In Ah menemukan penjahatnya. In Ah menemukan pembunuhnya. Tanpa pikir oanjang Lee In Ah mengikuti pembunub tsb ke sebuah gang. Sesampainya di sana pembunuh tsb bersembunyi di belakang In Ah. Karena begitu semangatnya In Ah kehilangan kwewaspadaan. Pembunuh itupun memukul In Ah hingga terjatuh. In Ah pun jatuh tak sadarkan diri.
Jinwoo yang sebelumnya tengah berkomunikaai dengan In Ah, merasa panik karena In Ah tiba – tiba menutup ponselnya. Jinwoo berteriak memanggil nama In Ah namun tak ada jawaban. Jinwoo langsung mengetahui bahwa telah terjadi sesuatu pada In Ah. Di saat yang sama, di belakang Jinwoo, datang mobil Dongho. Dongho keluar dari mobilnya dan mengambil arah yang berlawanan dengan Jinwoo. Sementara Jinwoo berlari sambil menebak dimana In Ah berada.
Jinwoo mengingat apa yang dikatakan pria bertattoo itu di saat mereka bersimpangan jalan. Dengan semua ingatan yang dimilikinya akhirnya Jinwoo tahu dimana In Ah berada. Jinwoo segera berlari ke arah sana.
In Ah tersadar dari pingsannya. Terkejut karena lelaki bertatto tsb ada di depannya. In Ah ketakutah, namun mencoba untuk menyembunyikannya. ” Kau pikir kau dapat melarikan diri selamanya? Siapa yang menyuruhmu? ” tanya In Ah dengan mengumpulkan sisa keberaniannya. Tapi pria tsb tak menjawab. Dia mengeluarkan seutas tali dari arlojinya dan langsung mengarahkannya ke leher In Ah. Dengan sekuat tenaga In Ah berusaha memgang tali tsb dengan tangannya agar tak menyentuh ke lehernya.
Dongho menemukan tempat persembunyian pembunuh Ahjumma. Dia ingin membuka pintu namun terkunci. Alhasil dipecahkanlah kaca toko tempat pembunuh tsb berada. Pembunuh itu kaget karena ada orang yang berhasil masuk ke persembunyiannya.
Pembunuh tsb bertanya, siapa Dongho. Dongho tak menjawabnya. Dia justru balik bertanya apakah Joo Il yang memintanya untuk melakukan hal ini. ” Lepaskan wanita itu. Dia tak ada hubungannya dengan ini…” kata Dongho. ” Kenapa kau peduli? Apa kau ingin mati juga?” pria tsb bertanya sambil melayangkan pukulan ke arah Dongho. Namun sepertinya pembunuh tsb berhadapan dengan orang yang salah. Dongho lebih kuat dan lihai darinya jika urusan berkelahi. Akhirnya pria tsb kalah di tangan Dongho.
Tak lama Jinwoo datang. Dia langsung berlari ke arah Lee In Ah yang terkulai lemas di kursi. Jinwoo meneriakkan nama Lee In Ah sambil menggerak – gerakkan bahunya. Syukurlah, In Ah membuka matanya perlahan. Sambil menatap lemah ke arah Jinwoo.
Joo Il pun menemui orang suruhannya itu di penjara. Dia meminta agar orang suruhannya itu tutup mulut. Jangan mengatakan apapun kepada polisi. Joo Il berjanji akan mengatasi semuanya. Yang perlu dilakukan oleh pembunuh bayaran tsb hanyalah menunggu. Joo Il akan segera membebaskannya. ” Segera lah bereskan urusanmu dengan benar…huh?! ” tiba – tiba detektif Gwak muncul di antara mereka. ” Gangster bodoh…..” kata Detektif Gwak sambil berlalu. Joo Il tak bisa mengatakan apapun.
Manager Yeon, In Ah dan Song Jae Ik menunggu Jinwoo di luar kantor polisi. Tak lama Jinwoo pun keluar. Dia menanyakan keadaan In Ah apakah dia baik – baik sajam In Ah pun juga sebaliknya. Tak lama mereka berempat pergi meninggalkan kantor polisi.
” Ya.. Lee In Ah telah menemukan penjahat yang sebenarnya…” lapor Seo Beom kepada Gyu Man. Dia memata-matai Jinwoo dkk di kantor polisim Seo Beom mengatakan bahwa Jinwoo telah dibebaskan dari tuduhan. Bisa dibayangkan betapa marahnya Gyu Man disaat rencana yang sudah ia buat gagal karena Lee In Ah.
Di saat yang sama ada mobil yang menyalip mobilnya. Hal ini makin membuat emosi Gyu Man memuncak. Dia melemparkan earphone yang sedang digunakannya. Menyalip mobil berwarna merah itu lagi kemudian berhenti tepat di hadapannya. Pengemudi mobil merah tsb yang seorang ibu – ibu merasa ketakutan. Gyu Man keluar dari mobilnya dan menggunakan sarung tangannya. Kemudian, dia mengambil tongkat golf di bagasi mobilnya dan melangkah ke arah mobil merah tsb. Si Ahjumma merasa ketakutan. Luar biasa sekali kelakuan Nam Gyu Man ini. Dia naik ke atas mobil merah tsb. Berkata bahwa dia tak suka mobilnya disalip. ” Kau bermain dengan orang yang salah hari ini. Moodku sedang tidak baik hari ini. Tetaplah di dalam atau kalau kau keluar kau akan terluka. Mengerti?!” Gyu Man langsung memukul kaca depan mobil merah tsb dengan tongkat golfnya. Ahjumma berteriak ketakutan. Gyu Man melampiaskan kemarahannya kepada Ahjumma tsb. Dia sebenarnya marah karena Lee In Ah telah menggagalkan rencananya. Dan akhirnya dia mendapatkan tempat pelampiasan yang bagus.
Selesai merusak kaca mobil ahjumma tsb, Gyu Man kemudian menelpon Park DongHo untuk menyelesaikan masalah yang sudah ia buat.
Joo Il menemui Park Dongho. Dia mengatakan bahwa Dongho telah merusak rencananya. Dongho menjelaskan bahwa dia hanya tak mau hyungnimnya itu melakukan perbuatan kotor itu sendiri. Tapi Joo Il sepertinya tak mau mendengarkan alasan itu. ” Mengapa kau selalu melakukan kejahatan orang lain. Tak bisa kah kau hidup tenang dengan hidupmu yang sekarang?” suara Dongho meninggi. ” Dongho….sampai saat ini, aku tak pernah merasa menyesal dengan semua keputusan yang sudah aku ambil. Walaupun ada darah di tanganku, aku akan terus merasa bahwa apa yang aku lakukan adalah hal yang benar. Kau tahu bahwa ada 150 mulut yang harus aku berikan makanan kan?”. Dongho tak menjawab perkataan Hyungnimnya. Joo Il meminta Dongho memutuskan apakah dia akan membela Jinwoo atau terus berada di sisi Joo Il di bawah suruhan Keluarga Nam. Joo Il kemudian melangkah ke arah pintu keluar. ” Aku berharap, kau masih akan terus bersamaku di jalan ini bersama.”
” Bagaimana kau bisa menangkap penjahat tsb sendirian? ” tanya Jinwo pada In Ah disaat mereka kembali ke rumah Jinwoo. ” Aku tak punya pilihan lain. Aku harus menangkapnya untuk membersihkan namamu. ” kata In Ah. Jinwoo berkata pada In Ah bahwa lain kali In Ah tak boleh melakukan hal itu sendirian. In Ah pun mengiyakan. Tiba – tiba dia melihat ada anak perempuan Ahjumma datang untuk menemuinya.
Jinwoo bertanya maksud dari anak perempuan Ahjumma untuk bertemu dengan dirinya. Wanita tsb meletakkan sebuah handphone di hadapan Jinwoo dan In Ah. Dia m ngatakan bahwa ibunya telah berpesan, jika terjadi sesuatu kepada dirinya, anaknua itu harus memberitahukan tentang video tsb ke seluruh dunia. ” Tapi aku berpikir bahwa sebaiknya aku memberitahukan ini kepadamu.”. ” Aku minta maaf…..untuk ibuku. Aku harap ayahmu bisa terbukti tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara. ” kata anak ahjumma. Dia mulai terisak.
Park Dongho sedang membereskan masalah yang sebelumnya telah dibuat oleh Nam Gyu Man kepada wanita pengendara mobil merah. Park Dongho memberikan wanita itu sejumlah uang seraya berkata bahwa dia akan merasa senang jika wanita tsb tidak memberitahukan orang luar tentang kejadian siang itu. Wanita itu mengintip sebentar ke dalam amplop. Kemudian dia dibimbing oleh Dongho untuk masuk ke dalam mobilnya. ” Aishhh….apa yang sedang aku lakukan di sini??! ” gumam Park Dongho yang benci perbuatannya sendiri. Karena dia harus terus menerus melakukan hal bodoh untuk Nam Gyu Man.
Jinwoo dan In Ah menyaksikan video yang diberikan oleh anak Ahjumma. Video tsb adalah video pengakuan Kim Hyun Ok, nama Ahjumma tsb yang telah berbohong di persidangan 4 tahun lalu. Kim Hyun Ok mengatakan bahwa kesaksian dia di persidangan Seo Jae Hyuk 4 tahun lalu adalah bohong. Dia tak melihat Seo Jae Hyuk menyembunyikan sesuatu hari itu. Bahkan Seo Jae Hyuk pada hari itu tak datang bekerja. ” Aku minta maaf….sangat minta maaf…” kata Kim Hyun Ok dalam videonya sambil berlinang air mata.
Tak hanya Jinwoo dan In Ah yang menyaksikan video tsb. Hakim Kang Suk Gyu juga. Dia merasa ada yang aneh dengan kasus tsb. Sehingga dia mengabulkan permintaan persidangan ulang kasus Seo Ja Hyuk.
Tentu saja hal ini tak sesuai dengan harapan keluarga Nam. Dengan lantang Jinwoo menyerukan bahwa dia akan membawa pelaku sebenarnya ke pengadilan. ” Aku melakukan ini tidak hanya membuktikan bahwa klienku tak bersalah. Tetapi juga untuk menegakkan hukum di negara kita. “. Saat di tanya apakah itu karena kliennya adalah ayahnya, Jinwoo menjawab, ” Aku akan menjalankan tugasku sebagai pengacara. Membuktikan klienku tak bersalah. Tak ada yang berbeda walaupun dia adalah ayahku. “. ” Aku akan membuktikan bahwa tertuduh tak bersalah dan kebenaran pasti akan terungkap. “
Nam Il Ho terlihat geram. Dia mematikan televisi. Sementara Nam Gyu Man sudah berlutut di depannya. Namun Nam Il Ho tak tersentuh. Dia beranjak dari bangkunya dan berjalan hendak mengambil tongkat yang biasa dia gunakan untuk memukul Gyu Man. ” Ayah….tolong berikan aku kesempatan lagi. Aku akan memenangkan persidangan itu. ” kata Gyu Man sambil kembali berlutut, memohon pengampunan ayahnya. Nam Il Ho berbalik dan berkata pada Gyu Man, sampai kapan dia akan membereskan semua masalah yang sudah Gyu Man buat. Nam Il Ho juga mengancam, jika nama IlHo grup menjadi tercemar gara – gara kasus ini, dia tak akan mengampuni Gyu Man. ” Jika kau tak ingin berakhir seperti ibumu, menangkanlah persidangan ini…” kata Il Ho. ” Baik ayah…aku akan memenangkannya…” jawab Gyu Man.
Semua kubu Nam Gyu Man seperti kebakaran jenggot. Tak beda dengan Hong Mo Suk. Dia memarahi In Ah karena ikut campur dalam masalah pembunuhan Saerim Dong. Hong Mo Suk merasa bahwa In Ah sudah melanggar peraturan Jaksa. Bukan In Ah namanya jika tidak membela diri. In Ah bersikeras bahwa apa yang sudah ia lakukan adalah benar. Dia merasa bahwa kasus pembunuhan Ahjumma dengan beberapa kasus yang sedang ia selidiki adalah berkaitan. Jadi perlu juga baginya untuk ikut turun ke lapangan menyelidiki. Hong Mo Suk tidak menerima alasan In Ah. ” Kau hanya perlu membayar dengan menuliskan permintaan maafmu dan jika hal ini terjadi di lain waktu, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja..” kata Mo Suk kemudian meninggalkan In Ah. Sementara In Ah kesal bukan main. In Ah kemudian mendapatkan telepon dari staffnya yang mengatakan bahwa kasus pembunuhan Jungsan- dong akan segera ditutup. Dan In Ah tahu bahwa detektif Gwak ada di balik ini semua.
” Aku telah menunggu kau untuk menelponku…” begitulah kata Hong Mo Suk ketika Nam Il Ho menghubunginya. Nam Il Ho meminta Hong Mo Suk untuk mencarikan jaksa yang hebat untuknya. Hong Mo Suk memang anak buah yang baik. Dia sudah menyiapkan itu semua. Ada salah satu orang yang mendapatkan beasiswa dari Il Ho life. Dan Hong Mo Suk yakin, Nam Il Ho pasti menyukai jaksa tsb.
Jinwoo dan Jae Ik sedang berada di penjara untuk menjenguk ayah Jinwoo. Di saat mereka ingin masuk ke dalam rumah tahanan, mereka melihat ada seseorang laki – laki tua yang baru saja keluar dari penjara. Dia adalah pemimpin dari Hosan Grup. Dia di vonis 10 tahun penjara karena menggunakan uang perusahaan. Tapi kenyataannya dia hanya mendapat hukuman 5 tahun dan dibebaskan selama 5 bulan. Dengan alasan menderita penyakit Parkinson. ” Aiih….harusnya dia menjadi seorang aktor…” ejek Jae Ik. Jinwoo membiarkan pengacara Song yang terua mengumpat.
Jinwoo bertemu kembali dengan ayahnya. Dengan senang Jinwoo menyampaikan bahwa permohonan untuk persidangan ulang telah dikabulkan. Namun Jae Hyuk malah menolaknya. Dia mengatakan bahwa dia tak ingin melakukan persidangan itu kembali. ” Laki – laki itu mengatakan bahwa aku telah membunuh wanita itu…” kata Jae Hyuk ketakutan. Pria yang ia maksud adalah Nam Gyu Man. Jinwoo menarik napasnya. Mengumpulkan semua tenaganya dan mengatakan pada ayahnya bahwa Gyu Man lah yang telah membunuh wanita tsb. Jae Hyuk tampak berpikir. Sesekali dia menunjukkan ekspressi rasa sakit. Dia menahan sakit di perutnya. ” Benarkah dia yang melakukannya?” tanya Jae Hyuk takut – takut. Jinwoo mengiyakan. Dia mengatakan bahwa Jae Hyuk tak bersalah. Jadi tak ada salahnya jika Jae Hyuk mengikuti persidangan itu kembali. ” Selama 4 tahun…aku telah menunggu saat ini. Jadi…percayalah kepadaku…” kata Jinwoo sambil tersenyum. Jae Hyuk juga menunjukkan senyumnya. Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada Jinwo. Kemudian dia merasakan sakit kembali di perutnya. Dan Jinwoo pun merasakan ada hal yang aneh yang terjadi kepada ayahnya.
Jinwoo menemui dokter di penjara. Jinwoo menunjukkan data yang di dalamnya terdapat info bahwa penyakit ayahnya telah mengalami peningkatan. Bahkan sekarang ayahnya juga sudah sering merasakan sakit perut. Jinwoo berkata jika memang dokter tsb tak mau merawat ayahnya, ijinkan dia di rawat oleh dokter luar. ” Jadi maksudmu aku harua memberikan perlakuan khusus kepada ayahmu? Hanya karena dia pelupa dan sering sakit perut? Kepada pasien yang dihukum mati? ” tanya dokter berambut putih itu yang menyebabkan emosi Jinwoo naik. ” Aku meminta ini bukan sebagai anak laki – laki melainkan sebagai pengacaranya. ” balas Jinwoo. Melihat dokter tsb tak bergeming, giliran Jae Ik yang bicara. ” Bagaimana kau telah melepaskan pasien yang baru saja keluar? Pasien tua yang pura – pura sakit dibebaskan sementara orang yang hampir mati kesakitan malah ditolak untuk menerima perawatan. Apakah ini masuk akal?” kata Jae Ik dengan nada tinggi. Sang dokter pun mencoba melawan. Dengan mengatakan bahwa pria itu benar – benar sakit. ” Bukan aku yang membuat keputusan seperti itu. Itu semua tergantung jaksamu….” kata Dokter dengan santai.
Lee In Ah datang menemu detektif Gwak. Dia bertanya mengaoa menutup kasus pembunuhan di Jungsan-dong. Lee In Ah menganggap bahwa kasus pembunuhan itu adalah pembunuhan bayaran. Dan dia meminta detektif Gwak serta kepolisian menyelidikinya. ” Mengapa kau tak bertanya kepada atasanmu? Aku hanya menjalankan apa yang dia perintahkan. Bukankah jaksa berhak memerintahkan untuk menutup atau melanjutkan investigasi?” tanya detektif Gwak. ” Apa? Jaksa Hong Mo Suk ada di balik semua ini?” In Ah tak percaya.
Jinwoo memberikan beberapa berkas yang kasusnya telag ditutup oleh Hong Mo Suk. Dan semua kasus yang beliau tutup adalah kasus yang berkaitan dengan IlHo grup. Tentu saja hal ini sangat mengundang kecurigaan Lee In Ah.
Seo Jae Hyuk merasa sakit di perutnya semakin menjadi – jadi. Dia tak bisa menahannya. Dia pergi ke tempat dokter. Namun apa yang terjadi? Doktwrtsb justru mengabaikannya. Tak berniat memberikannya obat. Di sisi lain, Jae Hyuk sampai memohon agar dokter memeriksa keadaan dirinya. Agar dirinya bisa disembuhkan. Namun dokter hanya memberinya obat penghilang rasa sakit. Bahkan polisi tega menyeretnya keluar dari ruangan dokter di saat Jae Hyuk meraung kesakitan.
Ahn Seo Beom menyampaikan pesan dokter penjara kepada Nam Gyu Man. Memberitahukan bahwa dokter tsb tidak memberikan obat kepada Jae Hyuk yang mulai melemah karena Alzheimer yang di deritanya. Gyu Man merasa senang. Karena rencananya mulai berhasil sedikit demi sedikit. Gyu Man mengatakan akan lebih menyeramkan jika Jae Hyuk juga memiliki hyperthymesia seperti anaknya. ” Bukankah seperti itu Seo Beom?” tanya Gyu Man. Seo Beom menjawab dengan terbata- bata. ” Apa yang bisa dia lakukan? Itu salahnya karena menjadi miskin..” kata Gyu Man. Seo Beom menatap kekejaman Gyu Man dari kaca spionnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
Gyu Man datang menemui Park Dongho di kantornya. Dia memuji Park Dongho karena mengatasi masalah mobil yang sudah ia pukuli dengan tongkat golf dengan baik. ” Tapi kenapa kau malah bersikap bodoh pada kasus pembunuhan di Junsa – dong? Aku melepas banyak anjing pemburu untuk menangkap Seo Jin Woo. Aku akan membunuh anjing pemburu yang tidak bisa berburu. ” kata Gyu Man. ” Aku kemari hanya menyampaikan soal itu. ” kata Gyu Man sambil menepuk pundak Dongho. Tak sepatah katapun Dongho membalas perkataan Gyu Man. Dia hanya menatap Gyu Man dalam diam.
Untuk menghilangkan rasa kesalnya, Park Dongho pergi minum. Tanpa di sangka dia bertemu dengan Tak Young Jin serta detektif Bae Joong Sik. Akhirnya mereka bertiga minum bersama. Detektif Bae menolak untuk disebut sebagai teman satu kota dengan Jaksa Tak. Dia mengatakan bahwa jika bukan karena kasus kecelakaan yang ia selidiki begitu dalam, dia tak akan dipindahkan ke kota dimana jaksa Tak tinggal. ” Kasus kecelakaan apa yang menyebabkanmu diturunkan dari pangkat? ” . ” Hanya kasus seorang pengemudi yang mabuk kemudian mengalami kecelakaan. ” kata Jaksa Tak. ” Haiishhhh….sudah berapa kali kubilang padamu…bahwa itu bukan kecelakaan karena pengemudinya mabuk…ayah mana yang menyetir dalam keadaan mabuk sambil membawa anaknya?? ” kata detektif Bae sambil mabuk. Park Dongho yang hendak menyuapkan makanan ke dalam makanannya langsung terhenti. Dia sepertinya familiar dengan kata – kata yang barusan diucapkan oleh detektif Bae.
Dia ingat di saat dulu kasus kecelakaan ayahnya. Tiba – tiba kasus ysb ditutup. Padahal Dongho masih ingin penyelidikan lebih lanjut. ” Ayahku tidak mabuk….ayah mana yang menyetir dalam keadaan mabuk sambil membawa anaknya?” kata Dongho muda. Namun petugas kepolisian tsb bersikeras bahwa kasus tsb telah ditutup dan dianggap kecelakaan karena pengemudi mabuk.
Nam Il Ho dan Nam Gyu Man datang menemui Hong Mo Suk di kantor kejaksaan. Mereka bertemu dengan Jaksa yang akan melawan Jinwoo dalam sidang ulangan kasus Seo Jae Hyuk. Lee In Ah yang tak sengaja lewat, melihat pertemuan mereka. Sepertinya memang mereka merencanakan sesuatu.
Gyu Man pun mengajak pengacara wanita tsb untuk makan malam. Ternyata Gyu Man juga mengundang Park Dongho. Di saat Dongho melihat Ms. Chae, dia agak sedikit terkejut. Begitu juga dengan Ms. Chae. Gyu Man memperkenalkan Dongho kepada Ms. Chae. Menjelaskan bahwa Park Dongho adalah pengacara asli dari sidang utamanya. ” Apakah kalian saling mengenal?” tanya Gyu Man kepada Dongho dan Ms. Chae. Dia melihat ada sesuatu yang aneh antara mereka berdua. Ms. Chae mengatakan bahwa dia dan Dongho menjalani pelatihan bersama – sama. Gyu Man menyambut informasi itu dengan senang.bdia meminta Dongho agar dapat membantu Ms. Chae di persidangan nanti. ” Itu tak akan banyak membantu. ” kata Dongho. ” Mengapa kau berkata seperti itu? Andilmu sangat besar saat sidang pertama dulu. Tentu saja persidangan ini akan berbeda dari yang sebwlumnya. Bukankah begitu?” tanya Gyu Man. ” Kau tak akan pernah tahu, takdir apa yang akan menimpamu…” kata Dongho. Tatapannya tajam ke arah Gyu Man. Ms. Chae menoleh ke arah Dongho. Gyu Man meminum araknya dengan santai namun tatapan matanya terlihat tegang.
Park Dongho dan Ms. Chae mengantarkan Gyu Man ke mobilnya. Kemudian mereka bercakap – cakap. Park Dongho hampir tak percaya dirinya bertemu dengan Ms. Chae dalam kondisi seperti ini. Ms. Chae yang dulunya terkenal sebagai penegak hukum yang taat, sekarang malah membantu keluarga Nam untuk membela kejahatannya. ” Jangan menggapku murahan karena kita bertemu dalam kondisi seperti ini. ” kata Ms. Chae. ” Murahan??? Kau membantu keluarga Nam…posisi kita sama sekarang..” kata Park Dongho. ” Tapi setidaknya aku tidak akan merubah wajahku di persidangan seperti dirimu. ” kata Ms. Chae. Kemudian Jaksa wanita itu pergi meninggalkan Park Dongho. ” Hah…wanita itu…masih sama seperti yang dulu….” kata Dongho.
Jinwoo terlihat sedang mengetuk pintu rumah seseorang dan memanggil – manggil namanya. Dia adalah Park Dae Soo. Saksi yang melihat ayah Jinwoo yang pagi itu tengah tersesat di hutan. Pagi dimana mayat Jung Ah ditemukan olehnya. Lalu ada seorang tetangga yang memberitahu bahwa keluarga Park Dae Soo telah pindah. Mereka pergi tergesa – gesa sekali saat pagi. Jinwoo merasa ada yang aneh dengan kejadian ini semua.
Benar saja, ternyata Park Dae Soo sedang bertemu dengan Ahn Seo Beom. Seo Beom memberikan pak tua itu sejumlah uang. Seo Beom menyuruhnya untuk pergi dengan tenang dan jangan pernah mengatakan apapun. Sepertinya memang Nam Gyu Man sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang. Dia menyingkirkan semua saksi – saksi yang akan memberatkan perusahaannya.
Park Dong Ho kembali bertemu dengan Detektif Bae Joo Sik. Dia ingin menanyakan perihal kecelakaan yang sempat tercetus dari mulut Detektif Bae. Detektif Bae membenarkan bahwa kejadian tsb terjadi di Yongin. ” Sebuah mobil air menabrak mobil sedan kecil. 3 meninggal, supir truck dan juga 2 anggota keluarga dari mobil sedan tsb meninggal. Sepertinya kecurigaan Dongho mulai terbukti. Dia kemudian meminta report kasus kecelakaan tsb.
Song Jae Ik merasa kesal karena satu – satunya saksi malah menghilang. Manager Yeon juga merasa aneh dengan kejadian tiba – tiba seperti itu. Namun Jinwoo tak ingin mereka berlarut dalam masalah itu. Jinwoo meminta detektif Song untuk terus menyelidiki kemana Park Dae Soo berada. Sementara dia meminta Manager Yeon untuk mencari tahu, jaksa yang akan muncul di persidangan nanti. Sementara Jinwoo sendiri pergi untuk mencari kemungkinan ada saksi lain yang masih bisa dia gali lagi.
Lee In Ah sangat shock di saat dia harus membantu Chae Jin Kyung dalam persidangan ayah Jinwoo. Hong Mo Suk yang meminta Lee In Ah untuk melakukan itu. Ini adalah taktik Hong Mo Suk dan Gyu Man. Dia tahu bahwa Lee In Ah tak akan berhenti untuk membela Jinwoo. Hong Mo Suk membuat Lee In Ah mundur dengan cara ini. ” Aku Chae Jin Kyung…aku mohon bantuanmu….” kata Jaksa Chae memperkenalkan diri. Lee In Ah menjabat tangan Jin Kyung. ” Aku tak peduli apapun. Kau harus memenangkan persidangan ini. Tak peduli apapun. ” kata Mo Suk sambil tersenyum licik. In Ah pun tak menjawab apa – apa.
Jinwoo datang ke kantor seorang dokter. Dokter tsb adalah dokter yang lagi – lagi memberikan keterangan palsu di persidangan Seo Jae Hyuk 4 tahun lalu. ” Selamat atas pengangkatanmu sebagai deputy direktur RS…” kata Jinwoo. Dokter tab tersentak melihat kedatangan Jinwoo. ” Apa kau kesini karena kau ingin mengingatkan masa lalu? Jangan melakukan hal keras kepala. ” jawabnya. Jinwoo tak bergeming. Dia mengatakan bahwa sokter ini telah melakukan banyak kecurangan. Dia sengaja salah mendiagnosa pasien agar pasien – pasien tsb dikurung di RS Jiwa. Hal itu pasti permintaan keluarganya. Dan dokter tsb juga pasti mendapatkan bayaran yang sangat besar. Melihat Jinwoo tahu akan rahasianya, dokter tab terdiam. Dia sempat membentak Jinwoo.kemudian dengan lancar Jinwoo menyebutkan nama pasien yang sudah menjadi korban dokter tsb. ” Apakah kau tahu bahwa sebagian dari mereka hampir saja melakukan bunuh diri hanya untuk keluar dari tempat tsb? ” tanya Jinwoo. ” Apa yang kau inginkan? ” dokter bertanya. ” Aku akan membiarkan hal ini, jika kau mengakui bahwa kau sudah memberikan keterangan yang salah 4 tahun lalu di persidangan ulang. ” Jinwoo berkata tegas.
Park Dongho sudah mendapatkan berkas tentang kecelakaan yang melibatkan ayahnya di Yong – in beberapa tahun silam. Dia terkejut saat melihat ada nama Seo Jae Hyuk sebagai korban. Lalu Dongho membuka halaman berikutnya. Benar saja di sana tertulia nama Seo Jae Hyuk dan Seo Jinwoo sebagai korban yang mengalami luka serius. Dongho teringat kata – kata detektif Bae yang mengatakan bahwa dalam peristiwa itu ada 3 orang meninggal. Supir truk, dan 2 orang anggota keluarga yang ditabrak. Dia adalah ayah Dongho, ibu serta kakak Jinwoo. Betapa shocknya Dongho di saat dia mengetahui hal ini. Dia pun histeris. Tak percaya. Pantas saja dia dan Dongho selalu bertemu di saat hari kematian keluarganya di rumah abu. Ayahnya meninggal di hari yang sama dengan ibu dan kakak Jinwoo dalam kecelakaan itu. Dongho benar – benar shock.
” Jaksa Lee…aku mengerti perasaanmu. Tapi sebagai seorang Jaksa, tugasnya adalah melakukan apa yang sudah diperintahkan. Pendapat dan pikiranmu tak akan ada gunanya. ” kata Jaksa Chae kepada In Ah. In Ah mengetahui bahwa kerjasama antar jaksa itu sangat penting dalam suatu kasus. Tapi jaksa juga memiliki hak untuk mempunyai pendapatnya sendiri. Jaksa Chae mengatakan bahwa kepercayaan diri In Ah mungkin akhirnya akan menyulitkan In Ah sendiri di akhir. Jaksa Chae meminta In Ah untuk membantu Jaksa Hong dalam kasus ini. In Ah tak menjawabnya.
Park Dongho datang menemui Seo Jae Hyuk. Lagi – lagi Seo Jae Hyuk minta maaf karena tak dapat mengingat siapa Park Dongho. ” Aku adalah pengacara yang membelamu di persidangan 4 tahun lalu. ” kata Dongho. Jae Hyuk tersenyum. Meskipun dia tak mengingat siapa Dongho, dia berusaha untuk tersenyum. ” Tak perlu minta maaf…” kata Dongho. Jae Hyuk sedikit membungkukkan badannya. Dia mengucapkan terima kasih kepada Dongho karena telah berjuang untuknya di pengadilan 4 tahun lalu. ” Pasti kau merasa lelah karena sudah berjuang membelaku. Sangat berat untukmu karena orang yang kau bela dihukum mati. Aku minta maaf. Aku minta maaf karena aku tak bisa mengingat apa yang sudah kau lakukan untukku…” kata Jae Hyuk. Dongho menarik napas dan membuangnya. Sedih. Menyedihkan sekali kondisi Jae Hyuk. Dalam keadaan sakit seperti ini, tak diberikan pengobatan yang layak. Bahkan dia tengah menunggu vonis hukuman mati dilaksanakan. Dongho benar – benar merasa bersalah. Ayahnya yang telah membuat Jaehyuk kehilangan istri dan anak laki – laki pertamanya. Kini, dia yang menyebabkan Jae Hyuk dihukum mati. Dongho berusaha keras menahan tangisnya.
Dokter penjara mengatakan bahwa penyakit Alzheimer Seo Jae Hyuk menjadi parah. Dia bahkan sudah kehilangan kemampuan mengingatnya dalam jangka waktu yang dekat. ” Sampaikan salamku kepada Nam Gyu Man. Katakan padanya aku akan menjaga 37295 dengan baik. ” kata dokter tsb. Park Dongho meraih kerah baju si dokter. ” Jangan pernah memanggilnya dengan angka lagi di depanku. Jangan pernah! ” kata Dongho pelan namun terdengar mengancam.
Tak sengaja Jinwoo bertemu lagi dengan Hong Mo Suk. Dengan saling sindir mereka menyapa satu sama lain. ” Oh ya..kau sudah tahu kan bahwa kau akan melawan Lee In Ah di persidanganmu nanti?” Hong Mo Suk bertanya. Jinwoo sedikit tersentak karena dia tak mengetahui perihal ini. In Ah datang lalu memberikan salam pada Hong Mo Suk. Jinwoo menatap In Ah. In Ah merasa canggung. ” Tolong jangan terlalu keras padanya seperti yang sudah kau lakukan di persidangan Vice President. Dia masih baru…” kata Hong Mo Suk dengan tawa sinisnya. Kemudian dia pergi meninggalkan In Ah dan Jinwoo yang hanya saling menatap.
Lee In Ah berbicara pada Jinwoo. Jinwoo tahu pasti bahwa Hong Mo Suk lah yang sudah memaksa Lee In Ah untuk melakukannya. ” Untuk pertama kalinya aku menyesal telah menjadi jaksa…” kata In Ah. Jinwoo mengatakan bahwa dia sangat tahu, walaupun dia berhasil mendapatkan sidang ulang, tentu saja itu bukan pertarungan yang mudah. Gyu Man tak hanya licik, tapi dia juga punya kekuasaan apapun. Itulah. Jinwoo sudah mempersiapkannya selama 4 tahun. In Ah berkata bagaimana mungkin dia bisa menjadi jaksa di kasus yang ia benar – benar tahu kebenarannya. Dan ia harua mementang kebenatan itu di persidangan. Bagaimana bisa? Mata In Ah mulai berkaca – kaca. ” Aku akan memenangkan persidangan ini.” kata Jinwoo mantap. In Ah mencoba untuk tersenyum.
Dongho membuka brankas rahasianya yang tersimoan di kantor Il Ho Grup. ” Apa yang kau cari disana? Jangan – jangan……” belum sempat Sangho bertanya lengkap, dia sudah tahu apa yang akan diambil majikannya. Sebuah kaset CD. Kaset itu adalah bukti kejahatan dari Nam Gyu Man. Pengakuan yang keluar dari mulut Nam Gyu Man sendiri bahwa dia yang telah membunuh Oh Jung Ah. Dulu, di saat Dongho gagal membela ayah Jinwoo di persidangan, malamnya Nam Gyu Man datang untuk mengambil rekaman gambar tsb. Dia sempat menanyakan apakah dia membuat copyan dari file tsb. Gyu Man menyangka bahwa Dongho tak membuat salinannya. Namun Gyu Man salah. Dongho sudah membuat salinan dari video tsb. Entah apa rencana yang sedang dipikirkan Dongho saat ini.
Dengan bangga ibu In Ah mengenalkan In Ah pada teman – temannya. Selama ini ibu In Ah selalu membangga – banggakan anaknya yang telah menjadi jaksa. Tak hanya sampai disitu, bahkan sahabat Ibu In Ah pun meminta In Ah untuk membantunya dalam masalah yang sedang dihadapinya nanti di pengadilan. In Ah menolaknya, akan tetapi ibu In Ah memaksa In Ah untuk untuk tetap menolongnya. In Ah, yang pada saat itu perasaannya sedang tidak bagus karena soal Jinwoo agak sedikit membentak ibunya, ” Ibu…apa kau tidak tahu? Betapa seriusnya seorang jaksa dalam menyelesaikan kasusnya?!kasusnya Apakah aku menjadi jaksa karena itu!??! ” In Ah pun meninggalkan ibunya yang shock akan sikap In Ah tsb.
Park Dongho masih terngiang permintaan maaf Seo Jae Hyuk kepadanya. Dia meminta maaf karena tidak bisa mengingat apa yang sudah dilakukan Park Dongho untuknya 4 tahun silam. Tentu saja hal ini sangat menganggu bagi dirinya. Sedang asyik tenggelam dalam pikirannya tiba – tiba Nam Gyu Man menelpon. Mengajaknya bertemu di suatu tempat.
” Pengacara Park sangat mengangguku akhir – akhir ini..” kata Gyu Man. Ahn Seo Beom bertanya, apa yang akan direncanakan oleh nya. ” Aku ingin melihat dia bereaksi di depan Jinwoo…”
Nam Gyu Man pun datang ke kantor Jinwoo. Jinwoo bertanya apa yang dilakukan Nam Gyu Man di kantornya. Dia tak memiliki kepentingan ada di kantor Jinwoo. Nam Gyu Man mencoba untuk bernegosiasi dengan Jinwoo. Namun sepertinya dia bertemu dengan orang yang salah. ” Teruskanlah….tak tikmu dalam bernegosiasi itu menyenangkan…” kata Jinwoo. “Ah…padahal aku sudah berusaha bersikap baik…” kata Gyu Man. Tak lama Park Dongho pun datang. Jinwoo menatap lekat – lekat pada Dongho. Menunggu apa yang akan dia katakan. Akhirnya Park Dongho mengatakan sesuatunyang diperintahkan oleh Gyu Man. Kata – kata yang pernah ia sampaikan juga kepada Jinwoo beberapa saat lalu. ” Jinwoo…persidangan ini, kau sudah tak bisa menang dari awal. 4 tahun sudah berlalu dan tak akan ada yang berubah…” kata Dongho. ” Tutup Mulutmu!! ” kata Jinwoo geram. ” Hya…orang yang tak punya apa – apa sepertimu, nanti akhirnya kay yang akan kalah melawanku. Bukannya aku. Yang harus kau pertaruhkan nanti adalah seluruh tubuh dan hidupmu. Apa kau mengerti? ” tanya Gyu Man. Jinwok tak menjawab. ” Ah….sepertinya tidak…kau saja yang jelaskan Pengacara Park…” kata Gyu Man sambil menepuk bahu Dongho kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.
Tinggallah Jinwoo dan Dongho. Dongho melangkah mendekati Jinwoo. Dia memanggil nama Jinwoo, ingin mengatakan sesuatu. Tapi Jinwoo memotong perkataannya, ” Sudah Cukup!!! Aku sudah cukup mendengarnya dari bossmu! Tak ada lagi urusannya kau disini….pergilah sekarang!!! ” Jinwoo mengusir Dongho dengan cukup keras. ” Jinwoo…aku tidak bisa menyelesaikannya pada saat itu…aku harap kali ini kau dapat menyelesaikannya. Aku benar – benar mengharapkan itu Jinwoo…” kata Dongho kalem. Dia pun meninggalkan Jinwoo yang masih merasa marah dan kesal.
Jinwoo masuk ke dalam ruangan rahasianya. Menatap gambar – gambar yang ada di dinding. Menatap wajah dan gambar Park Dongho dalam – dalam. Tekadnya sangat kuat untuk bisa mengalahkan Nam Gyu Man dan timnya.
Hari persidangan pun tiba. Jinwoo bertemu dengan jaksa Cha Jin Kyung di lorong. Mereka saling menyaoa dan memperkenalkan diri masing – masing. Chae Jin Kyung mengatakan bahwa dia penasaran dengan sosok Jinwoo. Pengacara termuda yang hebat di Korea. Dan Chae Jin Kyung juga mengatakan bahwa Jinwoo masih terlihat seperti anak sekolah. ” Persidangan ini sangat penting bagiku. Jadi aku tidak akan kalah. ” kata Jinwoo. ” Aku dengar ayahmu sangat sakit. Aku harap kau menang. ” kata Jinkyung sambil pergi dan memasuki ruang sidang.
Jinwoo memasuki ruang sidang. Dia melihat Chae Jin Kyung sudah duduk di tempatnya. Kursi di sebelahnya kosong. Apakah In Ah akan duduk di sana. Bekerja sama dengan Jin Kyung untuk melawannya? Itulah pikiran Jinwoo. Dongho pun terlihat memasuki ruanh sidang. Jinwoo melihatnya. Mereka bertatapan, tak mengatakan sepatah katapun. Mereka bertatapan tanpa ekspressi.
Lee In Ah berjalan menuju persidangan. Teringat kata – kata Hong Mo Suk sebelumnya yang meminta In Ah untuk membantu Chae Jin Kyung dalam persidangan ulang Seo Ja Hyuk. In Ah memasuki ruangan sidang dengan menggunakan baju jaksa. Berjalan di tengah – tengah para hadirin yang akan mengikuti jalannya sidang. Seo Jin Woo melihat ke arahnya. Begitu juga dengan Chae Jin Kyung. In Ah berhenti tepat di pintu yang memisahkan antara ruang hakim dan ruang peserta sidang. Kemudian In Ah memilih untuk duduk di barisan terdepan para peserta sidang. In Ah memilih untuk tak membantu Chae Jin Kyung. Dia mundur. Dan memilih sebagai peserta sidang. Jinwoo pun tersenyum kepadanya. Begitu juga dengan In Ah. Sementara Chae Jin Kyung yang kecewa menelpon jaksa lain agar segera datang untuk membantunya menjalani persidangan.
Persidangan pun dimulai. Dimulai dengan pemutaran video dari Kim Hyun Ok. Video yang menyatakan bahwa dia telah memberikan kesaksian palsu 4 tahun lalu. Dia menjelaskan bahwa dia tak pernah melihat Jae Hyuk melihat menyembunyikan sesuatu. Bahkan di saat hari kejadian, Seo Jae Hyuk bahkan tak masuk bekerja. Kim Hyun Ok di videonya menjelaskan sambil menangis dan meminta maaf. ” Kim Hyun Ok…saksi 4 tahun lalu, telah mengatakan bahwa dia memberikan kesaksian palsu 4 tahun lalu. Fakta yang dia sampaikan bahwa dia melihat Seo Jae Hyuk menyembunyikan alat pembunuhan, semua itu adalah bohong. ” kata Jinwoo.
Giliran Jaksa Chae Jin Kyung yang bicara. Dengan santun, dia mengucapkan bela sungkawanya kepada Kim Hyun Ok. Chae Jin Kyung mengatakan bahwa pernyataan Hun Ok tidak bisa dijadikan sebagai pernyataan yang asli. Hakim Kang Sukgyu mempertanyakan hal itu. ” Dia mengatakan itu di bawah tekanan. Aku akan menghadirkan saksi yang daoat memperkuat alasanku tsb. ” kata Jaksa Chae. Yang lain terlihat mengerutkan keningnya. Siapa saksi yang akan dihadirkan oleh Jaksa Chae. Sementara itu suruhan Gyu Man memata – matai persidangan tsb. Dan menyampaikan pada Gyu Man bahwa Jaksa Chae melakukan tugasnya dengan sangat baik. Gyu Man pun tersenyum.
Saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Chae adalah seorang pria. Dia yang melihat Jinwoo sedang menemui Kim Hyun Ok setelah ybs selesai berbelanja dengan anak putrinya. Pada saat itu adalah saat pertama Jinwoo bertemu dengan Hyun Ok. Jinwoo meminta Hyun Ok untuk menjadi saksi di pengadilan. Dan mengatakan bahwa dia telah berbohong di persidangan 4 tahun lalu. Pada saat itu wajah Hyun Ok terlihat ketakutan. Jadi pria itu berasumsi bahwa Jinwoo telah mengancam Kim Hyun Ok.
Namun Jinwoo mengatakan bahwa kata – kata yang disampaikan oleh Jaksa Chae hanyalah sebuah Spekulasi. Hakim SukGyu menyetujuinya. Kemudian Jaksa Chae menunjukkan grafik suara Kim Hyun Ok. Dari grafik tsb dapat diketahui bahwa di saat Kim Hyun Ok mengatakan itu, dirinya sedang dalam tekanan. ” Pembela, apakah kau ingin mengatakan sesuatu lagi?” tanya Hakim Suk Gyu. ” Aku akan mendatangkan anak perempuan dari mendiang, dia yang akan membuktikan apakah ibunya berbicara dengan paksaan atau tidak. ” kata Jinwoo. Anak perempuan Kim Hyun Ok menyangkal bahwa ibunya dipaksa untuk mengaku. Dia berkata bahwa ibunya lah yabg menginginkan video tsb. Di saat Dia bertemu dengan Jinwoo, ibunya ingin meninggalkan sebuah video itu. Anak perempuan Kim Hyun Ok lah yang merekamnya sendiri. ” Seo Jinwoo bahkan tidak tahu tentang video itu. Aku dengan sukareka mengantarkan video itu kepada Pengacara Seo. Karena itu adalah permintaan terakhir dari ibuku. ” Park Dongho dan In Ah terlihat menarik napas lega.
In Ah mengatakan bahwa dia mungkin satu – satunya jaksa yang duduk diantara penonton. ” Mengapa kau melakukan pilihan itu?” tanya Jinwoo. ” Aku akan memberitahumu nanti. Kau harus berkonsentrasi pada persidanganmu. Siapa yang akan menjadi saksimu selanjutnya?” tanya In Ah.
Saksi Jinwoo berikutnya adalah Dokter yang memeriksa kondisi keadaan Seo Jae Hyuk 4 tahun lalu. Doktwr tsb juga sudah berbohong 4 tahun lalu. Disaat Jinwoo ingin memperkenalkan dokter tsb dengan menyebutkan namanya…tiba – tiba Jinwoo menghentikan bicaranya.
Dia tak ingat. Siapa nama dokter tsb, dia sama sekali tak mengingatnya. Dia meminta maaf kepada Hakim. Dia berusaha mengingat kembali. Siapa nama dokter tsb. Namun yang muncul adalah kenangan buruk ketika sang ayah ditangkap dan divonis mati. Jinwoo berpegangan pada tepian meja. Wajahnya memerah karena menahn sakit sepertinya. Bayangan – bayangan buruk terus datang di pikiran Jinwoo. In Ah, Park Dongho mulai panik. Mereka khawatir. Suk Gyu berusaha memanggil nama Jinwoo berulang kali. Namun suara Suk Gyu terdengar jauh di telinga Jinwoo.
” Jinwoo!!! ” teriak Dongho. Jinwoo jatuh tak sadarkan diri. In Ah pun langsung menghampiri Jinwoo dan berusaha membangunkannya.