Bae dan Dongho yang sudah terjadi. ” Aku hanya kenal karena beberapa waktu lalu Dongho menyelidiki kasus yang pernah aku tangani dulu. Aku tak menyangka Park Dongho adalah orang yang seperti ini. ” kata Detektif Bae. ” Sebagai detektif pada kaaua ini, apakah kau pikir ada sesuatu yang terlihat mencurigakan?” tanya Jinwoo lagi. ” Aku pikir itu tidak ada. Biasanya pada kasus pembunuhan atau percobaan pembunuhan, pelakunya biasanya adalah orang yang dekat dengan korban. ” kata Detektif Bae. Jinwoo menganggukkan kepalanya kemudian berpamitan. Jinwoo juga melayangkan pandangan curiga kepada Detektif Bae. Begitu juga sebaliknya. Setelah Jinwoo pergi, detektif Bae langsung menghubungi Hingga Mo Suk.
Hong Mo Suk menyampaikan kabar ini kepada Nam Gyu Man. Bahwa Jinwoo yang akan menjadi pembela Park Dongho di persidangan nanti. Gyu Man menahan emosinya. ” Ada apa dengan mereka semua. Aku tak mengerti mengapa Jinwoo membela orang yang sudah membunuh ayahnya. ” kata Gyu Man. Mo Suk mengangguk setuju. ” Harusnya aku membunuh mereka semua! ” kata Gyu Man geram.
Hong Mo Suk dan Tak Young Jin sedang mendiskusikan persoalan pajak Ilho Grup. Mereka memanipulasinya sebanyak mungkin agar Il Ho Grup tak tersandung kasus pajak yang besar. Di tengah obrolan mereka, mereka bertemu dengan Jaksa Chae. ” Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan kalian. Aku tak menyangka kalian bisa sedekat ini. Mungkin ini dikarenakan kalian melayani orang yang sama. ” ujar Jaksa Chae. ” Tak ada yang abadi di dunia ini. ” kata Jaksa Tak. Jaksa Chae mengatakan bahwa selama ini dia telah salah mengira, siapa Tak Young Jin. ” Nam Il Ho sangat menyukaimu dan kau mengkhianatinya, membuatnya seperti orang bodoh. ” kata Hong Mo Suk. Jaksa Chae berkata bahwa dia hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang jaksa. ” Sidang ini tak akan mudah bagimu. Bersiaplah. ” kata Hong Mo Suk yang hanya dijawab oleh anggukan oleh Jaksa Chae.
Nam Gyu Man mengkomplain Ahn Seo Belom yang mengatur jadwalnya. Gyu Man memiliki banyak janji dengan orang dan itu membuatnya menjadi tak nyaman. Seo Beom berkata bahwa dia akan membatalkan beberapa janji Nam Gyu Man. Seo Beom mendapatkan pesan text. ” Aku sudah memberikan potongan bukti kepada orang yang tepat” bunyi pesan text tsb. Sepertinya dari Suk Gyu. Tanpa sengaja Gyu Man melihat sekilas pesan tsb dari balik punggung Seo Beom. Seo Beom terkejut. Dia takut rencananya bersama Kang Suk Gyu akan diketahui oleh Gyu Man. Gyu Man bertanya tenteng pesan teks yang baru saja diterima oleh Seo Beom. ” Itu dari pacarku. ” kata Seo Beom berusaha berbohong dengan ekspresi yang santai. Gyu Man mengangguk – angguk. ” Ah….kau punya pacar sekarang. ” kata Gyu Man. Seo Beom menahan napasnya. Berharap Gyu Man tak mengetahui ekspresi paniknya dan membiarkan pembicaraan soal text message ini berlalu. Untungnya Gyu Man hanya menanyakan umur pacar Seo Beom.
Seo Jin Woo tak menyangka bahwa Kang Suk Gyu akan memberikan barang bukti asli pembunuhan Oh Jung Ah kepadanya. Kang Suk Gyu mengatakan bahwa alat bukti yang digunakan pada saat sidang pertama adalah palsu. Oleh karenanya di alat bukti tsb tak terdapat sidik jari ayah Jinwoo. Kang SukGyu juga memberikan hasil forensik dari alat bukti tsb. Dimana hasil forensik tsb menjelaskan bahwa di alat bukti tsb terdapat sidik jari dan juga darah Oh Jung Ah. ” Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?” tanya In Ah. ” Seo Beom memberikannya kepadaku. ” kata Suk Gyu. Kang Suk Gyu pun menyarankan agar Jinwoo melakukan pengajuan untuk meminta persidangan ulang. ” Aku akan melakukannya. Aku berjanji, aku akan menggunakan alat bukti ini untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya. ” kata Jinwoo. In Ah berkata bahwa sepertinya mereka semakin dekat dengan kebenaran. ” Gyu Man memang temanku. Tapi ini adalah tugas ku sebagai jaksa. ” kata Jinwoo. In Ah tersenyum sambil menatap Suk Gyu.
Persidangan kedua Nam Gyu Man dimulai.
Kali ini Hong Mo Suk mendatangkan Min Hee sebagai saksi. Minhee memasuki ruangan dengan menatap Gyu Man. Gyu man kembali menatapnya dengan senyum. Hong Mo Suk bertanya bagaimana hubungan Ha Young dengan Gyu Man. Pertanyaan Mo Suk sempat mendapat interupsi dari jaksa Chae karena Hong Mo Suk dianggap mengajukan pertanyaan yang memaksa Min Hee untuk menjawab sesuai dengan keinginan mereka. Namun hakim meminta Mo Suk melanjutkan pertanyaannya. ” Benarkah Song Ha Young terus berkata bahwa dia ingin menjadi pacar Nam Gyu Man?” tanya Hong Mo Suk. Min Hee tak langsung menjawab. Dia menatap tajam ke arah Nam Gyu Man. Semua peserta sidang terlihat tegang menunggu jawaban Min Hee. Termasuk jaksa Chae, In Ah dan Ha Young. ” Ha Young….tidak pernah berkata seperti itu. ” kata Min Hee. Ekspressi wajah Mo Suk langsung berubah drastis.
In Ah terus mendatangi Min Hee. Hingga Min Hee kesal. Namun kedatangannya kali itu bersama dengan Song Ha Young. Min Hee terkejut dengan kedatangan sahabatnya itu. In Ah mengetahui bahwa Nam Gyu Man sudah datang menemui Min Hee. Mengancamnya untuk memberikan kesaksian palsu. ” Aku hanya ingin hidup dengan damai. Tanpa rasa sakit. ” kata Min Hee. In Ah membujuknya agar Min Hee mau bersaksi. In Ah dan Ha Young membutuhkan keberanian Min Hee agar tidak timbul korban lagi. ” Awalnya aku juga takut. Tapi sekarang aku merasa percaya siri membawa kasus ini ke pengadilan. Min Hee, tak bisakah kau berada si pihak ku saat ini? Bukankah kira selalu melakukan hal yang sama dulu sewaktu Trainee?” kali ini Ha Young yang berbicara. ” Aku mungkin memang seorang pengacara. Tapi aku juga seorang wanita. Tak bisakah kau mempercayaiku sekali ini saja?” In Ah juga menatap penuh harap ke arah Min Hee.
Lebih parah lagi Min Hee berkata bahwa dia juga menjadi korban, sama seperti Song Ha Young. Min Hee mencoba melarikan diri namun Nam Gyu Man menghalanginya dengan kekuatan yang dimilikinya. ” Dia juga bahkan memberiku uang untuk tak berbicara apapun. ” kata Min Hee. Hong Mo Suk mencoba menginterupsi kesaksian Min Hee. Namun Hakim meminta Min Hee untuk melanjutkan. ” Aku tak butuh uang mu. Kau pikir apa kau bisa menyelesaikan semuanya dengan uang??!!!” Min Hee terlihat emosi. Nam Gyu Man menarik napas. Menahan emosi yang meledak di dadanya.
Song Ha Young dan Min Hee saling berpegangan tangan di luar ruang sidang. ” Terima kasih atas keberanianmu. ” ucap Ha Young. Min Hee tersenyum. Dia sangat mengkhawatirkan Ha Young. Ha Young sudah melewati semua sendirian. ” Mulai dari sekarang, aku akan membantumu sebisaku. ” kata Min Hee. Lee In Ah tersenyum menatap kedua sahabat itu yang mulai menemukan hidup mereka kembali.
Jinwoo mendatangi lokasi kejadian dan menyelidikinya. Mungkin dari sana dia mendapatkan petunjuk siapa pelaku percobaan pembunuhan Seok Joo Ill. Jinwoo melihat ada jejak kaki yang aneh di TKP. Dia meminta lembaga forensik memeriksa jejak kaki untuknya. Lembaga forensik memeriksa jejak – jejak kaki tsb. Hasilnya terdapat 2 jejak kaki yang memiliki ukuran berbeda. Selain itu dia juga mengetahui sepertinya pelaku duduk di kursi penumpang di saat dia menyerang Joo Ill. Dan juga sepertinya pelaku memiliki beberapa luka karena Joo Ill sempat melawan ketika dia ditusuk.
Jinwoo kemudian memeriksa rekaman cctv mobil. Dia melihat Dongho datang dan juga melihat Dongho saat pergi. Tak lama kamera mobil tsb terlihat bergoyang – goyang. Ada hal yang aneh disini.
Berita tentang perkosaan sudah menyebar di media. Nam Il Ho tentu saja tak tinggal dian. Dia memanggil anak laki – lakinya datang. ” Apa yang terjadi dengan sidang mu?!! ” tanya Il Ho dengan nada tinggi. Nam Gyu Man meminta maaf. Dia berusaha menyalahkan Hong Mo Suk yang menangani sidangnya. Kamu Il Ho malah membela Hong Mo Suk. Mengatakan bahwa Nam Gyu Man sudah terlalu tua untuk menyalahkan orang lain. Hong Mo Suk tak bertanggung jawab penuh atas kesalahan Nam Gyu Man. Nam Gyu man meminta maaf dan berjanji akan mengatasi semuanya. Dia juga berjanji bahwa dia akan menang di persidangan. Sebagai akibatnya, Il Ho mengambil jabatan Kredit dari Gyu Man. Dia meminta Gyu Man untuk merendahkan posisinya dulu sampai sidangnya berakhir. Gyu Man tak dapat membantahnya. Dia memandang kesal ke arah Hong Mo Suk sebelum dia keluar dari ruangan ayahnya.
Jinwoo kembali merekam dirinya. Kali ini dia berkata kepada ayahnya. ” Ayah…aku mengambil kasus Park Dongho. Aku minta maaf. ” kata Jinwoo. Sebelum persidangan dimulai, Jinwoo banyak menghabiskan waktu di ruang sidang. Menatap kursinya nanti dan Park Dongho.
Hari Sidang dimulai. Park Dongho yang terlihat pucat, dibawa ke ruang sidang. Park Dongho duduk di samping Jinwoo. ” Kau mungkin tak melakukan tugasmu dengan baik sebagai pengacara 4 tahun lalu. Tapi aku akan bertarung sampai akhir. Karena, aku adalah pengacaramu. ” kata Jinwoo sambil menatap tajam ke arah Dongho. Dongho tak berkata apapun.
Hakim Kang Suk Gyu memasuki ruangan. Persidangan dimulai. Dimulai dari tuntutan jaksa yang menuduh Dongho melakukan percobaan pembunuhan kepada Seok Joo Ill. Tentu saja hak ini dibantah oleh Seo Jinwoo. Jaksa Gol memperlihatkan video cctv mobil tempat penyerangan itu terjadi. Dia mengklaim bahwa waktu penyerangan dengan waktu Park Dongho datang sangat tepat.
Namun dari sisi lawan, Jinwoo membantahnya. Dia mengatakan Jaksa berpendapat seperti itu seolah – olah dia berada si tempat kejadian. Jaksa mengatakan bahwa apa yang dikatakannya tadi sesuai dengan laporan polisi. Jinwoo kemudian membeberkan foto jejak kaki yang dia ambil sendiri di lokasi kejadian. 2 foto kaki itu memiliki ukuran yang berbeda. Itu menandakan bahwa ada orang ketiga di lokasi kejadian.
Jaksa kemudian memberitahukan bahwa sudah ditemukan alat bukti di kantor Park Dongho. ” Apakah sidik jari juga ditemukan disana?” tanya Jinwoo. ” Tidak…itu mungkin dikarenakan pelaku menggunakan sarung tangan ” ujar jaksa Goo. Jinwoo mengatakan jika tidak ditemukan sidik jari, itu adalah bukti buatan. ” Sidik jari yang…….” Jinwoo tiba – tiba menghentikan kata – katanya. Lalu terdiam. Pikirannya kacau. Dia teringat kata – kata Kang Suk Gyu yang memberikan alat bukti asli pembunuhan Oh Jung Ah. Dongho, Jaksa, In Ah dan Suk Gyu menatap ke arah Jinwoo. Menunggu apa yang akan Jinwoo katakan. Tapi ingatan Jinwoo sepertinya kacau. Dia tak mampu mengingat apa yang harus dia katakan selanjutnya.
” Alat bukti itu adalah palsu… karena tak terdapat sidik jari di dalamnya. ” kata Jinwoo. Jaksa Gol mengatakan dengan suara keras bahwa alat bukti itu sudah diperiksa oleh badan forensik. Tapi sepertinya Jinwoo tak mendengarkannya. Dia tak terlihat fokus. Bahkan suara Jaksa yang menegurnya terdengar sangat jauh. ” Tersangka…menderita Alzheimer…” kata Jinwoo. In Ah kaget. Bahkan Jaksa dan Hakim juga sama. Apa yang dikatakan oleh Jinwoo? Jinwoo kemudian teringat disaat Hong Mo Suk menginterogasi ayahnya. Mengira bahwa ayah Jinwoo berpura – pura menjadi amnesia. ” Tersangka…tidak membunuh Oh Jung Ah…” kata Jinwoo. Ya…penyakit Jinwoo datang lagi. Dia tak mampu mengingat apa yang sedang dia kerjakan sekarang. Dia mengingat masa lalu. Park Dongho mendongak ke arah Jinwoo. Lee InAh tampak berkaca – kaca. Jinwoo melihat sekelilingnya. Tak tahu apa yang sedang terjadi.