k-drama.net – Sebelumnya di Sinopsis Drama Korea She Was Pretty Episode 4 disini
Hyejin teringat di saat dia merayakan ulang tahun SungJoon. Namun tanggal yang dikira Hyejin adalah hari ulang tahun SungJoon ternyata bukan. Itu adalah hari perayaan untuk orang yang kidal. Sungjoon adalah kidal. Jadi dia menyukai hari itu karena hari itu ditujukan untuk orang – orang sepertinya. Ah.. jadi dengan cara itu Hyejin bisa masuk ke dalam rumah Sungjoon.
Sungjoon masih terlelap di saat Hyejin kembali masuk ke dalam rumahnya. Hyejin menghampiri puzzle yang terpajang di rumah Sungjoon. Tak berapa lama Sungjoon terbangun dan kaget melihat Hyejin ada di rumahnya. Sungjoon menghampiri Hyejin dan menanyakan apa yang sedang dia lakukan. Hyejin terkejut dan tanpa sengaja menyenggol puzzle yang sudah di beri bingkai kaca. Puzzle tsb jatuh berkeping – keping di lantai.
Sungjoon kembali bertanya apa yang dilakukan hyejin di rumahnya. Hyejin yang sangat gugup berhadapan sedekat itu dengan Sungjoon langsung terbata – bata. Dia mengatakan bahwa di saat mereka sedang mengadakan party, lalu Deputy Ji minum alcohol dan….BAM…. Hyejin menjelaskan tanpa berani menatap wajah Sungjoon. “ Jadi kau kesini mengantarku yang pingsan tertidur karena alcohol? “ . Hyejin mengangguk.
Hyejin berkata bahwa dia dan Kim Shinhyuk lah yang mengantarkan Ji Sung Joon. “ Dengan apa kau masuk kesini? “ . “ Card Key…” “ Jadi kau membuka dompetku tanpa ijin ? “ . “ Tak ada cara lain……” kali ini Hyejin agak sedikit menatap wajah Sungjoon. Setelah dirasa cukup, Hyejin buru – buru pamit ke Sungjoon dan pergi. Namun Hyejin ingin membersihkan pecahan kaca tsb, namun dia ditarik oleh Sungjoon, “ Biarkan saja dan jauhkan tanganmu dari sanaa..” kata Sungjoon. Dengan tergesa – gesa Hyejin pergi menuju pintu keluar.
Karena saking terburu – burunya, Hyejin memakai sepatu yang salah. Satu miliknya dan satu lagi milik Sungjoon. Hyejin kembali dilanda kepanikan. Bagaimana caranya dia masuk lagi ke dalam rumah Sungjoon?
Seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan Hyejin, Sungjoon membuka pintu dan menjulurkan sepatu Hyejin dengan menggunakan tongkat. Hyejin yang melihatnya langsung mengambil sepatunya dan menaruh sepatu milik Ji Sung Joon ke dalam tongkat tsb.
Sungjoon menarik kembali tongkatnya. Dan membanting pintu rumahnya. Hyejin yang masih berada di depan pintu tersentak. “ Pria apa yang hanya minum satu gelas saja langsung pingsan? Mungkin kondisi livernya tidak baik. “ gumam Hyejin. Terdengar suara pintu terbuka dan Hyejin segera lari terbirit – birit.
Sepeninggal Hyejin, Sungjoon duduk termenung sambil menatap puzzle yang dia masukkan kembali ke dalam wadah kaca.
Min Hari sedang berada di toko sepatu. Dia melihat sepatu dengan desain yang bagu dan dia menginginkan sepatu tsb. Namun sayang, sepatu itu hanya 1 dan ukurannya bukan ukuran kaki Haeri. Haeri nekat membeli sepatu itu meskipun kekecilan. “ Prinsipku adalah harus memiliki semua yang aku cintai..” kata Haeri sambil tersenyum.
Haeri menerima undangan orang tua Hyejin untuk makan malam bersama. Karena Hyejin ada keperluan, maka Haeiri tiba duluan di rumah Hyejin. Kedatangan Hyejin disambut hangat oleh keluarga Hyejin. Keluarga Hyejin menganggap Haeri sudah seperti anak sendiri. Haeri pun merasa nyaman berada di rumah Hyejin. Ibu Hyejin bahkan menyuapi Haeri dengan kimchi hasil potongannya. Ayah Hyejin memanggil Haeri dengan sebutan “ anak perempuanku” . Serta Hyerin, adik Hyerin sering menanyai tips kepada Haeri untuk bisa tampil cantik.
Saking asyiknya bercanda dan makan, mereka tidak menyadari kedatangan Hyejin. Hyejin pun berteriak sehingga semua orang tahu kalau dia datang. “ Makan malam ini kan diadakan untukku, bagaimana bisa kalian makan duluan tanpa aku? “ protes Hyejin.
Hyejin kembali bertengkar dengan adiknya. Hyerin mengatakan, orang yang memiliki wajah yang buruk tidak akan dianggap dimanapun. Hyejin marah. Dia mengatakan pada Hyerin, “ Okay..nikmatilah kecantikanmu seperti saat ini, kelak kau juga akan sepertiku…” . “ Aku tak akan sepertimu….!!! “ giliran Hyerin yang marah. Hyejin tersenyum melihat kelakuan adiknya. Begitu juga dengan Haeri. “ Tetaplah seperti itu. Kita berdua menuruni sifat gen dari ayah…” kata Hyejin selanjutnya. Ibu Hyejin protes. Apa yang salah dengan suaminya. Menurutnya, ayah hyejin adalah pria yang paling tampan di dunia. Hyerin meminta ayahnya menjual pabrik percetakan jika dirinya kelak terlihat seperti Hyejin. Dia akan melakukan operasi plastik. Ayah Hyejin justru berkata bahwa Hyerim adalah anak yang cantik dengan gaya aegyonya.
Haeri melihat keadaan ini dengan pilu. Dia membayangkan kondisi keluarganya sendiri. Terasa sakit di dalam hatinya.
Hyejin sedang mencari celana baggienya di gudang. Sedang mencari – cari, Hyejin menemukan barang – barang lama miliknya. Hyejin menemukan kotak yang berisikan amplop berwarna – warni. Serta menemukan beberapa sertifikat serta catatan tentang impian masa lalunya. Hyejin terkenang dengan cita – cita masa lalunya yang berkeinginan untuk menjadi penulis buku anak – anak. Hyejin berpendapat bahwa menulis cerita dimana dia bisa menjadikan semua orang menjadi pahlawan adalah menyenangkan. Dan hal tsb dapat membawa kebahagiaan bagi semua orang. Hyejin tersenyum mengingat itu semua.
Kepingan puzzle itu jatuh ke lantai. Hyejin mengambilnya dan menatapnya. Dirinya tersenyum dan tak menyangka bahwa puzzlenya itu masih tersimpan dengan baik. Dia ingat dulu Sungjoon memberikan pecahan puzzle itu kepada Hyejin sebelum pergi ke USA. Sungjoon mengucapkan terimakasih karena selama ini Hyejin sudah menjadi payungnya. Kelak jika mereka bertemu lagi, Sungjoon berjanji, dia yang akan menjadi paying bagi Hyejin. Little Sungjoon pun mencium little Hyejin.
Hyejin menatap kepingan puzzle itu dengan senyuman. “ Pada saat itu aku tak membayangkan jika kita bisa bertemu kembali dengan keadaan seperti ini. “
Dalam perjalanan kembali ke rumah Hyejin mendapat telepon dari Han seol seniornya di The MOST. Han Seol meminta Hyejin membantunya mengirimkan email soal pekerjaan. Hanseol berkata bahwa saat ini dirinya sedang sibuk, sehingga tak sempat melakukan pekerjaannya. Kenyataannya Han Seol ini tengah melakukan perawatan di salon kecantikan. Hyejin menyanggupi pekerjaan tsb. Dan dia harus kembali ke kantor. Hyejin meminta Haeri untuk menurunkannya di depan kantor. Haeri protes mengapa harus Hyejin yang melakukan pekerjaan orang lain. Namun hal ini tak dihiraukan oleh Hyejin.
Ibu Hyejin sedang mengirimkan foto pada saat makan malam tadi kepada seseorang. Ibu Hyejin menyebutnya Hye Jeong. Entah siapa perempuan ini. Ibu hyejin mengatakan bahwa anak perempuannya semakin cantik.
Hyejin yang sudah selesai mengerjakan tugasnya hendak pulang kerumah. Langkahnya terhenti ketika dia melihat ruangan sungJoon lampunya masih menyala. Hanya berniat untuk mematikan lampu, Hyejin masuk ke dalam ruangan Sungjoon. Di dalam, Hyejin melihat sebuah remote yang digunakan Sungjoon untuk menutup dan membuka kaca jendelanya. Hyejin memainkan remote itu dan dia merasa senang. Kemudian dia duduk di kursi Sungjoon dan menirukan gaya SungJoon
Hyejin tertarik dengan mannequin yang dipasang di sudut ruangan. Hyejin bercanda dengan mannequin itu dan tiba – tiba salah satu pergelangan mannequin tsb copot. Hyejin berusaha memperbaikinya. Belum berhasil, Hyejin mendengar langkah orang masuk. Dengan cepat Hyejin langsung bersembunyi.
Terdengar Sungjoon tengah berbicara dengan seseorang menggunakan bahasa Inggris. Hyejin yang tengah bersembunyi, tak sengaja mencuri dengar percakapan Sungjoon. Meskipun buruk, Hyejin adalah anak yang cerdas. Sedikit – sedikit dia mengerti topic pembicaraan Sungjoon dengan rekannya. Menyatakan bahwa The Most Korea akan di bubarkan jika Sungjoon tidak berhasil merubah mereka dalam waktu 3 bulan. Sungjoon terlihat pusing seusai menerima telepon tsb.
Sungjoon menghampiri lemari untuk mengambil jasnya. Hyejin yang berada di dalam panik. Tak berapa lama dia melihat sosok Sungjoon tepat idi depannya. Karena panic, Hyejin kemudian melemparkan tangan mannequin yang copot tadi ke Sungjoon. Sungjoon tarik napas melihat kelakuan Hyejin.
Hyejin menjelaskan bahwa keberadaannya di dalam tadinya hanya untuk mematikan lampu. Kemudian dia melihat mannequin dan… “ Seberapa banyak percakapan yang sudah kau dengar? “ tanya Sungjoon. Hyejin menundukkan kepalanya dan dengan ragu – ragu menjawab. Apakah tim editor tidak akan bertahan lama?. Sungjoon melangkah mendekati Hyejin.
Sungjoon memperingatkan kepada Hyejin, jika sampai anggota tim yang lain tahu perihal hal ini, maka Sungjoon akan menganggap Hyejin lah yang membocorkannya. Dan Sungjoon akan meminta Hyejin untuk bertanggung jawab. Hyejin menyanggupi untuk menyimpan rahasia ini. Lagi – lagi dengan tergesa – gesa Hyejin pergi meninggalakan Sungjoon. Tanpa dia sadari, dia menjatuhkan potongan puzzle pemberian Sungjoon di depan pintu.
Haeri kelelahan karena dirinya melakukan olahraga secara berlebihan. Tak lama suara Sungjoon terdengar menyapanya. Sungjoon tak menyangka dia akan bertemu dengan Hyejin ( Haeri ) di tempat fitness. Jika Sungjoon tahu, maka dia akan datang sama dengan waktu Hyejin ( Haeri ) datang. Haeri berbohong bahwa dirinya juga baru saja datang dan akan memulai latihannya. Haeri benar – benar merasa lelah. Namun dia tetap berusaha terlihat baik – baik saja di depan Sungjoon. Tak tahu alasan Haeri mengapa dia harus berbohong seperti itu.
Haeri menawarakan untuk mengantarkan sungjoon pulang. Namun ditolak oleh Sungjoon. Dia melihat bahwa sepertinya Hyejin ( Haeri ) kelelahan. Namun Haeri menyangkalnya. Dia bilang bahwa dia baik – baik saja. Dan tetap inginmengantarkan Sungjoon pulang.
Sungjoon melihat ada bulu mata milik Hyejin ( Haeri ) yang jatuh di pipinya. Sungjoon membantu Hyejin ( Haeri ) untuk mengambilnya. Perasaan Haeri menjadi tak menentu. Sungjjon berkata jika kita membuat permintaan sebelum kita menerbangkan bulu mata yang jatuh, permintaan itu akan terkabul. Sungjoon bertanya apakah Haeri memiliki permintaan. Haeri menggeleng. “ Jika kau tak memilikinya, biar aku saja yang membuat permohonan. “ Sungjoon memejamkan matanya dan tak berapa lama meniup bulu mata tsb. “ Jika permohonanku terkabul, aku akan mentraktirmu. “ Sungjoon tersenyum cakep.
Joon Woo yang tak sengaja lewat di jalan tsb, melihat keberadaan Sungjoon dan Haeri.Joonwoo menyagka bahwa wanita itu ( Haeri ) adalah kekasih Sungjoon.
Di dalam mobil, mereka berdua mendengarkan sebuah lagu kesukaan Sungjoon. Lagu tsb dinyanyikan oleh Heath Ladger di sebuah film. Namun Sungjoon lupa nama film dan judul lagunya.Dia bertanya pada Hyejin ( Haeri ) apakah dia ingat? Haeri pun tak mengingatnya. Sungjoon berusaha menyanyikan lagu tsb. Namun hal itu membuat Haeri tertawa terbahak – bahak karena kemampuan bernyanyi Sungjoon yang parah. Keduanya menikmati perjalanan bersama. Dan sepertinya keduanya terlihat sangat bahagia.
“ Mengapa kau lama sekali melakukan latihanmu? “ tanya Hyejin begitu Haeri sampai di rumah. “ Apakah iya? “ Haeri melontarkan pertanyaan kembali. Dia merasa tak enak hati pada Hyejin. Hyejin bercerita bahwa dirinya bertemu dengan Sungjoon di kantor. Begitu mendengar nama Sungjoon disebut, Haeri sedikit terkejut. Dirinya langsung menuju kamar mandi. Dia benar – benar merasa bersalah pada Hyejin telah menyembunyikan pertemuannya dengan Sungjoon.
Kim Shinhyuk sudah menjadi tamu di hotel Haeri selama 1 tahun. Namun masih belum jelas darimana dia berasal. Mereka hanya dengan tak tahu apa – apa menganggap bahwa dia berasal dari keluarga kaya. Haeri terkejut karena tiba – tiba Shinhyuk ada di depannya. Dan dia kembali mengungkit kejadian beberapa waktu lalu ketika Haeri menganggap Shinhyuk adalah seorang gelandangan. Haeri pun kembali meminta maaf. Shinhyuk mulai bertingkah konyol di hadapan Haeri. Hal ini membuat Haeri tak percaya bahwa dengan kelakuan seperti itu, dia adalah seorang anak laki –laki dari pengusaha kaya.
Sungjoon kembali mendengar suara “ go “ di lampu merah. Sungjoon berusaha mencari asal suara itu. Tiba – tiba dia melihat sosok Kim Hyejin. Hyejin tak menyadari keberadaan Sungjoon di dekatnya.
Sungjoon dan Hyejin kembali berada dalam 1 lift. Keduanya saling terdiam. Diam – diam Sungjoon mencuri pandang kepada Hyejin. Sepertinya ada sesuatu yang ingin Sungjoon tanyakan pada Hyejin. Sungjoon melihat ujung salah satu jari Hyejin menggunakan plester. Jari Hyejin terkena pecahan kaca di saat dia ingin membersihkan pecahan kaca puzzle waktu itu. Karena Sungjoon melihat ada bercak darah di antara pecahan kaca tsb. “ Kim Hye Jin…soal kaca itu….” Sungjoon berbicara kepada Hyejin, namun tiba – tiba pintu lift terbuka. “ Ya..soal kaca itu…kenapa”? . “ Tak ada apa – apa……” Sungjoon melangkah keluar dari lift. Hal ini membuat Hyejin penasaran. Apakah dia khawatir tentang puzzle tsb.
Tiba – tiba Hyejin menyadari bahwa potongan puzzlenya hilang. Hyejin panic, takut jika Sungjoon menemukannya. Hyejin menghampiri ahjumma petugas kebersihan. Hyejin menanyakan potongan puzzle tsb kepadanya. Namun sepertinya sia – sia karena ahjumma itu tak mengerti apa yang sedang di cari Hyejin.
Hyejin merangkak kesana – kemari, mebcari potongan puzzle tsb. Dia menengok ke kolong semua meja. Staff yang lain merasa aneh dengan apa yang dilakukan Hyejin.
Akhirnya ketemu !!
Hyejin menemukan potongan puzzlenya dan berhasil mengeluarkannya. Tiba – tiba Kim Pongho lewat dan tanpa sengaja menendang potongan puzzle tsb. Potongan puzzle tsb menjauh dari jangkauan HyeJin dan akhirnya menghilang karena diinjak oleh Sungjoon. “ Apa yang harus kulakukaan ??? “ jerit Hyejin kepada dirinya sendiri.
Hyejin mencari cara bagaimana caranya dia bisa mengambil potongan puzzle tsb di sepatu Sungjoon. Hyejin bergegas mengantarkan paket untuk Sungjoon di ruangannya. Sikap Hyejin yang menggebu – gebu ingin mengantarkan paket kepada Sungjoon mengundang perhatian Shinhyuk.
Hyejin mengatakan kalau Sungjoon mendapatkan paket kiriman. Tanpa mengalihkan pandangan dari pekerjaan di depannya, Sungjoon meminta Hyejin menaruh paket tsb di meja dan Hyejin bisa pergi. Hyejin tak menyerah, dia mewnawarkan segelas kopi pada Sungjoon. Namun Sungjoon sudah memiliki kopi di mejanya. Hyejin masih berusaha untuk mendapatkan kesempatan mengambil potongan puzzlenya ya ng menempel di sepatu Sungjoon.
Dengan sengaja Hyejin menjatuhkan pulpen di bawah meja Sungjoon. Dengan berpura – pura mengambilnya, Hyejin berusaha mengambil potongan puzzle tsb. Hampir saja berhasil, di saat Hyejin sudah dekat dengan potongan puzzle tsb, Sungjoon melongok ke bawah meja, “ Apa yang sedang kau lakukan ? “ . Hyejin kaget. Dia buru – buru mengambilnya pulpennya dan menaruh di atas meja.
Hyejin merasa frustasi. Dengan cara apalagi dirinya bisa mengambil potongan puzzle yang menempel di sepatu SungJoon ? Akhirnya Hyejin menawarkn jasa untuk membersihkan sepatu Sungjoon. Hyejin berkata bahwa dirinya jago dalam membersihkan sepatu. Namun Sungjoon menolaknya. Sialnya Kim Pongho yang mendengarkan Hyejin menawarkan jasa pembersihan sepatu pada Sungjoon, justru meminta Hyejin untuk memberihkan sepatunya.
Hyejin terus mengamati Sungjoon yang keluar dari ruangannya. Potongan puzzle tsb tiba – tiba terlepas dari sepatu Sungjoon. Sungjoon yang merasa ada yang aneh dengan sepatunya berusaha mengecek. Hyejin sudah takut jika Sungjoon melihatt potongan puzzle tsb. Namun secara tiba – tiba, entah datang darimana Shinhyu datang dan memeluk Sungjoon.Dengan sigap, Shinhyuk memindahkan potongan puzzle itu dipindahkan dengan menggunakan kaiknya. Sehingga potongan puzzle itu berada di bawah kaki Shinhyuk sekarang. Namun tak ada yang menyadari tindakan Shinhyuk yang seperti itu. Semua orang yang ada di ruangan tersentak kaget. Mereka melongo melihat pemandangan tsb.
Sungjoon melepas pelukan Shinhyuk dengan kasar. Dia bertanya mengapa Shinhyuk melakukan hal itu, padahal menurut Sungjoon mereka tidak berada dalam hubungan yang dekat. Shinhyuk beralasan bahwa dirinya sedang mengerjakan tulisan romance dan membutuhkan perasaan sayang untuk menyelesaikannya. Sungjoon merasa tidak nyaman karena semua staff editing sedang melihatnya bersama dengan Shinhyuk berpelukan.
Shinhyuk member kode pada Hyejin untuk melihat kebawah sepatunya. Hyejin yang melihat ke bawah, seketika langsung membuka mulutnya lebar. Yup…Disana !!! Potongan puzzle yang Hyejin cari ada di bawah sana.
Shinhyuk menyerahkan potongan puzzle tsb pada Hyejin. Hyejin bertanya bagaimana dia tahu bahwa potongan puzzle tsb yang dia cari seharian ini. Shinhyuk menjelaskan bahwa sebelumnya dia mendengar percakapan Hyejin dengan ahjumma pembersih ruangan tadi pagi. “ Bagaimana jika Sungjoon mengetahui semuanya ? “ tanya Shinhyuk tiba – tiba. “ Huh? “ Hyejin tak mengerti apa yang sedang ditanyakan oleh Sungjoon.
“ Jika Deputy Ji mengetahui bahwa kau adalah cinta pertama dan teman sekelasnya dulu, Kim Hye Jin ? “ Shinhyuk memperjelas pertanyaannya lagi. “ Huh ? Bagaimana kau……” Hyejin merasa bingung. Shinhyuk menjelaskan bahwa tempo lalu sewajtu Hyejin mabuk berat dan menelpon Sungjoon, Hyejin mengatakan semuanya, sesudah Shinhyuk mematikan telepon. Hyejin mengatakan bahwa dirinya adalah Kim Hyejin, cinta pertama Sungjoon serta ciuman pertama Sungjoon. Hyejin tersenyum. Hyejin berkata bahwa dia senang hal ini terjadi. Mungkin dia akan sampai mati menjaga rahasia ini.
Shinhyuk bertanya mengapa dia harus berpura – pura menjadi orang lain? Apakah karena dia boss dan Hyejin adalah karyawan? . Hyejin menggeleng. “ Dalam hal ini, mungkin aku terlihat menyedihkan saat ini. Jadi itulah sebabnya aku bersembunyi. “ Hyejin menegak soju di depannya. “ Kim Hye Jin yang Sung Joon tahu adalah anak yang hebat. Dia sangat populer dan bagus dalam pelajaran. Dia selalu menjadi seseorang yang semua orang inginkan dan selalu di banggakan di manapun dia berada. Kau mungkin tidak akan percaya tapi dulu aku sangat cantik. “ . Shinyuk tersenyum, “ kau masih seperti itu sekarang..” . “ Huh ? “ Hyejin tak mengerti. “ Kau bilang kau cantik, kau masih seperti itu sekarang.” Shinhyuk kembali menuang soju ke dalam gelasnya. “ Wow..editor Kim, kau sangat pandai membuat hati orang merasa nyaman…” . “ Itu kebenarannyaa…” . “ Aigoooo…terima kasiiiihh…” kata Hyejin dengan nada riang.
Hyejin kemudian meminta maaf pada Shinhyuk mengenai masalah adiknya. Hyejin berkata mulai saat ini Shinhyuk bisa menganggap dirinya sebagai seorang adik. Shinhyuk menerimanya. Dan dia meminta Hyejin untuk menyuapinya. Shinhyuk pura – pura tesedak. Dan ini membuat Hyejin khawatir. Tak lama Hyejin sadar bahwa Shinhyuk hanya mempermainkannya.
Halaman Selanjutnya …..