HyeJin kelelahan. Atas semua yang sudah terjadi hari itu. Dia ketiduran di dalam bus. Namun HyeJin adalah gadis dengan hati yang hangat. Bahkan dia memberikan tempat duduk kepada nenek- nenek dan dia sendiri berdiri. Padahal HyeJin sendiri sangat lelah.
Oppa yang pada saat itu mengejek HyeJin datang untuk meminta maaf pada HaeRi. Namun HaeRi mengabaikannya. Tiba- tiba di belakang pria itu muncul Kim Hye Rin, adik perempuan HyeJin. Wajahnya sangat mirip dengan HyeJin sewaktu kecil. HyeRin yang megaku sebagai adik HaeRi merayu oppa itu untuk membelikannya makanan. Imbalannya adalahh dia akan mengatakan cara untuk membujuk eonnienya HaeRi agar tidak marah lagi.
Namun sebelum niat HyeRin tercapai, HyeJin muncul di belakangnya dan segera menarik telinga HyeRin. HyeRin menjerit kesakitan. HyeJin mengatakan kepada teman laki – laki HaeRi bahwa HyeJin bukanlah adik HaeRi dan meminta laki- laki itu pergi. HyeJin mengomeli adiknya yang seenaknya datang ke rumah dirinya. HyeJin memperingatkan HyeRin untuk tidak mengganggu HaeRi. Hyerin yang sebal karena sebelumnya di jewer oleh HyeJin menginjak kaki kakaknya dan kabur. HyeRin berkata bahwa kejelekan wajah kakaknya membuatnya jijik. HyeJin kemudian berteriak dan memaki adiknya.
Sosok HyeJin yang terbaring di depan pintu membuat HaeRi terkejut. HyeJin bertanya pada HaeRi apa itu BK Courduroy Blouson ? HaeRi menjawab bahwa kemarin dia baru saja membeli brand tsb. HyeJin terkejut bahwa HaeRi mengerti hal – hal seperti itu.
HyeJin bercerita bahwa orang –orang di kantornya berbicara dengan bahasa alien. Dia menggerutu bahwa pekerjaan ini sama sekali tak cocok untuknya. Dia tak mengerti apa itu BK Courduroy Blouson, Cosmetic look, dsb. HyeJin mengatakan bahwa semua itu adalah sama. Semua hanya alat kosmetik yang dipakai untuk wajah dan baju yang digunakan di tubuh. “ Mereka hanya ingin pamer . “ kata HyeJin dengan mulut yang penuh makanan.
Namun HaeRi tak sependapat dengan HyeJin. Menurutnya itu adalah pengetahuan umum yang harus semua orang tahu. HyeJin hanya tak pernah mau mencoba mempelajarinya. Yang selama ini hanya menjadi focus HyeJin adalah SungJoon dan bukan pekerjaannya. HyeJin agak sedikit marah. Dia menganggap bahwa HaeRi, sahabatnya tak berpihak padanya.
Namun di dalam kamarnya, HyeJin berpikir bahwa memang benar. Dia tak pernah mencoba mempelajari sendiri pekerjaannya.
HyeJin berjalan ke ruangan buku di rumahnya. Dia mencari majalah fashion milik HaeRi. Dia membuka 1 majalah dan di dalamnya terdapat pesan dari HaeRi. “ Melihatmu dimarahi oleh orang sekitar membuatku terganggu. Tanya yang kau tak mengert padaku dan aku akan menjelaskan semua nya kepadamu. “ HyeJin tersenyum. Dan dia mulai belajar sepanjang malam. Bahkan keesokan harinya, di bus, HyeJin juga tetap belajar. HaeRi juga sangat membantu temannya itu belajar tentang make up dan fashion.
Saat di kantor HyeJin sudah bisa menunjukkan kemampuannya kepada Kim RaRa, disaat dia dimintai tolong untuk mengambil salah satu jenis rok, HyeJin mengambilnya dengan benar. HyeJin tersenyum lega.
Di meeting berikutnya HyeJin sudah tak canggung lagi untuk membuat laporan dari kesimpulan meeting. Die merasa bisa mendengar semua yang dibicarakan di dalam meeting tsb. Saking senangnya, tanpa sadar HyeJin meneriakkan kata “ Ee-hee…” dengan keras. Semua yang ada di ruangan meeting menoleh ke arah HyeJin. HyeJin yang mengetahui hal ini langsung minta maaf.
Lagi – lagi SungJoon memandang dingin terhadapnya dan ShinHyuk tertawa melihat tingkah HyeJin yang menurutnya lucu.
HyeJin menyerahkan laporan hasil meeting kepada SungJoon. Tidak seperti sebelumnya, kali ini HyeJin dengan yakin bahwa laporannya benar. SungJoon menyuruh HaeJin pergi tanpa mengomel lagi. Dengan tersenyum dia mengatakan “ baik..”. Namun di saat ingin berbalik, tangan HyeJin tak sengaja menyenggol tumpukan map di meja SungJoon dan jatuh semua ke lantai. HyeJin langsung meminta maaf.
HyeJin kesal karena dia sudah melakukan hampir sempurna. Namun gagal gara- gara dia menjatuhkan tumpukan map tsb. Sedang kesal, tiba – tiba ShinHyuk datang menghampiri hyeJin dan meminta untuk di belikan makanan. HyeJin menolaknya. Lalu mereka bermain lempar koin. ShinHyuk berhasil mengelabui HyeJin dengan mengatakan bahwa bagian atas koin adalah yang ada angkanya. Sementara selama ini HyeJin menganggap bahwa bagian yang ada angkanya itu adalah bagian bawah koin. Mau tak mau HyeJin harus mentraktir ShinHyuk makanan. HyeJin menerimanya dengan pasrah.
HyeJin membuat Leader Cha kagum dengan kemampuan management HyeJin. Bahkan sesuatu yang belum disuruh HyeJin sudah mengerjakannya dengan baik. Kemudian leader Cha menyuruh HyeJin untuk mengembalikan setumpuk buku ke perpustakaan perusahaan.
“ Apa yang harus kukatakan padanya? “ HaeRi bertanya kepada diri sendiri. Dia bingung untuk memutuskan apa yang harus dia katakana pada SungJoon, agar mereka tak bertemu lagi. .
HaeRi menelpon SungJoon mengatakan bahwa mereka hanya bisa bertemu selama 2 jam karena haeRi ada janji yang tak bisa ditinggalkan. SungJoon mengatakan bahwa tak ada masalah dengan hal itu. Dia akan menunggunya.
HyeJin mengagumi perpustakaan perusahaan yang sangat besar. HyeJin berkeliling sebentar. Tak lama dia menemukan buku hasil cetakan perusahan ayahnya dulu, HyeJin sangat menyukai buku tsb.
Di sudut lain perpustakaan, terlihat SungJoon yang juga sedang berkrliling melihat – lihat. ShinHyuk menelpon HyeJin untuk menagih traktiran makan malamnya. HyeJin segera menaruh buku itu kembali dan pergi. Sungjoon lewat di rak yang sama dengan HyeJin tadi. SungJoon mengambil buku yang sama dengan HyeJin dan tersenyum.
HaeRi datang ke pesta ulang tahun ayahnya. Dia bertemu dengan ibu tirinya dan berdebat kecil disana. HaeRi membelikan kado ulang tahun untuk ayahnya. “ kau tak ada waktu mengangakat telp ku tapi ada waktu untuk membeli hadiah untuk ayahmu.” Kata ibu tiri HaeRi sepeninggal ayahnya yang sedang menerima telp.
“ Prinsipku adalah melakukan apa yang harus kulakukan “ jawab HaeRi. Pasangan ibu dan anak tiri ini terus melanjutkan adu mulut mereka. Hingga akhirnya si ibu tiri menyebutkan bahwa kelakuan HaeRi sama dengan ibunyai langsung menampar HaeRi yang bersikap tak sopan. HaeRi sedih dan keluar meninggalkan rumah ayahnya.
HyeJin dan ShinHyuk sedang makan kue beras di pinggir jalan. HyeJin bertanya kepada ShinHyuk mengapa dirinya selalu makan sosis, onigiri di pagi hari. ShinHyuk bahwa laki – laki yang tinggal sendirian memang makan hal – hal seperti itu. HyeJin menanyai dimana rumah ShinHyuk. Kemudian ShinHyuk menumpahkan kuah fish cake ke baju HyeJin. HyeJin berteriak kepanasan dan segera membantu HyeJin.
Kejadian di rumahnya tadi membuat HaeRi stress. Ia pergi ke bar dan minum di sana, sementara SungJoon sudah menunggu di restoran yang di janjikan. HaeRi berusaha menelpon HyeJin untuk minta ditemani karena dia sedang stress. Namun HyeJin sedang sibuk dengan ShinHyuk sehingga tak mendengar dering telp. HaeRi juga berusaha mengirim pesan pada HyeJin namun tetap tak dibalas. HaeRi kemudian menelpon SungJoon.
ShinHyuk mengucapkan terima kasih kepada HyeJin yang sudah mentraktirnya makan. ShinHyuk terlihat sangat menyedihkan di mata HyeJin. Hidup sendiri dan menderita tak punya uang. Itulah sebabnya dia selalu mengganggu HyeJin. Itulah yang ada di pikiran HyeJin tentang ShinHyuk.
HyeJin membuka pesan dari HaeRi dan menjadi khawatir tentang kondisi sahabatnya itu. HyeJin berusaha menghubungi HaeRi namun yang menjawab adalah pegawai bar. Dia mengankat telp HaeRi dan meminta HyeJin untuk menjemputnya.
SungJoon tiba di bar tepat waktu. Dia melihat HaeRi bersama lelaki hidung belang yang sedang mengganggunya. HaeRi yang setengah sadar, marah karena laki – laki itu mengusiknya. HaeRi mengambil wadah bunga berbentu nanas dan memukulkannya ke lelaki tsb. SungJoon berusaha melerai keributan mereka. Lelaki itu tak terima dipukul dan dia juga ingin memukul HaeRi. Namun SungJoon menghalanginya.
SungJoon menemui lelaki tsb di kamar mandi dan memintanya untuk minta maaf kepada HaeRi. Lelaki itu menolak. SungJoon meletakkan jam pasir andalannya dan mulai berbicara,. Jika dia sudah meletakkan jam pasir, itu tandanya dia tak suka buang – buang waktu. Namun lelaki it uterus saja menolak untuk minta maaf. SungJoon menggulung lengan bajunya ke atas. Tandanya dia sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Di saat yang sama, salah satu anggota beauty team sedang membicarakan kebiasaan SungJoon yang satu ini.
HyeJin sedang dalam perjalanan menjemput HaeRi. Sementara itu HaeRi sudah pergi meninggalkan bar bersama SungJoon.
HyeJin bertemu dengan laki – laki yang menggoda HaeRi tadi. HyeJin terkejut karena dari hidung laki – laki itu keluar darah. Sepertinya SungJoon sudah melakukan sesuatu kepadanya di kamar mandi. Hha..
HyeJin bertanya kepada pelayan bar tentang HaeRi. Pelayan mengatakan bahwa HaeRi sudah dibawa oleh seorang pria. HyeJin menebak – nebak siapak pria itu?
HaeRi hampir salah menuliskan namanya di saat mengisi formulir di RS. SungJoon membawanya ke RS karena tangan HaeRi terluka sewaktu bertengkar tadi. SungJoon akhirnya membantu HaeRi untuk menuliskan formulirnya. Tanpa dia sadari dahi SungJoon juga terluka pada saat melerai di keributan tadi.
“ Mengapa kau tak menanyakan sesuatu padaku? “ Tanya HaeRi sepulangnya dari RS. “ Mungkin itu adalah hal yang tak menyenangkan jadi aku tak ingin mengingatnya kembali. “ jawab SungJoon. SungJoon mengajak HaeRi ke sebuah restoran untuk makan malam .
SungJoon bercerita bahwa makanan di restoran itu tidak seenak masakan Ibunya. Dulu dia tak menyukai masakan jenis itu. Namun mengingat ibunya yang sudah memasakkanya dan ibunya tak lagi berada di sini, hal itu membuat Sungjoon sedikit menyesal. HaeRi mendengarkan cerita SungJoon dengan tatapan tak enak. SungJoon juga mengatakan bahwa hanya kepada HyeJin dia bisa menceritakan itu semua. HaeRi semakin tak enak mendengarkannya. Dia merasa bersalah karena sudah berbohong.
SungJoon bertanya, apa yang ingin dkatakan HaeRi kepadanya. Sebelumnya haeRi sudah membuat beberapa alas an untuk tidak bertemu lagi dengan SungJoon. Seperti “ Tunangan ku tak menyukai ku bertemu dengan laki – laki lain “ , “ aku dipecat dan harus kembali ke luar negeri” , serta “ seluruh keluargaku imigrasi ke luar negeri.” Semua itu tertulis di kertas yang ditemukan oleh staff pelayan hotel tempat HaeRi bekerja. Namun melihat sungjoon yang sangat senang bisa bertemu dengannya, HaeRi menunda untuk membuka rahasianya. “ ya..aku akan mengatakannya lain kali. “ kata HaeRi dalam hati.
HyeJin menunggu HaeRi di luar rumah. Dia khwatir dengan kondisi HaeRi. HyeJin langsung menyambut HaeRi yang datang dengan gembira.
HaeRi menatap kantung obat dengan bertuliskan nama “ Kim HyeJin “ di depannya. Dia mendapat pesan dari SungJoon yang mengatakan bahwa selama tangan HaeRi belum sembuh, dia harus menggunakannya dengan hati – hati. “
Narasi HyeJin “ Meskipun seseorang itu tidak kau lihat ketika kau tak mengenalnya, kau mulai melihat mereka dengan benar seiring kau mengenal mereka, seperti yang terjadi pada HaeRi , hari itu. “
Pelayan mengantarkan kopi di meja SungJoon yang lagi – lagi tak menyadari jika seseorang ada di sampingnya. Pelayan tsb menunggu sebentar di samping SungJoon. Benar, SungJoon hampir meminum kembali air dari vas bunga, jika tidak buru – buru diambil oleh waitress kafe tsb. SungJoo yang sudah beranjak dari tempat duduknya, kembali duduk ketika dia mengetahui rekan bisnisnya sudah mengirim email padanya. SungJoon menduduki buku di tempat duduknya yang sekarang, dia menoleh kanan – kiri untuk mencari si pemilik buku.
Sementara itu HyeJin yang sibuk bekerja sedang menolak tawaran menemani makan seseorang via telp. Namun dia segera berubah pikiran di saat org tsb bilang dia akan mengajak HaeRi. Dengan terburu – buru HyeJin berlari ke kafe yang dimaksud.
“ Itu Milikku…Buku yang paman pegang adalah milikku..” suara seseorang mengejutkan SungJoon. Bahkan lebih mengejutkan lagi di saat SungJoon menatap wajahnya. Dia adalah Little HyeJin….Kim Hye Rin, adik HyeJin yang mukanya sangat mirip HyeJin sewaktu kecil.
HyeJin yang sampai di kafe tsb terbelalak melihat pertemuan tak terduga antara SungJoon dan adiknya………………………