Hong Mo Suk dan Nam Il Ho terkejut bukan main disaat mereka mengetahui bahwa Jaksa Tak mengkhianati mereka. Jaksa Tak menunjuk Lee In Ah untuk menjadi jaksa si persidangan ke tiga Nam Gyu Man. Mereka tak menduga sama sekali bahwa Jaksa Tak bisa melakukan ini.
” Sangat sulit bagiku untuk menjaga rahasia ini. Tapi sangat melegakan bagiku sekarang…” kata Jaksa Tak. ” Aku akan melihat keadilan. ” kata Lee In Ah.
Sementara itu Jinwoo melihat Nam Gyu Man yang sedang marah besar karena video pengakuannya tersebar. Jinwoo bahkan datang di hadapannya saat ini. Video itu memang legal jika mereka menggunakannya di pengadilan. Tapi dengan tersebarnya video pengakuan tsb, masyarakat akan melihat dan membuat pihak berwajib ingin mengusut kasus ini lebih lanjut. Jinwoo berkata bahwa yang perlu dilakukan Gyu Man adalah menanti panggilan polisi dan dia akan mendapatkan hukuman atas apa yang sudah ia perbuat. ” Apakah kau tidak melihat apa yang sudah aku perbuat? Aku adalah pria yang bisa mempermainkan hukum…” kata Gyu Man. ” Ya…aku melihatnya…tapi kau bukanlah orang satu – satunya di atas hukum. Masih ada kebenaran. ” kata Jinwoo. ” Sampai jumpa di pengadilan..Nam Gyu Man….” kata Jinwoo sambil berlalu pergi. Nam Gyu Man terus melimpahkan kekesalannya kepada laptop dibawah dan terus berteriak bahwa dia akan membunuh Jinwoo.
Nam Il Ho merasa bahwa dia sudah jatuh ke dalam perangkap Tak Young Jin. Dia pun bertanya apa maksud dari Tak Young Jon dan In Ah melakukan ini kepadanya. ” Untuk membiarkan semua orang tahu wajah asli mu sebenarnya. Wajah yang mampu memanipulasi semuanya dengan menggunakan uang dan kekuatan…” kata In Ah. ” Aku…akan melihat wajahnya sendiri…” jawab Nam Il Ho. ” Kau…akan melihatnya segera di pengadilan…” kata Tak Young Jin. ” Sekarang…semuanya sudah berakhir untukmu…” In Ah berkata sambil menatap dingin ke Nam Il Ho. Tampang Nam Il Ho nampak tenang, tapi tak tahu apa yang ada di dalam hatinya.
” Mengapa kau tak mengatakan itu kepadaku? ” kata Park Dongho pada Tak Young Jin. Park Dongho sudah paham sekarang tentang rencana Jinwoo. Tak Young Jin meminta maaf karena dia harus menyembunyikannya agar dirinya terlihat benar – benar ingin bergabung dengan Ilho Grup. ” Wah….kau tak tahu bahwa aku sangat tersiksa ketika bergabung dengannya…” kata Jaksa Tak. ” Mengapa kau pikir aku tidak?” ujar Park Dongho. Sebelumnya Park Dongho juga dipaksa untuk bergabung dengan Il Ho grup selama 4 tahun. Keduanya pun tertawa sambil minum soju.
In Ah dan Jinwoo juga menikmati kencannya. Mereka minum di sebuah kafe. Jinwoo merasa senang karena In Ah bisa bekerja kembali sebagai Jaksa. ” Harusnya kau melihat bagaimana wajah Hong Mo Suk ketika dia melihat ku masuk…” kata In Ah penuh semangat. Jinwoo tersenyum. Jaksa Tak merekomendasikan Lee In Ah kepada Jaksa Umum untuk menangani kasus Nam Gyu Man. Jaksa Umum sangat mendukungnya. Dia berharap In Ah bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jinwoo dan In Ah terlihat sangat romantis. Senyum terus terpancar di wajah keduanya. Jinwoo mendukung In Ah saat ini. ” Kau akan melakukannya dengan baik daripada siapapun. Aku akan menunggumu…” kata Jinwoo. In Ah tersenyum lebar.
Karena video yang tersebar, kubu Il Ho Grup sepertinya tak bisa sembarangan lagi memainkan hukum sesuka mereka. Kini mereka menjadi pusat perhatian berbagai pihak. Untuk persidangan Nam Gyu Man pun, mereka harus mengikuti hakim dan Jaksa yang ditunjuk oleh pengadilan Umum. ” Jadi kau bilang kita tak bisa melakukan apapun kali ini? Bukankah kita sudah pernah melakukan ini sebelumnya?” tanya Nam Il Ho tegas. Sepertinya dia mulai tak suka pada Hong Mo Suk yang mulai tak bisa membereskan pekerjaannya dengan baik. Hong Mo Suk menyarankan agar Nam Il Ho meminta maaf kepada masyarakat Korea. ” Jika ayahnya yang bertindak, itu akan menarik simpati mereka. Itu yang sangat kita butuhkan sekarang. Kepercayaan kembali dari masyarakat.” saran Mo Suk. Nam Il Ho mengangguk perlahan.
Nam Gyu Man datang ke kantornya. Semua karyawan melihatnya dengan rasa takut. Mereka menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat. Ada kecemasan di wajah mereka. Setelah Nam Gyu Man lewat, mereka berbisik – bisik di belakangnya. Ada satu orang karyawan yang membicarakan keburukan Nam Gyu Man. ” Seharusnya dia mengundurkan diri dari Presdir. Bagaimana bisa seorang pembunuh menjadi Presiden perusahaan?” kata karyawan tsb. Tanpa dia sadari Nam Gyu Man ada di belakang mereka. Gyu Man langsung menjambak rambut karyawan laki – laki tsb.
Menaiki lift dan melemparkannya keluar setelah lift terbuka. Karyawan tsb tampak ketakutan dan terus meminta maaf. Namun tak diindahkan oleh Gyu Man. ” Aku adalah pembunuh. Jadi tak apa bagiku untuk membunuhku dengan pukulan kan?” kata Gyu Man sambil menghajar a karyawan tsb tanpa henti. Tanpa dia sadari, banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian tsb. Mereka merekamnya dan mengunggahnya di internet.
Byeonduri Law Firm tim merasa senang karena perjuangan mereka kini menampakkan hasil. Nam Gyu Man dan Nam Il Ho tak dapat merubah persidangan sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini dikarenakan video pengakuan Nam Gyu Man yang sudah tersebar, membuat para jaksa dan Hakim tak ingin ikut campur dalam urusan Il Ho Grup. ” Nam Gyu Man benar – benar terpojok. Tetapi kuta butuh saksi untuk di persidangan nanti. ” kata Jinwoo. Kemudian Manager Yeon bertanya apakah Gwak Han Sok cukup bisa menjadi saksi yang tepat?. ” Kita butuh satu lagi. Orang yang mengetahui kasus Nam Gyu Man ini dengan baik. Orang yang dekat dengan Nam Gyu Man. Ahn Seo Beom. ” kata Jinwoo. Lee In Ah pun berniat untuk meminta bantuan Kang Suk Gyu untuk hal ini.
In Ah menemui Kang Suk Gyu. ” Ini tidak akan mudah. Tapi aku akan mencoba berbicara dengan Seo Beom. ” kata Suk Gyu. Suk Gyu berusaha menghubungi ponsel sahabatnya itu. Tapi tak bisa. Ahn Seo Beom tak bisa dihubungi.
Sementara itu Ahn Seo Beom tergeletak tak berdaya. Masih dengan kondisi terikat di kursi. Badannya lemah. Dia hampir kehilangan kesadarannya. Dia berusaha mengerang. Berharap ada orang yang mendengarkannya dan menolongnya.
” Aku tidak bisa menghentikan sebaran video. Tapi aku sudah membungkam nya. Kau tak perlu menghadapi persidangan untuk kasus ini. ” kata Hong Mo Suk kepada Gyu Man di saat video Gyu Man memukul karyawan tersebar. Tapi Nam Gyu Man tak merasa puas dengan apa yang sudah dilakukan oleh Mo Suk. ” Kau seharusnya berhati – hati. Semua mata tertuju padamu saat ini karena video pengakuanmu. ” kata Mo Suk lagi. ” Jadi seperti apa situasinya?” Nam Gyu Man mulai melunak. Hong Mo Suk menjelaskan bahwa mereka harus mempersiapkan yang terburuk menjelang persidangan ketiga Nam Gyu Man.
Nam Il Ho mengadakan konferensi pers untuk meminta maaf atas kelakuan Nam Gyu Man. Dia sebagai pemilik Il Ho Grup meminta maaf atas nama dirinya sendiri dan Nam Gyu Man. ” Salahkan aku…ini semua salahku sebagai seorang ayah…” kata Il Ho di hadapan banyak wartawan. Dia juga mengatakan bahwa Nam Gyu Man akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai President Il Ho Grup dan juga relasinya dengan mitra perusahaan. Nam Gyu Man melihat tayangan ini. Dia terlihat tidak puas dengan keputusan ayahnya membuatnya mengundurkan diri. Nam Il Ho membungkuk meminta maaf di konferensi Pers tsb. Di belakang tepuk tangan yang terdengar mengejek dilakukan oleh Park Dongho.
Park Dongho dan rombongan Nam Il Ho bertemu di lorong. Park Dongho memuji bahwa Il Ho grup memang pandai mengendalikan situasi. Hong Mo Suk terlihat kesal dengan Park Dongho. ” Jangan kau pikir Akan mudah menjatuhkan ku dan anakku, Pengacara Park…” kata Il Ho. Pak Dongho hanya tersenyum. Dia berkata bahwa dia dan Jinwoo akan memasukkan Nam Il Ho serta Nam Gyu Man dalam penjara. ” Sebaiknya kau pergi karena kau telah diperdaya. ” kata Mo Suk. ” Kau adalah orang yang diperdaya disini. Kau adalah anjing pemburu keluarga Nam. ” kata Dongho sambil menirukan gaya anjing. ” Nam Il Ho…jangan percaya sepenuhnya kepada Hong Mo Suk. Tak ada yang bisa dipercaya di dunia ini kan?” tanya Dongho. Kemudian dia pergi meninggalkan Nam Il Ho yang masih tak berkata apapun.
Lee In Ah sudah kembali ke rumah karena dia sudah bekerja kembali menjadi jaksa. Namun Ibu In Ah sepertinya masih tidak suka melihat In Ah bersama dengan Jinwoo. In Ah berusaha membujuk ibunya agar tak marah lagi kepadanya. ” Kau selalu melakukan apapun yang kau suka. Mengapa aku harus mengetahuinya ? Terserah kau saja ingin menjadi pengacara atau jaksa. Tapi aku tak akan membiarkan mu bersama Jinwoo…!” kata Ibu In Ah. ” Ibu…..” In Ah merasa kecewa. ” Kau tak tahu akan seperti apa susahnya merawat pria seperti Jinwoo!! ” ibu In Ah masih bersikeras. Ayah In Ah yang melihat hal itu berusaha meminta In Ah untuk menenangkan situasi. Dia meminta In Ah untuk masuk ke dalam terlebih dulu.
Nam Il Ho sedang berdiskusi dengan Hong Mo Suk tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi kepada anaknya. Mungkin hukuman yang akan diterima Nam Gyu Man adalah 20 tahun. Tapi Hong Mo Suk merencanakan akan segera membebaskan Nam Gyu Man ketika publik sudah melupakan kasus tsb. Nam Il Ho mengangguk perlahan. Nam Gyu Man datang dan memprotes keputusan ayahnya untuk membuatnya mengundurkan diri dari jabatannya. Dia merasa bahwa hal itu tak perlu. Persidangannya belum selesai, dan dia belum diputuskan bersalah atau tidak. ” Videomu sudah tersebar di seluruh dunia. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu?” tanya Nam Il Ho. Dia melakukan itu semua untuk meredamkan publik. ” Ayahmu mengerahkan semua kekuatannya untuk mengatasi masalah ini. ” kata Hong Mo Suk. ” Kau… sampai masalah ini selesai, tak perlu melakukan apapun. ” kata Nam Il Ho. Gyu Man menurut, namun raut wajahnya masih menunjukkan ketidakpuasan.
Gwak Han Sok merasa terganggu karena Hong Mo Suk terus mendatanginya. Dia Sedang Dalam masa penyesalan saat ini. Hong Mo Suk mengiming-iminginya dengan tawaran bahwa Nam Il Ho bisa membuatnya keluar lebih cepat. ” Apa yang dia inginkan sebagai imbalannya?” tanya Gak Han Sok. ” Kau bilang bahwa video yang kau buat dibuat dibawah paksaan dan di persidangan ulang nanti kau tak perlu mengatakan apapun. ” kata Mo Suk. Gak Han Sok terdiam. Tak menjawab.
Dengan kasar Kang Suk Gyu masuk ke dalam ruangan Nam Gyu Man dan bertanya dimana Ahn Seo Beom. Kang Suk Gyu sudah tahu bahwa Ahn Seo Beom menghilang. Dan itu pasti ada hubungannya dengan Nam Gyu Man. Dengan santai Nam Gyu Man menjawab bahwa Ahn Seo Beom mungkin saja sudah berada di Amerika. ” Benarkah? Aku harap itu benar. Aku tak ingin melihat seberapa rendah lagi kau akan pergi. ” kata Suk Gyu.
Suk Gyu segera menyampaikan ini kepada Lee In Ah. Dia mengatakan bahwa Seo Beom menghilang. Gyu Man berkata bahwa dia pergi ke Amerika. ” Apakah dia tidak menghubungi mu dulu?” tanya In Ah. ” Tidak….tapi aku merasa bahwa Gyu Man ada di balik semua ini. ” kata Suk Gyu.
Lee In Ah menyampaikan ini juga kepada Jinwoo. Secara sigap, Jinwoo meminta Song Jae Ik untuk mencari keberadaan Ahn Seo Beom. Temukan kemungkinan tempat – tempat di mana Gyu Man bisa menyembunyikan Ahn Seo Beom.
Sangho juga berusaha menghubungi Ah Seo Beom. Dia merasa heran mengapa Ahn Seo Beom tiba – tiba menghilang. Dongho yang melihat Sangho gelisah, bertanya siapa yang dihubungi oleh Sangho. ” Ahn Seo Beom…dia tak mengangkat telpnya. ” kata Sangho. Dongho bertanya aoakah ada kemungkinan terjadi sesuatu. Kemudian Sangho teringat bahwa Ahn Seo Beom pernah bercanda bilang bahwa Nam Gyu Man akan membunuhnya. Dongho langsung bisa memperkirakan bahwa memang terjadi sesuatu kepada Seo Beom. ” Jinwoo pasti membutuhkan Seo Beom di sisinya. Aku harus membayar hutang ku. Sangho, kau panggil anak buahmu, dan aku akan melakukan dengan carakum ” kata Dongho langsung mengambil jasnya dan pergi.
Dongho meminta bantuan temannya untuk melacak ponsel Ahn Seo Beom. Dulu dia pernah meminta bantuan di saat dia melacak Jinwoo.
Nam Gyu Man menghampiri Seo Beom yang sudah hampir mati. Dia membangunkan Ahn Seo Beom dengan menggunakan segelas air. Ahn Seo Beom yang sudah tak kuat bergerak sedikitpun, membuka matanya. Gyu Man tetap meminta Seo Beom untuk mengambil pembuka wine itu dari Seo Jinwoo. “Aku…bisa…melakukan…hal…yang…lain…selain…itu….aku akan hidup dengan diam. ” kata Seo Beom terbatas – bata. Namun Nam Gyu Man tidak bisa dibodohi seperti itu. ” Jika kau tak bisa membawanya sendiri, maka biarkan Jinwoo yang datang kesini. Orang yang paling dia butuhkan adalah kau. ” kata Gyu Man. Sementara Ahn Seo Beom terlihat sudah sangat lemah kondisinya. Setelah menolak permintaan Seo Beom, Nam Gyu Man berjalan keluar ruangan tsb.
Nam Gyu Man didampingi oleh para gangster. Sebuah mobil masuk. Ternyata yang keluar adalah Park Dongho. Mereka berdua saling mengejek satu sama lain. Hasilnya adalah, Dongho yang kala itu datang sendiri dikeroyok oleh gangster yang dibawa olehnya. Dongho berkelahi mati – matian. Namun dirinya kalah jumlah. Dia berhasil ditaklukan oleh anak buah Nam Gyu Man. Kedua tangannya dipegang. Dongho dipaksa untuk berlutut di depan Nam Gyu Man.
Hampir saja Dongho terkena pukulan dengan kayu yang dipegang oleh Gyu Man. Bertepatan dengan itu Sangho datang dan membawa anak buahnya. ” Sangho…mengapa kau begitu lama? Aku sudah dipukuli olehnya. ” kata Dongho. ” Hyungnim…apa kau tidak apa – apa?” teriak Sangho. Kemudian Sangho mengkomandokan anak buahnya untuk menyerang gangster Gyu Man. Pekelahian fisik pun terjadi antara mereka. Sudah dapat ditebak bahwa geng Sangho lebih kuat daripada geng Gyu Man. Melihat gangsternya jatuh satu persatu, Nam Gyu Man segera pergi meninggalkan tempat tsb.
Sangho merasa lega karena Seo Beom masih hidup. Sementara Seo Beom berterima kasih kepada Sangho karena telah menyelamatkannya. ” Apakah kalian sedang jatuh cinta? ” kata Dongho dari jok belakang. Kemudian Sangho menawarkan agar Seo Beom tinggal dikantor Dongho. Karena akan terlalu bahaya jika Seo Beom tinggal di rumah. Dongho pun mengijinkan.
Ahn Seo Beom sudah berpihak kepada tim lawan. Apa yang akan terjadi Seo Beom bersaksi di persidangan nanti? . ” Persidangan mu akan selesai. Jaksa Lee In Ah akan menyerangmu dengan apapun. Tak ada jalan keluar. ” kata Mo Suk. ” Jaksa Hong…selamatkan aku…” kata Gyu Man sambil tersenyum. Hong Mo Suk meminta imbalan yang sangat besar untuk menangani kasus ini. Ini sangat membahayakan dan mereka melakukannya tanpa sepengetahuan Nam Il Ho. Hong Mo Suk meminta Resort Golf yang ada di California diberikan kepadanya. Gyu Man setuju akan hal itu. ” Buatlah kematian palsumu sebelum persidangan. ” kata Hong Mo Suk. Gyu Man tampak tak mengerti. Tanpa sepengetahuan mereka, Nam Yeo Kyung sedang mendengar dan melihat rencana antara Hong Mo Suk dan Nam Gyu Man.
Jinwoo dan Pengacara Song masih mencari keberadaan Ahn Seo Beom. Tiba – tiba Park Dongho masuk ke kantornya dan berteriak memanggil namanya. Dia mengatakan bahwa dia sudah menemukan saksi yang akan berbicara di persidangan mereka nanti. ” Jinwoo… terkadang cara illegal lebih cepat selesai dibandingkan cara legal. Bukankah kau sedang mencari Ahn Seo Beom?” tanya Dongho. ” Dimana dia?” tanya Jinwoo penuh harap.
Jinwoo mengetuk pintu kantor Dongho. Di dalamnya Ahn Seo Beo nampak ketakutan. Barulah ketika Jinwoo berkata bahwa itu dirinya, Ahn Seo Beom beranjak membukakan pintu untuknya. Dengan perlahan Jinwoo mengucapkan terima kasih karena berkat Ahn Seo Beom dia bisa mendapatkan bukti yg krusial. Ahn Seo Beom juga berniat untuk membayar kejahatannya. ” Namun sepertinya Nam Gyu Man tak tertarik untuk membayar kejahatannya. Oleh itulah aku kemari. Untuk memintamu menjadi saksi di persidangan ulang nanti. ” kata Jinwoo. Ahn Seo Beom mengatakan bahwa sepertinya dia tak bisa melakukan itu. Jinwoo berjanji bahwa dia akan membuat Nam Gyu Man dihukum. Dan dia juga akan berusaha melindungi Ahn Seo Beom. ” Tidak… kau tahu apa yang aku dapat selama aku memperhatikannya selama ini? Jika kau melawan Nam Gyu Man, kau akan mati. Nam Gyu Man mungkin saja terpojok saat ini, tapi aku tetap saja takut. Aku tidak bisa menjadi saksi selama Nam Gyu Man masih hidup. ” kata Seo Beom. Seo Jinwoo menarik napasnya. Tak bisa berkata apapun lagi.
Nam Gyu Man nampak tersenyum tenang memikirkan rencana yang diusulkan oleh Hong Mo Suk. Nam Gyu Man akan melarikan diri ke China, kemudian dia akan diberitakan meninggal di koran. Setelah suasana tenang di Korea, dia akan kembali ke Korea dengan identitas yang baru. Dan dia bisa memulai lagi bisnisnya dari awal. ” Satu yang ku harap kan. Semoga itu tak akan lama. Kau tahu bahwa aku tak bisa tinggal di luar negeri. ” kata Gyu Man. ” Kau tahu bagaimana semua bekerja. Orang – orang tak memiliki ingatan yang cukup lama. Kau dan Oh Jung Ah, akan segera dilupakan. ” kata Hong Mo Suk sambil tersenyum.
Seo Jin Woo bersiap untuk ke persidangan. Di depan cermin dia menatap dirinya sendiri. Dia teringat 4 tahun lalu. Saat ayahnya masih hidup. Seo Jae Hyuk, ayah Jinwoo merasa bersalah karena dia tak bisa mendampingi Jinwoo tumbuh besar. Ayahnya harus mendekam di penjara bukan karena kesalahan yang telah diperbuatnya. Jinwoo mengatakan bahwa ayahnya sudah berbuat banyak untuknya. Dari dia kecil. Jadi ayahnya tak perlu merasa bersalah akan hal itu. ” Bagaimana jika ingatanku tak bisa mengingat kenangan kita lagi?” ujar Seo Jae Hyuk ketakutan. Jinwoo menghapus air matanya, ” Aku yang akan mengingatnya. Kenanganmu bersamaku akan selalu aku ingat di sini. ” kata Jinwoo. ” Ayah….aku akan melakukan hal ini dengan baik. ” kata Jinwoo sambil menatap bayangannya sendiro di cermin.
Sebelum menuju ke persidangan In Ah memberi semangat pada Jinwoo. ” Kau bisa mengatasi sidang ini tanpaku kan? ” tanya In Ah sambil tersenyum. ” Tanpa kau…aku tak bisa melalui semuanya sampai sejauh ini. ” jawab Jinwoo. In Ah memeluk Jinwoo. Memberinya semangat. ” Pengacara Seo Jinwoo. Ayahmu sedang melihatmu. Ceritakan kepada dunia apa yang ingin kau ceritakan.” kata In Ah . Park Dongho yang menyaksikan adegan itupun ikut tersenyum.
Persidangan dimulai. Jinwoo menghadirkan saksi Gak Han Soo. Mereka saling menatap satu sama lain di saat Han Sok memasuki ruang sidang. Gak Han Soo memperkenalkan dirinya sebagai detektif yang menyelidiki kasus kematian Oh Jung Ah 5 tahun lalu. Dia juga menjadi orang yang membuat Seo Jae Hyuk menulis surat pengakuan. Gak Han Soo dengan jujur menceritakan bahwa dia memaksa Seo Jae Hyuk agar menulis surat pengajuan pembunuhan tsb. Jaksa mengingat up di nya karena kesaksiannya sama sekali berbeda dengan kesaksiannya 5 tahun l lalu.
” Saksi….apa kau tahu betapa beratnya hukuman untuk mengatakan kesaksian palsu?” tanya Jinwoo. ” Ya…aku mengetahuinya dengan baik. Biar aku bertanya kepada Jaksa. Mengapa aku berada di sini? Aku ada disini untuk dihukum. ” jawab Han Soo. Jaksa menarik napas dan menghembuskan nya. Tak berkata apapun lagi. Gwak Han Soo juga datang ke sana untuk meminta maaf kepada Seo Jae Hyuk dan Seo Jin Woo.
Kemudian Jinwoo bertanya perihal barang bukti yang digunakan pelaku. ” Ada sebuah pembuka wine yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh korban. ” kata Gwak Han Soo. Hakim bertanya apakah saksi memiliki barang bukti tsb?. Detektif Gak terdiam. Dia tak memiliki barang bukti tsb. Lalu Jinwoo mengatakan bahwa dia memiliki barang bukti tsb. Dia pun menjelaskan bahwa barang bukti yang digunakan di persidangan 5 tahun lalu adalah palsu. Jinwoo mengambil pembuka wine itu dari mejanya. Jinwoo mengatakan bahwa alat bukti pembunuhan yang dulu tak ada sidik jari pelakunya. Tapi sekarang ada sidik jari pembunuh sebenarnya. ” Pembunuh yang sebenarnya? ” tanya Jaksa sambil berdiri dari duduknya. ” Pelaku sebenarnya adalah President Il Ho Grup….Nam Gyu Man…” kata Jinwoo. Sontak seisi ruang sidang kaget. Terdengar gaduh. Jaksa terlihat gelisah. Lalu Hakim menanyakan apakah Jinwoo sudah memastikan barang tab adalah alat bukti asli?
” Aku mendapatkan informasi…tapi demi keselamatan, aku tidak bisa memberitahukan siapa informan tsb. ” kata Jinwoo. Sayangnya hakim tak bisa menerima barang bukti tsb jika tak ada saksi yang meyakinkan bahwa barang tsb adalah benar barang yang digunakan oleh pembunuh. Jaksa menginterupsi mengatakan bahwa saksi tsb tidak termasuk di dalam saksi yang terdaftar. Jadi diragukan keabsahannya. ” Tapi dia adalah saksi yang membwrikan alat bukti tsb…” kata Jinwoo. Akhirnya hakim mengabulkan permintaan Jinwoo.
Ahn Seo Beom duduk di kursi saksi. Dia menceritakan semuanya. Dari awal sampai akhir tak ada yang terlewat satupun. Mulai dari ketika dia mengundang Oh Jung Ah untuk bernyanyi di pesta kedatangannya. Kemudian saat dia dipanggil untuk membereskan sisa pembunuhan yang sudah dilakukan oleh Gyu Man dan ketika dia memutuskan untuk menyembunyikan alat bukti tsb. ” Lalu mengapa kau memutuskan untuk menyembunyikan barang bukti tsb?” tanya Jinwoo. ” Karena aku takut jika malah nanti dituduh sebagai pembunuhnya. Gyu Man pasti akan melakukan hal itu jika semuanya tidak berjalan dengan baik. ” kata Seo Beom.
Betapa marah nya Gyu Man di saat sia tahu bahwa Ahn Seo Beom sudah menjadi saksi dan melawanan perintah Nam Gyu Man. ” Polisi akan datang kepadamu segera. Kita harus menuju ke rencana selanjutnya..” kata Hong Mo Suk. Gyu Man pun setuju.
Hakim meminta Jinwoo untuk membacakan kesimpulannya. ” Aku adalah pembela dan anak dari Seo Jae Hyuk. Seo Jae Hyuk adalah ayah yang biasa. 5 tahun lalu dia dituduh melakukan perbuatan yang tidak dia lakukan. Dia meninggal beberapa waktu lalu tanpa membersihkan namanya. Aku..sampai saat ini yang berusaha membuktikan bahwa dia tak bersalah berjuang di setiap kesempatan. ” kata Jinwoo. Selama 5 tahun itu, ketika Il Ho Grup dan Nam Gyu Man menghancurkan kehidupan ayahnya dengan terus melakukan perbuatan setan mereka, Jinwoo paham bahwa kebenaran tidak muncul dengan sendirinya. Dia yang harus memperjuangkan kebenaran itu. Selama 5 tahun dia berusaha untuk tak melupakan kenangan dengan ayahnya. Karena itu adalah satu – satunya cara untuk membuktikan bahwa ayahnya tak bersalah.
” Yang Mulia hakim…. tolong putuskan bahwa Seo Jae Hyuk tak bersalah. Tersangka memang tak ada disini. Tapi tolong tunjukkan keadilan bahwa dia tak bersalah. Sekian.” Kata Jinwoo menutup kesimpulannya. Mata Jinwoo berkaca – kaca. Semua yang ada si ruang sidang hening. Mereka begitu mendalami apa yang Jinwoo katakan termasuk jaksa. Akhirnya Jaksa memutuskan bahwa Seo Jae Hyuk tak bersalah. Palu diketuk 3x. Hakim juga mengucapkan rasa belasungkawa kepada Jinwoo dan ayahnya. Jinwoo merasa lega. Selesailah perjuangannya untuk membuktikan bahwa ayahnya tak bersalah.
Jinwoo merasa tak ada beban lagi di hatinya. Perasaannya lega. Dia menumpahkan semua rasa sesaknya dalam tangisan. Sambil menatap Park Dongho yang mengangguk bangga ke arahnya.
Dongho memuji Jinwoo tang sudah melakukan tugasnya dengan baik. Jinwoo tersenyum. Dia tak bisa berkata hubungan seperti apa yang dimiliki dirinya dengan Dongho. ” Aku tak meminta maaf mu, tapi aku merasa lega karena ayamu sudah dinyatakan tak bersalah.” Kata Dongho. Jinwoo berdiri. ” Kau seharusnya juga hidup dengan kehidupanku sendiri sekarang. ” kata Jinwoo. ” Jinwoo…inilah kehidupanku. Membayar semua kesalahan yang sudah aku lakukan…” . Jinwoo menjawabnya dengan senyum. Lalu pergi meninggalkan Park Dongho. Park Dongho hanya bisa menatap punggung Jinwoo yang terus menjauh.
Jinwoo kembali ke rumahnya. Menapaki hal – hal yang dulu pernah ia lalui bersama ayahnya di rumah itu. Jinwoo mengambil kotak yang berisi barang – barang ayahnya ketika dia masih si penjara dulu. Jinwoo merasa bersalah pada ayahnya karena membuat ayahnya terlalu lama menunggu. Jinwoo membuka kembali surat dari ayahnya untuknya. ” Jinwoo… meskipun aku kehilangan ingatanku…aku akan mengingatnu di hatiku. ” tulis ayah Jinwoo. ” Ayah…kau sudah dinyatakan tak bersalah….” kata Jinwoo sambil memegang surat ayahnya.
Dengan mengendap – ngendap Nam Yeo Kyung masuk ke kakaknya. Dia mencari – cari sesuatu. Dia membuka semua laci penyimpanan dan akhirnya menemukannya. Paspor. Dia menemukan paspor kakaknya. Kakaknya berencana pergi ke China. Dia menemukan paspor tsb dalam bahasa China dan di dalamnya terdapat identitas baru Gyu Man. Yeo Kyung sangat terkejut. Tiba – tiba Gyu Man masuk. Dia melihat adiknya memegang sesuatu. Gyu Man mendekati Yeo Kyung yang ketakutan. ” Apa yang kau lakukan? Jika ayah menemukan ini…” . ” Aku butuh menyelamatkan diriku dulu…san aku bisa mengatasi yang lainnya nanti. Aku hanya tak ingin masuk ke penjara tanpa alasan…” kata Gyu Man. Dia mengambil paspor tsb dari tangan Yeo Kyung. ” Anggap saja kau tak pernah melihat ini….dan tak melihatmu juga…” kata Gyu Man. Lalu pergi meninggalkan Yeo Kyung yang shock.
Lee In Ah dan tim mendatangi kantor Gyu Man. Namun kosong. Sepertinya Nam Gyu Man memang sudah melarikan diri. Lee In Ah langsung memerintahkan timnya menyebar berita hilangnya Gyu Man dan melacak keberadaan mobilnya. Lee In Ah langsung menelpon Jinwoo dan mengatakan bahwa Nam Gyu Man menghilang.
Sementara Nam Gyu Man dengan tenang berada di mobilnya. Dia mengira pelarian dirinya akan mulus.
Tim Lee In Ah pergi ke rumah Nam Gyu Man. Namun disana hanya ada Nam Yeo Kyung. Nam Yeo Kyung pun menanyakan keberadaan Lee In Ah. Sepertinya dia akan memberitahukan sesuatu kepada In Ah.
Polisi mengerahkan pasukannya untuk mencari Nam Gyu Man. Lee In Ah mendapatkan info bahwa Nam Gyu Man sedang menuju dermaga sekarang. Jinwoo pun langsung mengarahkan mobilnya kesana.
Nam Il Ho yang mengetahui bahwa aurat penangkapan Nam Gyu Man sudah keluar merasa marah karena Nam Gyu Man berusaha melarikan diri. Dia bertanya apakah Hong Mo Suk mengetahui akan hal itu. Hong Mo Suk berbohong mengatakan bahwa dia tak mengetahui akan hal itu. ” Aku hanya menasehatinya jika dia ingin pergi untuk sementara waktu. Kita akan menyelesaikannya dengan ijin khusus. ” kata Mo Suk. Nam Il Ho terlihat marah. Dia sudah berjuang hingga saat ini untuk Nam Gyu Man, namun Gyu Man malah melarikan diri, menyelamatkan dirinya sendiri. ” Aku menerima penghinaan dan merendahkan diriku sendiri hanya untuk menyelamatkannya. Bagaimana bisa dia menyelamatkan dirinya sendiri seperti ini? Dia emang tak berguna!!!! Aku tak akan menerima dirinya lagi!!! ” kata Il Ho. Hong Mo Suk berusaha menenangkan Nam Il Ho yang terlihat sangat marah besar. Namun sepertinya Nam Il Ho sudah diambang kesabarannya.
Dengan mudah Nam Gyu Man juga berhasil melalui patroli yang dilakukan oleh polisi. Dia bersorak kegirangan.
” Sepertinya kakakku akan melarikan diri ke China. Aku yakin itu. Aku menemukan password dan IDnya. ” kata Yeo Kyung pada In Ah. In Ah terkejut. Lalu menanyakan mengapa Yeo Kyung memberitahukan ini kepadanya. ” Ini adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untuk menjaga harga diriku sebagai jaksa. Dan juga sebagai permintaan maaf atas apa yang sudah keluargaku lakukan 5 tahun lalu. ” kata Yeo Kyung. ” Terima Kasih. ” ujar In Ah lalu pergi meninggalkan Yeo Kyung. Yeo Kyung nampak lega sudah mengatakan semuanya kepada In Ah.
Lee In Ah dan Jinwoo terus melakukan pengejaran kepada Gyu Man yang hendak melarikan diri ke China.
Park Dongho berhasil mengejar mobil Nam Gyu Man hingga ke dermaga. Namun sial, Nam Gyu Man berhasil mengecohnya. Dia tak ada dalam mobil tsb. Mobil tsb hanya sebagai pengalih perhatian agar semua polisi terpusat ke arah dermaga. Park Dongho telah diperdaya.
Namun sepertinya Nam Gyu Man tak bisa memperdaya Jinwoo. Jinwoo berhasil tiba tepat setelah mobil yang ditumpangi Nam Gyu Man tiba di landasan helikopter yang akan membawanya ke China. ” Nam Gyu Man…apakah kau akan pergi untuk urusan bisnis?” tanya Jinwoo menggoda. Nam Gyu Man kesal karena Jinwoo ada di sana. ” Kau…akan berakhir sekarang…” kata Jinwoo.
“Baiklah..tangkap aku kalau bisa…” kata Gyu Man sambil melangkah ke arah pintu Heli. Namun..belum sampai dia naik, helikopter tsb sudah terbang tanpa membawa dirinya. Bisa dibayangkan betapa kesalnya Gyu Man. Dia pun berteriak untuk meminta Helikopter kembali. ” Hyaaaa…kau…aku belum naik!! Bagaimana bisa kalian pergi tanpa membawaku…!!!! Kembali…kembali kalian bodoh….!!!” Nam Gyu Man terus mengumpat. Lee In Ah datang dengan membawa polisi.
Saat Nam Gyu Man menoleh ke belakang, dia sudah dikepung oleh pasukan polisi yang menunggu untuk menangkapnya. Nam Gyu Man terkunci sekarang. Tak ada jalan keluar lagi.